Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mendorong Kota Solo sebagai tuan rumah World Conference on Creative Economy (WCCE) 2026. Hal tersebut diungkapkan Sandiaga saat bertemu dengan pelaku UMKM di Kota Solo dalam Kelana Nusantara, Senin malam.
"Kita juga sedang berjuang agar Solo bisa menjadi tuan rumah World Conference on Creative Economy 2026. Karena pada tahun 2022 Bali sudah menjadi tuan rumah dan tahun ini yang menjadi tuan rumah Uzbekistan. Kita dorong tahun 2026, Solo menjadi tuan rumah WCCE," katanya, Senin (29/4/2024).
Lebih lanjut Sandi mengatakan didorongnya Solo menjadi tuan rumah World Conference on Creative Economy (WCCE) 2026 lantaran Solo sudah masuk dalam Creative City Network (CCN) UNESCO.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Indonesia punya kesempatan sebagai founder dari World Conference Creative Economy untuk mengajukan kota dan kami mengajukan Solo karena Solo sudah jadi UNESCO creative city network," bebernya.
Ia juga melihat Solo yang terlihat sebagai ekonomi kreatif yang luar biasa. Dirinya juga menitipkan kepada Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka untuk mem-branding Solo sebagai Creative City Network.
"Tadi lihat ekonomi kreatifnya sudah luar biasa dan titipan tadi ke pak Wali dan jajarannya agar branding UNESCO Creative city network ini juga bisa terlihat auranya di spot-spot mulai dari bandara, stasiun kereta, sampai destinasi wisata. Harapannya seperti itu," pungkasnya.
Sebut Bandara Adi Soemarmo Bisa Kembali Bertaraf Internasional, asalkan...
Sandiaga Uno juga menyebut Bandara Adi Soemarmo bisa kembali bertaraf Internasional selama Kota Solo mempunyai event internasional. Dirinya juga terus melakukan koordinasi dan memberikan masukan.
"Tadi saja saya baru berkoordinasi karena banyak sekali yang memberi masukan. Selama Solo memiliki event internasional," katanya di Oni Solo Kopi, Senin (29/4) malam.
Salah satu yang ia usulkan, yakni dengan menjadikan Solo sebagai tuan rumah World Conference Creative of Economy (WCCE) 2026. Dengan demikian, penerbangan internasional bisa kembali dibuka.
"Solo Menari ini termasuk yang kita angkat menjadi event internasional, 2026 kita usulkan Solo menjadi house World Conference Creative Economy. Maka untuk penerbangan internasional dibuka," bebernya.
Kader PPP itu mengaku sudah berkomunikasi dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bahwa selama di Solo ada event Internasional, maka dibuka penerbangan internasional.
"Solo akan terakses dari luar negeri. Tadi dengan pak Menteri Perhubungan kita berkoordinasi selama ada eventnya Solo bisa dibuka penerbangan internasional. Begitu ada event internasional akan dibuka untuk waktu tertentu," jelasnya.
Di sisi lain, pihaknya juga akan melakukan peninjauan ulang terkait status bandara Adi Soemarmo untuk bisa menjadi Bandara Internasional.
"Selama demand-nya besar penerbangan rutin status itu akan ditinjau ulang kembali berbasis data kita. Karena 2022 kita langsungkan di Bali, 2024 Uzbekistan. Indonesia kesempatan menjadi founder untuk mengajukan kuota. Dan kita mengajukan Solo karena Kota Solo menjadi salah satu creative network," pungkasnya.
![]() |
Respons Gibran
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyambut baik dorongan dari Menparekraf Sandiaga Uno menjadikan Solo sebagai tuan rumah World Conference Creative of Economy (WCCE) 2026. Dengan begitu, bisa membuat bandara Adi Soemarmo kembali bertaraf Internasional.
"Saya kira bisa (naik grade Bandar Internasional). Kita masih bisa tetap optimis. Ya (tuan rumah WCCE) itu juga karena Solo sudah memasuki creative city network. Kita nanti tahun depan akan mengajukan diri sebagai tuan rumah," katanya di Balai Kota Solo, Senin (29/4/2024).
Pihaknya akan terus berkonsisten untuk menjadikan Solo menjadi tuan rumah event internasional. Seperti menjadikan Solo sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17.
"Pokoknya kita konsisten menjadi tuan rumah utk event-event internasional, kayak kemarin pildun dan lain-lain," ucapnya.
Mengenai bandara Adi Soemarmo yang tidak bertaraf Internasional lagi, Gibran mengaku tetap optimis untuk bisa kembali menaikkan grade bandara tersebut.
Salah satunya dengan memperbanyak event bertaraf internasional dan memperbanyak kunjungan pariwisata.
"Itu kan terjadi di beberapa bandara ya. Tapi seperti yang disampaikan Pak Menteri pariwisata tadi, kita harus optimis dengan memperbanyak event internasional, memperbanyak kunjungan pariwisata. Itu saja nggih," pungkasnya.
(apu/apu)