Dua Panwascam Magelang Disumpah Terpisah, Ternyata Ini Sebabnya

Dua Panwascam Magelang Disumpah Terpisah, Ternyata Ini Sebabnya

Eko Susanto - detikJateng
Jumat, 24 Mei 2024 19:27 WIB
Ignatius Eri Handoyo sebagai anggota Panwascam Dukun dan Fransiska Anies PA sebagai anggota Panwascam Mertoyudan saat menjalani sumpah secara terpisah, Jumat (24/5/2024).
Ignatius Eri Handoyo sebagai anggota Panwascam Dukun dan Fransiska Anies PA sebagai anggota Panwascam Mertoyudan saat menjalani sumpah secara terpisah, Jumat (24/5/2024). Foto: Eko Susanto/detikJateng
Magelang -

Dua anggota Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) di Kabupaten Magelang dilakukan pengambilan sumpah terpisah dengan 61 anggota lainnya. Hal ini lantaran karena rohaniawan yang bertugas datangnya telat.

Untuk di Kabupaten Magelang ada 21 kecamatan di mana tiap kecamatan butuh 3 orang. Kemudian, panwascam untuk pemilihan gubernur (Pilgub) dan pemilihan bupati (Pilbup) totalnya ada 63 orang.

Sedangkan pelantikan bagi 63 Panwascam terpilih dilakukan hari ini. Namun dalam praktiknya sesuai jam yang ditentukan baru hadir rohaniawan dari Islam. Sedangkan rohaniawan dari Katolik belum hadir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk itu, pelantikan dilakukan secara bersama-sama yang Panwascam beragama Islam. Saat anggota Panwascam lainnya dilantik, keduanya anggota Panwascam ini berdiri di belakang dan terpisah dari anggota Panwascam yang beragama Islam.

Kedua yang disumpah ini, Ignatius Eri Handoyo sebagai anggota Panwascam Dukun dan Fransiska Anies PA sebagai anggota Panwascam Mertoyudan. Sedangkan 61 anggota Panwascam se-Kabupaten Magelang sudah dilantik dan disumpah tadi juga.

ADVERTISEMENT

"Total dari 63 Panwascam, itu jumlah perempuannya ada 20 atau 32 persen. Jadi, sudah mengafirmasi keterwakilan perempuan. Kalau kuotanya itu kan 30 persen, tapi sudah 32 persen. Jadi secara kuota sudah memenuhi," kata Ketua Bawaslu Kabupaten Magelang M Habib Shaleh usai pelantikan di Gedung PDAM Kabupaten Magelang, Jumat (24/5/2024).

"Yang kedua, kita punya teman-teman dari non-Islam dari Katolik. Magelang itu meskipun mayoritas Muslim, tapi kita juga banyak pemilih non-islam dari Katolik, Kristen, Hindu, Buddha banyak. Ini kan akan sangat membantu kami dalam kaitan nanti penyelenggaraan Pilkada 2024," sambung Habib.

Menyinggung pelantikan bagi anggota Panwascam terakhir setelah para tamu undangan pulang, kata Habib, kebetulan rohaniawan dari Katolik terlambat hadir.

Prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah bagi anggota Panwascam se-Kabupaten Magelang di gedung PDAM Kabupaten Magelang, Jumat (24/5/2024).Prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah bagi anggota Panwascam se-Kabupaten Magelang di gedung PDAM Kabupaten Magelang, Jumat (24/5/2024). Foto: Eko Susanto/detikJateng

"Padahal hari Jumat yang waktunya pendek. Kemudian dari Forkopimda juga agenda yang padat, maka kita rapat bersama keputusan agenda pelantikan tetap jalan sambil menunggu rohaniawan. Setelah rohaniawan (katolik) hadir, kemudian teman-teman dari Katolik ini dilantik susulan, tapi kan sudah pelantikan tinggal sumpah janjinya, tetap sah ini menjadi penyelenggara pemilu," ujarnya.

Sementara itu, Ignatius Eri Handoyo mengaku kecewa dengan pelantikan yang dilakukan terpisah.

"Kecewa, sudah persiapan. Pelantikan kan bukan sekadar seremonial, tapi kan sakral. Kalau saya, sakral," ujarnya.

Menurutnya, sumpah yang dilakukan sebagai modal untuk melakukan pengawasan. Karena sumpah yang diucapkan merupakan janji kepada Tuhan.

Hal senada disampaikan Fransiska Anies PA.

"Ada rasa kecewa tidak bisa bersama-sama, tapi itu tidak mengurangi rasa gembira, bangga. Hari ini, kami bisa dilantik kembali menjadi anggota Panwaslu Kecamatan," ujarnya.




(apu/apu)


Hide Ads