Menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah, penjualan hewan kurban telah mengalami peningkatan di berbagai daerah. Salah satunya seperti di Kabupaten Klaten.
Terdapat beberapa pasar hewan di Kabupaten Klaten yang menjual hewan kurban. Mulai dari pasar hewan Pedan, Prambanan, hingga Jatinom. Diketahui, kenaikan harga dan kenaikan penjualan hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha sudah mulai terlihat.
Salah satu penjual asal Pedan, Slamet (49), mengatakan penjualan sapi di Pasar Prambanan sudah mulai ramai. Ia memperkirakan, ada peningkatan penjualan hingga 2 kali lipat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biasanya sepi, paling yang terjual seratusan ekor, ini sekarang mungkin sampai 200-an. Paling banyak dibeli jenis sapi metal, limosin, brahman, yang ada punuknya. Sapinya paling banyak dibeli yang jantan, mungkin karena dagingnya lebih banyak," kata Slamet kepada detikJateng di Pasar Prambanan, Selasa (21/5/2024).
Selain terjadi peningkatan penjualan, Slamet menjelaskan, ada pula kenaikan harga sekitar Rp 1-2 juta. Sapi yang sebelumnya dihargai Rp 17-18 juta, menjelang Hari Raya Idul Adha ini sapi di Pasar Prambanan dihargai mulai dari Rp 21 juta, tergantung jenis dan berat sapi.
"Paling banyak yang laku itu yang dijual sekitar Rp 22 juta. Tapi yang di atas itu juga banyak yang laku," ungkapnya.
Pasar Prambanan sendiri tak buka setiap hari, melainkan hanya buka setiap legi dan pon. Penjual di sana tak hanya berasal dari Kabupaten Klaten, ada pula penjual-penjual lain yang berasal dari Yogyakarta.
Peningkatan penjualan ini pun menjadi kabar baik bagi ratusan penjual hewan kurban di Pasar Prambanan. Hari Raya Idul Adha telah membawa berkah bagi para penjual. pembeli dari Jogja, hingga Bekasi. Adapun, rata-rata sapi yang dijual, memiliki berat kurang lebih 2 kuintal.
"Kemarin itu yang dari Bekasi beli sapi beratnya sampai 8 kuintal, laku sampai Rp 46,5 juta," ungkapnya.
Kusno pun memastikan, para 9 penjual masih aktif melakukan vaksinasi untuk mencegah sapi-sapi dari penularan penyakit hewan strategis seperti penyakit mulut dan kuku (PMK) hingga antraks.
"Sekarang kondisi sudah membaik, jadi insyaallah sapi-sapi yang dijual ini sehat," tegasnya.