Sepanjang jalan Mayor Kusmanto sudah tampak padat oleh masyarakat Kabupaten Klaten yang mengikuti gelaran Car Free Day (CFD). Selain berolahraga dan sarapan, beberapa dari mereka juga asyik membaca buku dari perpustakaan keliling (perpusling) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten.
Berdasarkan pantauan detikJateng, gelaran CFD sudah mulai ramai pengunjung sejak 07.30 WIB, begitu pula perpusling yang ramai didatangi anak-anak. Mereka tampak bergantian mencari buku-buku yang menarik perhatiannya untuk dibaca.
Beberapa menghabiskan waktu cukup lama membaca buku dari mobil perpusling. Sementara beberapa lainnya tampak melihat-lihat buku yang tertata rapi di dalam mobil perpusling.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu anak yang tengah membaca buku di perpusling Dispersip Klaten, Darrel (13) mengaku senang dengan adanya perpusling di CFD. Siswa kelas 6 SD Krista Gracia itu mengatakan perpusling bisa meningkatkan minat baca, khususnya anak-anak SD.
"Bagus, bisa menarik anak-anak buat gemar membaca. Bisa baca buku pelajaran juga, jadi tambah pengetahuan," kata Darrel saat ditemui detikJateng di lokasi CFD, Minggu (28/4/2024).
Darrel yang tengah membaca buku pengetahuan itu tampak serius membaca satu persatu halaman buku yang dipegangnya. Sementara salah satu orang tua dengan anak yang tengah membaca di perpusling, Intan (34) mengaku program perpusling Pemkab Klaten sangat bermanfaat bagi anak-anak di Kabupaten Bersinar ini.
"Bisa menambah wawasan anak-anak. Anak umur 2-3 tahun juga jadi bisa tahu buku-buku sejak dini. Daripada main hp, kalau baca buku bisa tambah pengetahuan sama meningkatkan literasi," ujarnya.
Terpisah, Kepala Bidang Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Klaten Sudar Agustini mengatakan, program perpusling ini menjadi salah satu inovasi Dispersip dalam meningkatkan literasi masyarakat. Seluruh masyarakat Kabupaten Klaten bisa membaca buku yang disediakan secara gratis.
Buku yang disediakan pun lengkap, mulai dari novel, buku pelajaran anak, buku agama, hingga buku pertanian untuk para petani. Mobil perpustakaan keliling pun rutin mendatangi sekolah-sekolah di berbagai kecamatan, untuk menyasar anak-anak yang berdomisili cukup jauh dari perpustakaan daerah Kabupaten Klaten.
"Terutama yang di luar Klaten Kota, yang pelosok, karena kalau SD atau sekolah yang dekat sini diharapkan mereka sudah datang sendiri ke sini karena dekat. Kalau yang pelosok itu kita datangi," kata Agustini kepada detikJateng.
Agustini menjelaskan, mobil perpusling beroperasi dari Senin-Kamis dengan jadwal yang sudah disusun. Ada tiga armada perpusling yang menyambangi dua sekolah, sehingga dalam sehari mobil perpusling Dispersip Klaten bisa berkunjung ke 6 lokasi.
"Satu mobil bukunya itu penuh, ada sampai 500. Macamnya komplit, misalnya untuk masyarakat umum seperti petani ada buku pertanian. Ada untuk remaja, anak-anak, semua ada," terangnya.
"Perpusling ini bisa diikuti nggak cuma dari anak-anak SD, tapi juga anak SMP, SMA, dan masyarakat. Karena mobil itu juga bisa diakses di Car Free Day juga," sambungnya.
Buku yang dipinjam dari perpusling bisa dibaca di sekitar mobil perpusling dan tidak bisa dibawa pulang. Jika ingin meminjam buku dari perpustakaan Klaten, maka bisa mendatangi perpustakaan Klaten yang terletak di Jalan Kanjengan nomor 2, Kepatihan, Bareng, Kecamatan Klaten.
Kini, Dispersip Klaten pun memiliki inovasi baru bagi sekolah ataupun komunitas masyarakat yang ingin mendatangkan perpusling lewat program Mobil Buku Anak Keliling Mari Datang Ke sini (Mbak Marsini). Inovasi yang sudah ada sejak 2023 ini menjadi program perpusling berbasis permohonan, karena masyarakat bisa membuat permohonan melalui WhatsApp yang bisa diakses di link bit ly/MbakMarsini agar Mbak Marsini bisa datang ke sekolah maupun desa.
"Kalau Mbak Marsini itu tergantung dari kebutuhan masyarakat yang menginginkan, jadi kadang misalnya sekolah itu ada event tertentu, nggak usah menunggu jadwal dari kita," terangnya.
"Harapan kami dengan adanya Mbak Marsini, masyarakat yang jauh dari perpustakaan atau sekolah bisa menikmati buku sesuai keinginan mereka," sambungnya.
Agustini menambahkan, inovasi perpusling dan Mbak Marsini diharapkan mampu mengedukasi anak-anak dan seluruh masyarakat Kabupaten Klaten bahwa belajar dan membaca bisa dilakukan dengan menyenangkan.