.webp)
Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto kembali membuka registrasi online bagi mahasiswa yang diterima melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Sebelumnya registrasi sempat dihentikan lantaran adanya aksi protes tingginya uang kuliah tunggal (UKT).
Juru bicara Unsoed, Mite Setiansah menjelaskan registrasi akan dibuka mulai Jumat besok (10/5) sampai dengan Rabu (15/5). Sedangkan pembayaran dilakukan mulai Jumat (10/5) sampai dengan Jumat (17/5).
"Kami mohon maaf kalau pendaftaran online sempat tertunda, mengingat ada beberapa hal yang harus diselesaikan. Merespons aspirasi dari mahasiswa dan masyarakat, ketentuan UKT dalam Perek No 6 kemudian direvisi melalui Perek No 9 tahun 2024," katanya melalui siaran pers yang diterima, Kamis (9/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah mendapatkan persetujuan dari kementerian, kami juga harus melakukan koordinasi dengan senat universitas dan melakukan penyesuaian sistem, sehingga baru Jumat besok registrasi dibuka kembali," sambungnya.
Menurut Mite, setelah calon mahasiswa melakukan registrasi, besaran UKT akan diketahui maksimal 2 x 24 jam.
"Ini juga hasil evaluasi pada registrasi awal, untuk menghindari kesalahan input, kami melibatkan tim verifikasi dari masing-masing fakultas, sehingga butuh waktu maksimal dua hari," terangnya.
Pihaknya mengungkapkan bagi calon mahasiswa yang sudah menyelesaikan registrasi online dan melakukan pembayaran berdasarkan peraturan rektor lama (Perek No 6 Tahun 2024), besaran UKT akan dihitung ulang berdasarkan peraturan yang baru (Perek No 9 Tahun 2024).
"Jika misalnya ada kelebihan bayar, tentu saja akan dilakukan pengembalian, dengan mekanisme yang akan diatur kemudian," jelasnya.
Sedangkan bagi calon mahasiswa yang belum menyelesaikan registrasi online, diwajibkan mengisi ulang biodata sesuai ketentuan.
"Ada beberapa ketentuan baru, misalnya dalam hal perhitungan jumlah tanggungan. Dari hasil evaluasi, sebelumnya banyak yang salah input data. Diminta mengisi jumlah tanggungan termasuk orang tua, tetapi banyak yang mengisi hanya anak yang menjadi tanggungan, sehingga menyebabkan tarif UKT yang dikenakan menjadi tinggi," ungkapnya.
Lebih lanjut, masih menurut Mite dalam sistem baru, yang diminta adalah mengisikan jumlah anak yang belum bekerja saja. Sehingga oleh sistem otomatis akan ditambahkan dua orang tua.
"Ini akan lebih menguntungkan mahasiswa, karena meskipun kenyataannya orang tua tunggal tetap akan tetap dihitung dua," paparnya.
"Untuk lebih jelasnya, kami imbau kepada para calon mahasiswa untuk memantau publikasi resmi dari web atau medsos Unsoed official. Jika masih ada ketidakjelasan, bisa juga menghubungi ULT di Gedung Kantor Pusat Administrasi pada jam kerja," pungkasnya.
(apl/apl)
