Pemerintah Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Klaten membagikan tunjangan hari raya (THR) untuk warganya. Tak main-main, setiap kepala keluarga (KK) menerima duit Rp 400.000.
Program bagi-bagi THR kepada semua keluarga di desa itu sudah berlangsung dua tahun. Tahun ini jumlah total uang yang disalurkan mencapai Rp 297.600.000 untuk 744 KK.
Kades Wunut, Iwan Sulistya Setiawan menjelaskan sumber dana THR itu murni dari pendapatan asli desa (PAD). Yaitu dari pengelolaan objek wisata Umbul Pelem Water Park.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah dua tahun. PAD dari pengelolaan usaha Bumdes yaitu wisata Umbul Pelem," ungkap Iwan kepada detikJateng di kantornya, Selasa (2/4/2024) siang.
Dijelaskan Iwan, tahun 2023 THR yang diberikan ke warga sebesar Rp 300.000 tapi tahun ini menjadi Rp 400.000 per KK. Kenaikan itu disebabkan PAD juga naik tahun ini.
"PAD tahun ini Rp 3,1 miliar dan tahun lalu Rp 2,5 miliar. Semoga terus naik, kita punya harapan jadi tahun depan bisa kita berikan THR Rp 1 juta," jelas Iwan.
Iwan menyatakan, ide awal pemberian THR untuk setiap keluarga itu dimulai tahun 2022. Di desanya ada 13 RT dan enam RW selama ini ada yang menerima BLT atau bansos tapi dari pemerintah pusat.
"Kalau BLT sudah ada branded dari negara, bansos juga dari negara. Kita buat terobosan dengan THR, spontanitas bantuan langsung untuk semua yang warga sini," lanjut Iwan.
![]() |
Ke depan, sambung Iwan, Pemdes merencanakan menaikkan THR di angka Rp 1 juta. Tetapi tidak murni uang seluruhnya tetapi setengah dari itu berupa tabungan investasi.
"2025 kita harapkan Rp 1 juta. Separuhnya uang tunai, separuhnya investasi jadi warga investasi tanpa keluar uang sehingga unit usaha yang ada milik bersama," imbuh Iwan.
Iwan menceritakan, pengelolaan objek wisata Umbul Pelem Water Park yang menjadi sumber PAD terbesar desa diawali tahun 2016. Sebelumnya desanya hanya desa dengan pendapatan kecil tapi kemudian ada dana desa.
"Kita mulai 2016 dengan dana desa. Umbul itu dulu tidak produktif karena hanya untuk ditanami tanaman cenil atau selada air, padahal itu tanah lungguh kepala desa dan kasi pemerintahan," papar Iwan.
Bermodal nekat, sebut Iwan, pemerintah desa mencoba mengubah Umbul Pelem menjadi tempat wisata air dengan konsep air alami tapi modern. Awalnya banyak yang ragu akan berhasil karena saat itu sudah banyak objek wisata air yang besar.
"Awalnya pada ragu, perangkat desa bahkan BPD sempat ragu. Apalagi dana yang saya alokasikan ke Umbul Pelem itu awalnya sampai 75 persen dari total dana desa saat itu Rp 900 juta," kata Iwan.
Keraguan itu akhirnya terjawab setelah PAD bertahap meningkat. PAD dari Bumdes Sumber Kamulyan terus meningkat dari tahun ke tahun.
"Terus meningkat. Ini datanya tahun 2018 sebesar Rp 30 juta, 2019 menjadi Rp 210 juta, tahun 2020 naik menjadi Rp 576 juta, 2021 saat (pandemi) COVID menjadi Rp 253 juta, 2022 menjadi Rp 915 juta, tahun 2023 Rp 2,5 miliar dan sampai Rp 2024 ini sudah Rp 3,1 miliar," rinci Iwan.
Bendahara Bumdes Sumber Kamulyan, Desa Wunut, Mahfud menyatakan pendapatan Bumdes ada lelang kas desa dan Umbul Pelem. Paling besar dari Umbul Pelem.
"Paling besar dari Umbul Pelem karena libur dan weekend pengunjung sampai 3.000 orang dan hari biasa 1.000 orang. Tiket Rp 8.000-Rp 10.000 untuk hari biasa dan liburan," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Klaten menyalurkan tunjangan hari raya (THR) untuk semua warganya. Setiap kepala keluarga (KK) di desa tersebut menerima uang tunai sebesar Rp 400.000.
"THR yang kita serahkan nilainya Rp 400.000 untuk 744 kepala keluarga. Totalnya sebesar Rp 297.600.000," ungkap Kepala Desa Wunut, Iwan Sulistya Setiawan.
(aku/apl)