Cerita Calhaj 93 Tahun Asal Demak, Bawa Jagung-Kacang Hijau ke Tanah Suci

Cerita Calhaj 93 Tahun Asal Demak, Bawa Jagung-Kacang Hijau ke Tanah Suci

Mochamad Saifudin - detikJateng
Kamis, 16 Mei 2024 18:37 WIB
Mbah Kadar duduk di teras rumahnya, terparkir juga sepeda ontel yang setiap hari ia tumpangi ke sawah. Mbah Kadar merupakan Calhaj asal Demak tertua 93 tahun, Kamis (16/5/2024).
Cerita Calon Haji 93 Tahun Asal Demak, Bawa Jagung-Kacang Ijo ke Tanah SuciFoto: Mochamad Saifudin/detikJateng
Demak -

Mbah Kadar calon haji berusia 93 tahun asal Kabupaten Demak berencana membawa jagung dan kacang hijau saat ke Tanah Suci. Hal itu dilakukannya lantaran ingin memberi makan burung di Makkah.

Diketahui, Mbah Kadar berangkat haji di usia senja lantaran mendapatkan kuota keberangkatan haji kategori lansia. Saat ditemui detikJateng, Mbah Kadar tengah duduk di teras rumah yang berada di Dukuh Krajan, Desa Kangkung, Kecamatan Mranggen, Demak, sembari memutar alat tasbihnya.

Di rumah berukuran 8x8 meter dari kayu jati tebal tersebut, ia memang tinggal sendirian semenjak istrinya meninggal dunia dua tahun lalu. Ia bercerita bahwa seharusnya ia berangkat bersama sang istri lantaran sudah mendaftar haji pada 2018 lalu. Namun akhirnya digantikan oleh anaknya, M Badrun, sesuai dengan wasiat sang istri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Daftar sebelum Corona, tahun 2018 atau tahun berapa. Daftar ya Rp 25 juta, terus yang melunasi anak saya," kata Mbah Kadar pada detikJateng, pada Kamis (16/5/2024).

Mbah Kadar duduk di teras rumahnya, terparkir juga sepeda ontel yang setiap hari ia tumpangi ke sawah. Mbah Kadar merupakan Calhaj asal Demak tertua 93 tahun, Kamis (16/5/2024).Mbah Kadar duduk di teras rumahnya, terparkir juga sepeda ontel yang setiap hari ia tumpangi ke sawah. Mbah Kadar merupakan Calhaj asal Demak tertua 93 tahun, Kamis (16/5/2024). Foto: Mochamad Saifudin/detikJateng

Meski sudah berusia hampir satu abad, cara bicara Mbah Kadar masih jelas dan dapat merespon pertanyaan dengan baik. Ia juga masih sangat bugar. Bahkan, sehari-hari ia sering pergi ke sawah yang berjarak sekitar 2 kilometer dari rumahnya menggunakan sepeda onthel.

ADVERTISEMENT

Jalannya pun masih gesit meskipun dalam kondisi membungkuk. Saat berkomunikasi dengan wartawan sesekali tangan dan kepalanya bergerak sendiri.

"Berangkat jam 07.00 WIB, jam 11.00 WIB sudah pulang," jelasnya.

Ia kemudian menunjukkan dua kantong plastik yang berisi jagung dan kacang hijau masing-masing satu kilogram. Ia mengatakan akan memindahkannya ke dalam botol dan dimasukkan dalam koper.

"Untuk kasih makan burung dara di sana," kata Mbah Kadar.

Lebih lanjut dijelaskan, ia dan anaknya masuk dalam kloter 64 dan akan berangkat haji pada 28 Mei 2024. Mbah Kadar mengaku sangat siap melaksanakan ibadah haji tersebut.

"Sendirian pun ya manteb, karena sudah niat ke sana (naik haji)," ucap Mbah Kadar.

"Istri saya dua tahun yang lalu meninggal, terus hajinya diganti anak lanang. Istri saya sebelumnya sudah berpesan, 'Besok kalau saya sudah tiada ngapurane bantu, namanya Muhammad Badrun'," ujar Mbah Kadar.

Mbah Kadar duduk di teras rumahnya, terparkir juga sepeda ontel yang setiap hari ia tumpangi ke sawah. Mbah Kadar merupakan Calhaj asal Demak tertua 93 tahun, Kamis (16/5/2024).Mbah Kadar duduk di teras rumahnya, terparkir juga sepeda ontel yang setiap hari ia tumpangi ke sawah. Mbah Kadar merupakan Calhaj asal Demak tertua 93 tahun, Kamis (16/5/2024). Foto: Mochamad Saifudin/detikJateng

Badrun, lanjutnya, merupakan anak kelima dari ke enam anaknya. Mbah Kadar juga lancar mengingat keenam anaknya.

"Anak saya 6, 4 laki-laki dua perempuan. Yang perempuan tertua sudah meninggal punya anak 7," ujarnya.

Sementara itu, Staf Pelaksanaan Haji dan Umroh Kantor Kemenag Demak, Zaki, mengatakan jumlah kuota lansia dari provinsi sebanyak 5 persen. Kabupaten Demak saat ini memberangkatkan sebanyak 1988 calon haji.

"Iya (Mbah Kadar), kuota lansia. Kuota lansia hitungan 5% kuota provinsi," kata Zaki kepada detikJateng, Kamis (16/5).

"(Demak) memberangkatkan jamaah haji 1988 termasuk petugas haji daerah. Njih, 7 kloter," sambungnya.




(cln/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads