Ditemukan Struktur Batu Bata Jumbo di Situs Yoni Candirejo Klaten

Ditemukan Struktur Batu Bata Jumbo di Situs Yoni Candirejo Klaten

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Jumat, 26 Apr 2024 21:26 WIB
Penampakan batu bata merah jumbo di dekat situs Yoni Desa Candirejo, Kecamatan Ngawen, Klaten.
Foto: Achmad Hussein Syauqi detikJateng
Klaten -

Tatanan batu bata ukuran besar ditemukan di dekat situs batu Yoni Desa Candirejo, Kecamatan Ngawen, Klaten. Struktur batu bata itu ditemukan di selatan dua Yoni.

Dari pantauan detikJateng, Jumat (26/4/2024), temuan tatanan batu bata itu di bawah rumpun bambu yang dibersihkan. Jaraknya sekitar 10 meter dari dua batu Yoni, arca nandi rusak, dan batu doorpel yang diletakkan di lahan terbuka.

Struktur bata merah jumbo itu ukurannya sekitar 10 x 40 centimeter. Posisinya di gundukan tanah yang bekas digali dan di selatannya ada lubang galian yang lebih dalam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Susunan batu bata merah itu bertumpuk susun tiga dan memanjang ke selatan. Di bagian Utara Yoni sisa pecahan batu bata serupa juga banyak ditemui.

Warga setempat, Sugiyono menuturkan penggalian di lokasi sudah dua hari yang lalu. Dilakukan tukang dan keluarga pemilik tanah tersebut.

ADVERTISEMENT

"Yang menggali dengan keluarga yang punya pekarangan. Batu semacam itu di sini dulu banyak," ungkap Sugiyono kepada detikJateng dengan bahasa Jawa campuran, Jumat (26/4/2024) sore.

Penampakan batu bata merah jumbo di dekat situs Yoni Desa Candirejo, Kecamatan Ngawen, Klaten.Situs Yoni Desa Candirejo, Kecamatan Ngawen, Klaten. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

Setelah ada batu bata itu, sebut Sugiyono, penggalian tanah tidak dilanjutkan. Sebelumnya, pekarangan juga dibersihkan dan dipagari.

"Dibersihkan juga dekatnya dipagari," imbuh Sugiyono.

Kades Candirejo, Kecamatan Ngawen, Farah Dedi Setiawan saat diminta konfirmasi detikJateng membenarkan ada penggalian itu. Tapi sebelumnya tidak izin ke pemerintah desa.

"Tidak izin ke pemerintah desa. Kemarin siang saya ke lokasi sudah sepi tidak ada orang," jelas Farah Dedi kepada detikJateng.

Kemungkinan, sebut Farah Dedi Setiawan, penggalian tanah itu untuk pembersihan lokasi. Sebab informasinya tanah akan diproses turun waris.

"Kemungkinan karena mau turun waris pohon-pohon juga ditebangi dipadangke (agar terang). Itu juga sudah dipagar-pagar," imbuhnya.

Analis Cagar Budaya dan Museum Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata Pemkab Klaten, Wiyan Ari Tanjung mengaku sudah mendapatkan informasi temuan tersebut.

"Kami dapat informasi dari teman pegiat. Belum kita cek," jelas Wiyan Ari saat diminta konfirmasi detikJateng.




(cln/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads