Pada momen peringatan Hari Kartini, 21 April 2024, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati atau Bintang Puspayoga berpesan agar perempuan berdaya secara ekonomi. Kesetaraan dalam perekonomian menurutnya bisa mengentaskan berbagai masalah.
Hal itu diungkapkan Bintang di sela acara Puncak Peringatan Hari Kartini di Alun-alun Rembang dan Museum Kartini Rembang. Ia menegaskan tanggal 21 April menjadi sejarah perjuangan pergerakan perempuan di Indonesia.
"Hari Kartini ini menjadi motivasi dan inspirasi bagi perempuan Indonesia. Apa yang diperjuangkan dan diciptakan oleh ibu Kartini agar perempuan Indonesia bisa menentukan nasibnya sendiri dan apa yang jadi impian ibu Kartini, perempuan Indonesia punya cita-cita, bisa diwujudkan," kata Bintang di Rembang, Minggu (21/4/2024).
Ia menegaskan perempuan juga harus berdaya di bidang ekonomi. Kesetaraan perempuan di bidang ekonomi mulai terlihat dimana 60 persen dari 64 juta usaha mikro dikelola perempuan.
"Perempuan harus berdaya ya secara ekonomi. Tadi disampaikan 65 juta UMKM yang di antaranya 64 juta mikro. Dari 64 juta, 60 persen dimiliki dan dikelola perempuan," ujar Bintang.
"Permasalah perempuan itu kompleks, bicara isu, bicara pendidikan, pengasuhan anak, kekerasan dan perkawinan anak, hulunya kemiskinan agar bisa diminimalisir," imbuhnya.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti menambahkan, dari data Global Gender Index yang dikeluarkan Forum Ekonomi Dunia, kesetaraan gender Indonesia ada di urutan 87 di tahun 2023.
"Dari Global Gender Index oleh World Economic Forum, indo peringkat 87 dal hal kesetaraan wanita. Dibanding tahun sebelumnya meningkat, dari 92," ujar Destry.
Ia menjelaskan untuk bidang pendidikan dan kesehatan, kesetaraan gender di Indonesia sudah bagus. Namun ternyata dalam keterlibatan akses ekonomi kemudian politik dan pemerintahan ternyata masih kurang.
"Kita, untuk kesehatan dan pendidikan kita sudah hampir setara. Bahkan di pendidikan, perempuan yang sarjana, jadi S1 lebih banyak dari pria. Tapi untuk akses ekonomi, politik dan pemerintahan masih kurang sekali," jelas Destry.
Potensi perempuan di Jateng menurutnya sangat tinggi. Maka BI akan terus mensupport kesetaraan dan keterlibatan perempuan di bidang ekonomi.
"Data menunjukkan partisipasi angkatan kerja perempuan di Jateng dan Kabupaten Rembang lebih tinggi dibanding pria. Potensi perempuan di Jateng dan Rembang luar biasa. Maka Kami akan support," tegas Destry.
"Mari berdayakan perempuan. Akses perempuan ke ekonomi masih rendah," imbuhnya.
Dalam puncak peringatan Hari Kartini ke-145 itu juga hadir Sekda Provinsi Jateng, Sumarno, Bupati Rembang Abdul Hafidz, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu (Ita), Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Rahmat Dwi Saputra, Komisaris Allo Bank, Aviliani dan Tasya Kamila sebagai narasumber.
Kemudian ada juga pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan teman "Membatik dengan media syal oleh peserta terbanyak" oleh 1.054 peserta dari kalangan milenial. BI juga meluncurkan Jenama Produk Kartini Bangun Negeri (KABARI) "Jagad Phoenix".
Selain itu talkshow bertema 'Refleksi Perjuangan Kartini untuk Wanita Masa Kini' yang dimoderatori Komisaris Allo Bank, Aviliani dan narasumber Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti serta Tasya Kamila.
(ahr/ahr)