DPRD Kota Solo mengkritik sembilan dari 17 titik prioritas pembangunan Kota Solo. Seperti diketahui 17 titik prioritas di Kota Solo menjadi program unggulan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka selama menjabat.
Sembilan titik prioritas itu meliputi Masjid Raya Sheikh Zayed, Revitalisasi Gatsu dan Ngarsopuro, Taman Balekambang, Museum of Culture and technology, Islamic Center, revitalisasi kebun binatang Jurug, revitalisasi sentra IKM mebel Gilingan, PLTSa putri Cempo, dan revitalisasi Solo Technopark.
Hal tersebut disampaikan dalam rapat Paripurna dalam rangka penyampaian rekomendasi DPRD terhadap laporan keterangan pertanggungjawaban Wali Kota Surakarta Tahun anggaran 2023. LKPJ tersebut dibacakan oleh Wakil Ketua DPRD Fraksi PKS Sugeng Riyanto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sugeng menyebut salah satu yang dikritik yakni keberadaan Masjid Raya Sheikh Zayed. Menurutnya, Masjid Sheikh Zayed mulai menimbulkan beberapa dampak yang tidak diinginkan.
"Oleh karena banyak infrastruktur yan belum direncanakan secara baik. Dampak yang tidak diinginkan ini," kata Sugeng, Selasa (30/4/2024).
Dirinya juga menyebut beberapa persoalan yang muncul sejak berdirinya Masjid Sheikh Zayed. Persoalan tersebut meliputi terjadinya kemacetan, penyediaan lahan parkir yang belum optimal.
"Menimbulkan pusat-pusat oleh-oleh tradisional yang dimonopoli oleh pihak-pihak tertentu dan belum menggerakkan UMKM di Kota Solo secara keseluruhan," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunannya tidak pernah dikoordinasikan dengan DPRD selaku unsur penyelenggara pemerintahan Daerah.
"Kejadian serupa diharapkan tidak terulang lagi, supaya ke depan ada komunikasi dan koordinasi antara DPRD dan dan Kepala Daerah sehingga terwujud prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan yang baik," ucapnya.
Setelah adanya rekomendasi dari DPRD atas laporan LKPJ tahun 2023 itu, Sugeng berharap Gibran melakukan koordinasi mulai perencanaan hingga pelaksanaan.
"Wali Kota diharapkan melakukan koordinasi dengan DPRD sejak mulai dari perencanaan dan pelaksanaan pembangunan masjid ini maupun rencana pembangunan Islamic Center," pungkasnya.
Selain Masjid Zayed, Sugeng juga menyoroti soal revitalisasi Gatsu dan Ngarsopuro. Menurutnya,data yang disampaikan mengenai omset penjualan dari pelaku tidak berdampak pada PAD Solo.
"Data yang disampaikan bahwa terjadi kenaikan omzet penjualan dari para pelaku UMKM yang naik cukup signifikan. Kenyataannya tidak berdampak pada kenaikan PAD. Ke depan harus ada kajian perihal keberadaan Koridor Ngarsopuro dan Gatot Subroto terhadap sumbangannya ke PAD," bebernya.
Sedangkan terkait Taman Balekambang, legislator menyoal soal taman tersebut yang hingga saat ini belum diserahkan ke Pemkot.
"Lalu soal museum of culture and technology dulu merupakan kawasan aneka usaha, namun pada tahun 2023 ada hibah yang sudah ditentukan peruntukannya (untuk museum ). Konsep museum ini tidak sesuai dengan visi-misi dari dokumen RPJMD Kota Surakarta Tahun 2021-2026," Ungkapnya.
Sugeng juga menyoal tentang Islamic center yang kurang lengkap, khususnya terkait dengan kepemilikan aset, pengelolaannya ke depan, serta peran dan fungsinya bagi masyarakat di Kota Solo.
Gibran Beri Respons
Sementara itu, Gibran mengaku legowo dengan evaluasi dan masukan yang diberikan oleh DPRD Solo. Dirinya mengaku akan menampung semua evaluasi dan masukan tersebut.
"Evaluasi dan masukan dari DPRD akan kami tampung, rekomendasi-rekomendasi yang sudah dipaparkan juga akan kami tampung. Banyak masukan baik hari ini dan ini akan jadi bahan evaluasi ke depan," urainya.
Ia juga meminta maaf apabila masih ada kekurangan dalam menggenjot 17 titik prioritas Kota Solo.
"Sekali lagi saya mohon maaf apabila masih ada kekurangan, akan kami genjot terus 17 pembangunan di Solo agar lebih bisa berdampak, memberikan multiplier effect ke Kota Solo dan Solo Raya," pungkasnya.
(apu/apu)