4 Contoh Khutbah Jumat Terakhir Ramadhan Singkat dengan Doanya

4 Contoh Khutbah Jumat Terakhir Ramadhan Singkat dengan Doanya

Agus Riyanto - detikJateng
Kamis, 04 Apr 2024 20:27 WIB
Ilustrasi Ramadan
Ilustrasi Contoh Khutbah Jumat Terakhir Ramadhan Singkat dengan Doanya. Foto: Getty Images/iStockphoto/sofirinaja
Solo - Sebentar lagi kita akan memasuki bulan Syawal dan meninggalkan bulan Ramadhan. Hari Jumat ini pun menjadi hari mulia terakhir di bulan yang mulia.

Sebelum Ramadhan pergi, marilah meningkatkan ibadah dan mengisinya dengan hal-hal baik. Seperti yang akan disampaikan pada materi khutbah di bawah.

Nah seperti apa contoh khutbah yang berisi materi tentang hari terakhir bulan Ramadhan? Berikut ini informasi dan contohnya yang telah dirangkum dari situs NU Online.

Contoh Khutbah Jumat Terakhir Ramadhan Singkat dengan Doanya

Materi Khutbah #1 : Memaksimalkan Akhir Ramadhan dengan Ibadah dan Amal Saleh

Khutbah I

اَلْحَمْدُ للهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ في مُحْكَمِ كِتَابِهِ: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّققُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللّٰهَ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ بِمَا تَعْمَلُوْنَ (الحشر: ١٨)

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah

Pada jumat yang mulia di bulan Ramadhan ini khatib ingin mengingatkan kepada Jamaah Jumat, dan khususnya diri saya sendiri, untuk selalu meningkatkan iman dan takwa kita terhadap Allah SWT. Dengan cara menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Sehingga kita menjadi hamba yang mulia di sisi-Nya.

Hal ini seperti firman Allah SWT dalam Al-Quran surat Al Baqarah ayat 183:

{ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ }

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (QS Al Baqarah: 183).

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita petunjuk dan pertolongan sehingga kitab isa bertemu dengan Ramadhan dan hingga akhir Ramadhan. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang beruntung bisa menjalankan puasa dengan penuh dan diampuni dosanya oleh Allah SWT.

Marilah kita senantiasa mengucap sholawat dan salam kepada nabi Muhammad SAW, dan semoga kita bisa mendapatkan syafaatnya kelak di hari akhir.

Hadirin rahimakumullah

Ramadhan merupakan bulan yang spesial, bulan yang Istimewa, bulan yang suci, serta bulan yang diberkahi bagi umat Islam. Hal ini tercermin dari dibukanya pintu-pintu surga, ditutupnya pintu neraka, dan setan yang dibelenggu. Pada bulan yang suci ini pahala ibadah kita juga dilipatgandakan.

Keistimewaan bulan suci Ramadhan adalah awalnya dipenuhi dengan rahmah (kasih sayang), pertengahannya dipenuhi dengan maghfirah (ampunan), dan akhirnya membawa pembebasan dari api neraka. Oleh karena itu, ketika kita menjalani puasa sebulan penuh tanpa kekurangan, kita merasakan kasih sayang Allah, ampunan-Nya, dan dijanjikan surga di hari akhirat.

Dari perspektif sosial, menjalankan puasa selama bulan suci Ramadhan akan membantu umat Islam menjadi insan kamil (manusia sempurna) melalui proses dan perjalanan yang kompleks serta menantang. Puasa mengajarkan kita untuk bersabar dalam menahan lapar, haus, dan hawa nafsu dari fajar hingga senja. Selain itu, kita diajarkan untuk menjauhi perbuatan yang sia-sia dan berpotensi merugikan kita.

Ramadhan, sebagai sebuah institusi pendidikan yang baik bagi umat Islam, telah membentuk mereka menjadi individu yang memiliki empati yang mendalam, mampu merasakan lapar dan dahaga yang dirasakan oleh orang-orang fakir dan miskin. Mereka juga mampu merasakan kesulitan bagi mereka yang tidak mendapatkan makanan dan minuman yang mencukupi sepanjang hari.

Ramadhan juga memberikan pelajaran tentang kesabaran dan rasa syukur. Individu yang berpuasa diajarkan untuk bersabar dalam menahan diri dari segala hal yang dapat membatalkan puasa. Mereka juga diharapkan untuk bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk menjalani bulan Ramadhan kembali dan melaksanakan ibadah-ibadah di dalamnya.

Hadirin rahimakumullah

Sungguh suatu kebahagiaan bagi umat Islam ketika mereka memasuki bulan Ramadhan, di mana dosa-dosa mereka diampuni oleh Allah SWT. Sebaliknya, itu merupakan kerugian bagi mereka yang mengalami bulan Ramadhan tetapi dosa-dosanya tidak diampuni.

Dalam konteks ini, Rasulullah SAW telah menyampaikan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ath-Thabrani dan yang lainnya:

بُعْدًا لِمَنْ أَدْرَكَ رَمَضَانَ لَمْ يُغْفَرْ لَهُ فِيهِ (رواه الطبراني وغيره)

Artinya: "Sungguh merugi orang yang mendapati Ramadhan, tapi tidak diampuni dosanya" (HR Ath-Thabarani dan lainnya)

Mereka yang merasa bahagia menyambut bulan suci Ramadhan adalah mereka yang konsisten dalam mematuhi perintah Allah SWT, yaitu menjalankan puasa sepanjang hari, menjauhi perbuatan dosa baik besar maupun kecil, aktif dalam beribadah di malam hari dengan melaksanakan sholat tarawih, hajat, tahajud, dan witir. Mereka juga rajin membaca Al-Quran dan mengirimkan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Sementara itu, mereka yang merugi adalah mereka yang mengabaikan nilai-nilai Ramadhan, meninggalkan puasa di siang hari, terjerumus dalam dosa-dosa, melakukan tindakan sia-sia, dan menjalani Ramadhan tanpa membedakannya dari bulan-bulan lainnya.

Oleh karena itu, mari kita manfaatkan waktu yang tersedia di bulan Ramadhan ini dengan sebaik-baiknya, terutama pada saat-saat terakhir seperti sekarang. Ayo kita isi dengan berbagai jenis ibadah dan amal saleh. Karena kemungkinan besar ini adalah bulan Ramadhan terakhir bagi kita semua.

Tidak ada yang mengetahui kapan manusia akan hidup dan menjalani Ramadhan kembali. Kesehatan dan usia yang masih muda tidak dapat menunda kematian, begitu pula fisik yang lemah dan usia yang tua tidak dapat mempercepatnya. Karena kehidupan adalah misteri yang hanya Allah SWT yang mengetahuinya.

Maka, mari kita berprioritas pada segala hal yang berguna untuk kehidupan di akhirat. Dunia juga memiliki pentingannya bagi kita, karena di dunia ini kita menanam amal kebajikan yang akan kita panen di akhirat nanti. Jika kita hanya menggunakan dunia untuk melakukan hal-hal buruk, maka kita akan menuai kesia-siaan di akhirat.

Hadirin rahimakumullah

Meskipun hidup di dunia terasa menyenangkan dan indah, namun itu hanya bersifat sementara dan memiliki batas usia yang terbatas. Sementara hidup di akhirat adalah kekal dan abadi. Oleh karena itu, seberapa sibuk pun kita di dunia ini, kita tidak boleh mengabaikan urusan akhirat. Sebanyak apapun kesibukan kita, kita harus tetap menjalankan kewajiban ibadah, seperti menjalankan sholat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menunaikan zakat, serta melakukan ibadah haji dan umrah jika mampu.

Meskipun kita mungkin terjatuh dalam dosa setiap hari, kita tidak boleh meninggalkan kewajiban menjalankan sholat lima waktu. Meskipun orang-orang mungkin menganggap kita melakukan taubat sambil berdosa, kita harus tetap melaksanakan ibadah tersebut tanpa menghiraukan pendapat mereka. Karena jika tidak, bagaimana kita akan mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan cara lain?

Demikianlah khutbah Jumat kali ini, semoga bermanfaat bagi kita semua. Mudah-mudahan amal ibadah yang kita kerjakan selama bulan Ramadhan diterima oleh Allah SWT dan seluruh dosa kita diampuni oleh-Nya. Semoga kita dipertemukan di Ramadhan berikutnya. Amin ya Rabbal Alamin.

بارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا، أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّههَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْممِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِننَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

Materi Khutbah #2: Apakah Ini Ramadhan Terakhir Kita?

Khutbah I

اَلْحَمْدُ للهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ في مُحْكَمِ كِتَابِهِ: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّققُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللّٰهَ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ بِمَا تَعْمَلُوْنَ (الحشر: ١٨)

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah

Memulai khutbah singkat ini, khatib menegaskan kepada kita semua, terutama kepada dirinya sendiri, untuk selalu berupaya meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Allah subhanahu wa ta'ala dengan melaksanakan semua kewajiban dan menjauhi segala larangan dan hal yang diharamkan.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah

Ramadhan adalah bulan yang istimewa. Saat Ramadhan tiba, pintu-pintu surga terbuka, pintu-pintu neraka tertutup, setan-setan dibelenggu, dan pahala dilipatgandakan. Ramadhan merupakan bulan yang penuh dengan keberkahan. Awalnya dipenuhi dengan rahmat Allah. Tengahnya dipenuhi dengan ampunan. Akhirnya adalah pembebasan dari siksa neraka. Ramadhan adalah bulan terbaik yang memiliki malam yang lebih utama daripada seribu bulan.

Ramadhan adalah sekolah yang membentuk seorang Muslim menjadi sosok yang dapat merasakan penderitaan orang-orang fakir dan miskin. Ramadhan mengajarkan kesabaran dan rasa syukur. Orang yang berpuasa harus bersabar dalam meninggalkan segala hal yang bisa membatalkan puasa. Mereka juga seharusnya bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk bertemu kembali dengan Ramadhan dan menjalankan ibadah di dalamnya.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah

Bahagialah bagi seseorang yang menyambut bulan Ramadhan dengan dosa-dosanya diampuni oleh Allah karena berbagai kebaikan dan ketaatan yang dia lakukan selama bulan Ramadhan. Sebaliknya, sangat merugikan bagi orang yang diberi kesempatan oleh Allah untuk melakukan banyak ibadah di bulan Ramadhan, namun dia menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Kesempatan berharga itu tidak dimanfaatkannya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

بُعْدًا لِمَنْ أَدْرَكَ رَمَضَانَ لَمْ يُغْفَرْ لَهُ فِيهِ (رواه الطبراني وغيره)

Artinya: "Sungguh merugi orang yang mendapati Ramadhan, tapi tidak diampuni dosanya," (HR. Ath-Thabarani dan lainnya)

Oleh karena itu, mari kita manfaatkan waktu selama Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Marilah kita mengisi waktu tersebut dengan berbagai ibadah dan perbuatan baik. Mungkin ini adalah Ramadhan terakhir bagi kita, dan mungkin kita akan berpisah selamanya dengan Ramadhan. Kesehatan dan usia muda tidak dapat menunda kematian, begitu juga dengan kesehatan yang buruk dan usia tua tidak dapat mempercepatnya. Kita tidak mengetahui kapan ajal akan tiba.

Mari kita berprioritas pada segala hal yang bermanfaat untuk kehidupan akhirat kita. Apapun yang membawa manfaat bagi kebahagiaan akhirat? Jawabannya adalah takwa dan amal shalih.

Seseorang tidak akan mencapai tingkat takwa dan tidak akan dapat melakukan amal shalih dengan baik tanpa pengetahuan. Oleh karena itu, kunci utamanya adalah pengetahuan dan amal. Kita harus melengkapi diri dengan pengetahuan agama dan kemudian mengamalkannya. Takwa dan amal shalih adalah hasil dari pengetahuan dan amal.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah

Tidak peduli seberapa banyak urusan dunia yang kita hadapi, jangan biarkan itu mengalihkan perhatian kita dari urusan akhirat. Meskipun kita sibuk dengan aktivitas dunia, jangan biarkan itu menghambat kita untuk menyiapkan bekal untuk kebahagiaan abadi di akhirat.

Lakukan pekerjaan dunia seolah-olah kita akan hidup selamanya. Namun, berusaha untuk kepentingan akhirat seolah-olah kita akan mati besok. Ini berarti bahwa urusan dunia bisa ditangguhkan seolah-olah kita akan hidup selamanya, tetapi urusan akhirat harus kita lakukan sekarang dan tidak ditunda, seolah-olah kita akan mati besok.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah

Semoga amal ibadah kita selama Ramadhan diterima oleh Allah dan segala dosa kita diampuni oleh-Nya. Mudah-mudahan kita dipertemukan dengan Ramadhan berikutnya. Demikian khutbah yang singkat ini. Semoga bermanfaat dan membawa berkah bagi kita semua. Amin Ya Rabbal Alamin.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا، أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّههَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْممِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِننَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

Materi Khutbah #3: Memaksimalkan Akhir Ramadhan dengan Ibadah dan Amal Saleh

Khutbah I

اَلْحَمْدُ للهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ في مُحْكَمِ كِتَابِهِ: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّققُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللّٰهَ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ بِمَا تَعْمَلُوْنَ (الحشر: ١٨)

Hadirin rahimakumullah

Pada Jumat terakhir bulan suci Ramadhan ini, khatib selalu mengingatkan jamaah Jumat, termasuk dirinya sendiri, untuk terus meningkatkan takwa kepada Allah SWT. Ini berarti dengan sepenuh tenaga mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Karena dengan berprinsip takwa, kita akan menjadi hamba yang mulia di hadapan Allah SWT.

Seperti yang dinyatakan oleh Allah swt dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 183, tujuan di balik penyelenggaraan ibadah puasa adalah untuk menjadikan hamba yang bertakwa.

{ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ }

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa" (QS Al-Baqarah: 183)

Hadirin rahimakumullah

Segala puji hanya bagi Allah SWT, Sang Pencipta yang Maha Kuasa dan Maha Pemberi Hidayah. Kepada-Nya lah kita memohon petunjuk dan bantuan, meminta kekuatan iman dan Islam, agar kita masih diberi kesempatan untuk menunaikan ibadah puasa hingga akhir bulan Ramadhan ini. Semoga kita termasuk golongan yang beruntung, karena telah diberi kesempatan untuk menjalankan puasa sepanjang bulan ini dan mendapat ampunan atas dosa-dosa kita oleh Allah SWT.

Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW, yang telah menghadirkan syariat Islam bagi seluruh umat manusia, dan yang telah mengubah keadaan manusia dari kegelapan menjadi cahaya Islam. Melalui ajaran Nabi SAW, umat manusia menjadi mulia dengan iman, pengetahuan, dan moralitas yang tinggi.

Hadirin rahimakumullah

Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, suci, istimewa, dan spesial bagi umat Islam. Bukan hanya sekedar kata-kata, tetapi dalam bulan suci Ramadhan, pintu-pintu surga terbuka, pintu-pintu neraka tertutup, dan setan-setan dibelenggu. Selain itu, dalam bulan suci Ramadhan, segala pahala dilipatgandakan.

Keistimewaan dalam bulan suci Ramadhan juga terlihat pada awalnya yang dipenuhi dengan rahmat, tengahnya yang dipenuhi dengan ampunan, dan akhirnya yang membawa pembebasan dari siksa neraka. Jadi, ketika kita semua berpuasa sebulan penuh tanpa kecuali, itulah saat kita merasakan kasih sayang Allah SWT, ampunan-Nya, dan janji surga di akhirat.

Dari segi sosial, menjalankan puasa pada bulan suci Ramadhan akan membantu umat Islam untuk mencapai kesempurnaan sebagai manusia, melalui proses dan perjalanan yang kompleks dan menantang. Dalam puasa, kita diberikan pelajaran untuk bersabar menahan lapar, haus, dan nafsu sejak fajar hingga senja. Puasa juga mengajarkan kita untuk menjauhi perbuatan yang sia-sia dan merugikan diri sendiri serta orang lain.

Ramadhan sebagai sekolah yang baik bagi umat Islam, telah membentuk mereka menjadi individu yang berempati, mampu merasakan lapar dan haus seperti yang dialami oleh orang-orang fakir dan miskin. Mereka juga memahami kesulitan yang dihadapi oleh mereka yang tidak memiliki akses makanan dan minuman yang memadai sepanjang hari.

Selain itu, Ramadhan mengajarkan nilai-nilai kesabaran dan rasa syukur. Orang yang berpuasa diajarkan untuk bersabar dalam menghindari segala hal yang dapat membatalkan puasa. Mereka juga seharusnya bersyukur karena masih diberikan kesempatan untuk menjalani bulan Ramadhan dan melaksanakan ibadah-ibadah di dalamnya.

Hadirin rahimakumullah

Betapa bahagianya bagi umat Islam yang mendapati bulan Ramadhan, di mana dosa-dosa mereka diampuni oleh Allah SWT. Namun, sungguhlah merugi bagi mereka yang menjumpai bulan Ramadhan namun dosa-dosanya tidak diampuni.

Dalam konteks ini, Rasulullah SAW telah menyampaikan dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh Imam Ath-Thabrabi dan yang lainnya:

بُعْدًا لِمَنْ أَدْرَكَ رَمَضَانَ لَمْ يُغْفَرْ لَهُ فِيهِ (رواه الطبراني وغيره)

Artinya: Sungguh merugi orang yang mendapati Ramadhan, tapi tidak diampuni dosanya (HR Ath-Thabarani dan lainnya).

Orang yang bersukacita bertemu bulan suci Ramadhan adalah mereka yang secara konsisten mematuhi perintah Allah SWT, seperti berpuasa di siang hari, meninggalkan segala jenis maksiat baik besar maupun kecil, melaksanakan ibadah di malam hari dengan sholat tarawih, hajat, tahajjud, dan witir, serta memperbanyak bacaan Al-Qurann dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Sebaliknya, orang yang merugi adalah mereka yang menyia-nyiakan kesempatan di bulan suci Ramadhan, dengan meninggalkan kewajiban puasa di siang hari, terjerumus dalam perbuatan maksiat, melakukan tindakan sia-sia, dan menjalani Ramadhan tanpa membedakannya dari bulan-bulan lainnya.

Oleh karena itu, mari manfaatkan waktu di bulan Ramadhan ini dengan sebaik-baiknya, terutama di hari-hari terakhir. Marilah kita penuhi dengan berbagai ibadah dan amal saleh. Sebab, bisa jadi ini merupakan Ramadhan terakhir bagi kita semua.

Kita tidak pernah tahu kapan ajal akan menjemput kita dan kapan kita akan bertemu kembali dengan bulan Ramadhan. Baik memiliki fisik yang sehat dan usia yang muda, ataupun mengalami sakit dan penuaan, kematian akan tetap menjemput tanpa bisa dihindari. Hal ini adalah rahasia yang hanya Allah SWT yang mengetahuinya.

Maka dari itu, mari kita berprioritas pada segala hal yang bermanfaat untuk kehidupan akhirat. Dunia ini juga memiliki nilai penting bagi kita, karena di dunia kita menanam amal kebaikan, yang akan kita panen di akhirat nanti. Jika di dunia kita hanya melakukan perbuatan buruk, maka kita akan menuai kegagalan di akhirat.

Hadirin rahimakumullah

Meskipun hidup di dunia memberikan kenikmatan dan keindahan yang sementara serta terbatas oleh usia, namun kehidupan di akhirat adalah abadi dan kekal. Oleh karena itu, tidak peduli seberapa banyak urusan dunia yang kita hadapi, kita tidak boleh melupakan urusan akhirat. Meskipun sibuk dengan berbagai aktivitas, kita tidak boleh mengabaikan ibadah yang wajib, seperti menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, membayar zakat, dan melaksanakan ibadah haji dan umrah jika mampu.

Meskipun kita melakukan dosa setiap hari, kita tidak boleh meninggalkan shalat lima waktu. Meskipun orang mungkin menyebutnya sebagai bentuk taubat sambil berbuat dosa, kita harus tetap menjalankan sholat lima waktu. Jangan memperdulikan pandangan orang lain, karena jika kita tidak menjaga shalat lima waktu, bagaimana lagi kita akan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Hadirin rahimakumullah

Demikian khutbah singkat ini. Semoga khutbah ini memberikan manfaat bagi kita semua, baik bagi yang mendengarkan maupun yang membacanya. Semoga segala amal kebaikan yang kita lakukan selama Ramadhan ini diterima oleh Allah, dosa-dosa kita diampuni, dan kita semua diberikan kesempatan untuk bertemu kembali dengan Ramadhan pada tahun mendatang. Amin ya Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

بارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا، أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّههَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْممِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِننَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

Materi Khutbah #4: Enam Hikmah Membayar Zakat Fitrah

Khutbah I

الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، اَشْهَدُاَنْ لاَاِلهَ اِلاَّ الله وَحْدَه لاَشَرِيْكَ لَهُ المَلِكُ اْلحَقُّ اْلمُبِيْن. وَاَشْهَدُاَنَ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الصَّادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. اَمَّا بَعْدُ فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى وَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱرْكَعُوا۟ مَعَ ٱلرَّٰكِعِينَ. صَدَقَ الله العَظِيْم.

Hadirin rahimakumullah

Pada hari Jumat di penghujung bulan suci Ramadhan ini, khatib selalu mengingatkan kepada jamaah Jumat, terutama kepada diri saya sendiri, untuk terus meningkatkan ketakwaan kepada Allah, yaitu dengan sungguh-sungguh mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Karena dengan bertakwa, kita akan menjadi hamba yang mulia di hadapan Allah.

Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 183 yang menjelaskan tujuan diwajibkannya ibadah puasa, yaitu agar kita menjadi hamba yang bertakwa.

{ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ }

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (QS Al-Baqarah: 183).

Hadirin rahimakumullah

Segala puji bagi Allah, yang memberikan kita kekuatan dalam Islam dan Iman, sehingga kita masih diberi kesempatan untuk menjalankan ibadah puasa hingga hari ini. Semoga kita juga tetap istiqomah dalam menjalankan puasa hingga bulan ini berakhir. Menjalankan puasa selama sebulan penuh adalah nikmat yang luar biasa bagi umat Islam.

Sholawat dan salam terus kami sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, yang merupakan teladan dan inspirasi bagi umatnya. Beliau membawa umat manusia dari kegelapan akidah dan akhlak menuju keimanan yang kokoh dan perilaku yang baik. Di bawah bimbingannya, kesejahteraan umat meningkat, ekonomi stabil, dan sistem zakat menyebabkan distribusi ekonomi menjadi lebih merata.

Hadirin rahimakumullah

Zakat fitrah adalah kewajiban sedekah bagi setiap Muslim, yang harus diberikan dalam bentuk makanan pokok yang telah ditentukan berdasarkan ajaran agama. Zakat fitrah juga harus diberikan kepada orang-orang yang berhak menerima zakat.

Fungsi zakat fitrah juga melengkapi ibadah puasa Ramadhan dengan menyempurnakan kekurangan-kekurangan bagi mereka yang berpuasa sepanjang bulan.

Perintah untuk memberikan zakat telah dijelaskan oleh Allah SWT dalam Al-Quran surat An-Nur ayat 56:

وَأَقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُواْ ٱلزَّكَوٰةَ وَأَطِيعُواْ ٱلرَّسُولَ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ

Artinya: Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul, supaya kamu diberi Rahmat (QS. An-Nur: 56).

Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa memberikan zakat adalah kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim secara perorangan, sebagaimana kewajiban shalat bagi setiap individu. Ibadah shalat mengajarkan konsep pengabdian yang murni kepada Allah SWT, dengan orientasi vertikal yang lurus ke atas. Sementara itu, zakat mengajarkan pentingnya memiliki sikap sosial terhadap sesama manusia, dengan orientasi horizontal yang lurus ke samping.

Hadirin rahimakumullah

Menunaikan ibadah zakat memiliki beragam keutamaan dan manfaat bagi individu yang melaksanakannya.

Pertama, zakat berfungsi sebagai perlindungan terhadap harta yang dimiliki seseorang. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi:

حَصِّنُوا أمْوالَكُمْ بالزَّكاةِ

Artinya: Bentengilah harta kalian dengan zakat (HR al-Baihaqi).

Dengan memberikan zakat, Allah akan melindungi harta kita dari segala hal yang menjadi keraguan dan yang diharamkan. Zakat juga membantu menjaga hati kita dari sikap sombong dan kedekatan terhadap kepemilikan materi yang bersifat sementara dan amanah.

Kedua, zakat membantu membersihkan harta seseorang dari segala kejelekan. Rasulullah saw menyatakan dalam hadits yang diriwayatkan oleh al-Haitsami:

مَنْ أَدَّى زَكَاةَ مَالِهِ فَقَدْ ذَهَبَ عَنْهُ شَرُّهُ

Artinya: "Barang siapa membayar zakat hartanya, maka kejelekannya akan hilang dari dirinya" (HR al-Haitsami)

Ketiga, akan diberikan pahala yang besar. Allah swt berfirman dalam Al-Quran surat An-Nisa ayat 162:

لَكِنِ الرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ مِنْهُمْ وَالْمُؤْمِنُونَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَالْمُقِيمِينَ الصَّلَاةَ وَالْمُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَالْمُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ أُولَئِكَ سَنُؤْتِيهِمْ أَجْرًا عَظِيمًا

Artinya: "Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka dan orang-orang mukmin, mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (Al-Quran), dan apa yang telah diturunkan sebelum dan orang-orang yang mendirikan sholat, menunaikan zakat, dan yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. Orang-orang itulah yang akan Kami berikan kepada mereka pahala yang besar" (QS An-Nisa': 162)

Ayat tersebut mengindikasikan bahwa imbalan besar yang dijanjikan adalah surga bagi hamba yang menunaikan zakat.

Keempat, mendapatkan imbalan yang besar dari Allah. Allah menyatakan:

رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ. لِيَجْزِيَهُمُ اللَّهُ أَحْسَنَ مَا عَمِلُوا وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ وَاللَّهُ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Artinya: "Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang. (Mereka mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah memberikan balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan supaya Allah menambah karunia-Nya kepada mereka. dan Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas" (QS An-Nuur: 37 - 38)

Hadirin rahimakumullah

Kelima, ditutupi dosa dan dimasukkan ke dalam surga. Allah SWT berfirman:

وَلَقَدْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيبًا وَقَالَ اللَّهُ إِنِّي مَعَكُمْ لَئِنْ أَقَمْتُمُ الصَّلَاةَ وَآتَيْتُمُ الزَّكَاةَ وَآمَنْتُمْ بِرُسُلِي وَعَزَّرْتُمُوهُمْ وَأَقْرَضْتُمُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا لَأُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَلَأُدْخِلَنَّكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاءَ السَّبِيلِ

Artinya: "Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat diantara mereka orang pemimpin dan Allah berfirman: Sesungguhnya aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan sholat dan menunaikan zakat serta beriman kepada Rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, sesungguhnya Aku akan menutupi dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Ku-masukkan ke dalam surga yang mengalir air di dalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus." (QS Al-Maidah: 12)

Dengan ayat tersebut, Allah menjanjikan pengampunan dosa bagi mereka yang menunaikan zakat, serta janji surga yang mempesona dengan aliran sungai-sungai.

Keenam, diberikan petunjuk. Allah menyatakan:

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ فَعَسَى أُولَئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ

Artinya: "Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan sholat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah. Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk" (QS At-Taubah: 18)

Hadirin rahimakumullah

Demikianlah isi khutbah mengenai enam keutamaan dan manfaat memberikan zakat yang perlu dipahami. Banyak terdapat ayat Al-Quran dan hadits Nabi yang menjelaskan keutamaan memberikan zakat tersebut.

Semoga pesan singkat dalam khutbah ini memberikan berkah dan manfaat bagi kita semua, baik yang membacanya maupun yang mendengarkannya. Semoga kita semua senantiasa diberkati dengan rezeki yang halal dan berkah, serta dapat memberikan manfaat bagi sesama. Amin ya Rabbal Alamin.

بارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ

Nah itu tadi contoh khutbah Jumat terakhir di bulan Ramadhan. Semoga bermanfaat ya, Lur!

Artikel ini ditulis oleh Agus Riyanto peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(rih/apl)


Hide Ads