Malam diturunkannya Al-Quran ini pun disambut masyarakat dengan penuh suka cita. Bahkan sebagian masyarakat melakukan peringatan di masjid atau musholla. Acara ini diisi dengan tadarus atau ceramah keagamaan.
Di bulan Ramadhan, ada satu malam lagi yang sangat istimewa yaitu Lailatul Qadar. Lantas apa perbedaan di antara kedua malam istimewa ini? Simak penjelasan lengkapnya!
Malam Nuzulul Quran 2024 Tanggal Berapa?
Peringatan Nuzulul Quran dilakukan pada malam hari tanggal 17 Ramadhan. Berdasarkan penentuan resmi pemerintah Indonesia, tanggal 17 Ramadhan jatuh pada 28 Maret 2024. Namun, malam Nuzulul Quran dirayakan pada tanggal 27 Maret 2024, mengingat perubahan tanggal dalam kalender hijriah terjadi saat waktu maghrib.
Sementara itu, menurut penetapan dari Muhammadiyah, 17 Ramadhan bertepatan dengan tanggal 27 Maret 2024. Dengan demikian, peringatan malam Nuzulul Quran jatuh pada malam Selasa, tanggal 26 Maret 2024.
Perbedaan Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar
Lalu, apakah yang membedakan antara malam Nuzulul Quran dan malam Lailatul Qadar? Mari simak penjelasan yang dihimpun detikJateng dari laman resmi Nahdlatul Ulama, serta buku Di Balik 7 Hari Besar Islam oleh Muhammad Solikhin serta Tanya Jawab Islam oleh PISS KTB.
1. Nuzulul Quran
Nuzulul Quran merujuk pada saat Al-Quran diturunkan, yang sering dikaitkan dengan malam Lailatul Qadar. Meskipun umumnya diketahui bahwa malam Lailatul Qadar jatuh pada sepertiga terakhir bulan Ramadhan, sebagian besar tradisi sering memperingati Nuzulul Quran pada malam ke-17 Ramadhan.
Kepercayaan ini bersumber dari ayat dalam Surat Al-Qadr ayat 1-5, yang menegaskan malam Lailatul Qadar sebagai waktu turunnya Al-Quran.
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ، وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Artinya:
"Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." (QS. Al-Qadr: 1-5).
Meskipun biasanya peringatan Nuzulul Quran terkait dengan malam tertentu, penting untuk diingat bahwa malam Lailatul Qadar sebenarnya bisa jatuh pada salah satu malam terakhir di bulan Ramadhan. Mengapa ada perbedaan antara peringatan malam Nuzulul Quran dan malam Lailatul Qadar?
Hal ini disebabkan oleh pandangan bahwa malam 17 Ramadhan adalah saat Al-Quran pertama kali turun, terutama bagian awal surat Al-Alaq ayat 1-5.
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَ ۚ {١} خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ ۚ {٢} اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ {٣} الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِ {٤} عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ {٥}
Artinya:
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya."
Pada malam 17 Ramadhan, Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama dari Allah SWT. Kejadian ini terjadi ketika beliau berusia 41 tahun. Saat itu, Nabi Muhammad tengah berada di Gua Hira untuk berkhalwat. Turunnya Al-Quran pada malam tersebut sesuai dengan firman Allah SWT dalam ayat 41 dari surat Al-Anfal.
۞ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَاَنَّ لِلّٰهِ خُمُسَهٗ وَلِلرَّسُوْلِ وَلِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ اِنْ كُنْتُمْ اٰمَنْتُمْ بِاللّٰهِ وَمَآ اَنْزَلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعٰنِۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Artinya:
"Ketahuilah, bahwa sesungguhnya sesuatu yang kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka seperlimanya adalah hak Allah, Rasul, kerabat (Rasul), anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan ibnu sabil, jikalau kamu beriman kepada Allah serta kepada apa yang Kami turunkan (Al-Quran) kepada hamba Kami (Nabi Muhammad SAW) pada hari al-furqān (pembeda), yaitu pada hari bertemunya dua pasukan (Perang Badar). Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Berdasarkan informasi pada laman Quran Kementerian Agama, pertemuan dua pasukan pada Perang Badar terjadi pada hari Jumat, tanggal 17 bulan Ramadhan tahun kedua Hijriyah.
2. Lailatul Qadar
Menurut pakar tafsir, Al-Quran diungkapkan dalam dua tahap penurunan. Pertama, disampaikan dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah secara utuh, sebelum akhirnya secara bertahap diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW oleh Malaikat Jibril. Proses ini terjadi selama periode 20-21 tahun, sebagaimana yang dikemukakan dalam berbagai pendapat ulama.
Lailatul Qadar, dalam konteks ini, merujuk pada malam di mana Al-Quran diturunkan dari Lauhil Mahfudz ke Baitul Izzah atau langit dunia. Dikatakan bahwa pada malam tersebut, langit menjadi cerah, bebas dari awan, sementara suasana menjadi sunyi dan tenang, tanpa kelembapan yang berlebihan maupun panas yang menyengat.
Hal tersebut dijelaskan pada tafsir berikut ini.
وَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ أُنْزِلَ الْقُرْآنَ مِنَ اللَّوْحِ الْمَحْفُوظِ جُمْلَةً وَاحِدَةً إِلَى الْكَتَبَةِ فِي سَمَاءِ الدنيا، ثم نزل بِهِ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَامُ نُجُومًا- يَعْنِي الْآيَةَ وَالْآيَتَيْنِ- فِي أَوْقَاتٍ مُخْتَلِفَةٍ فِي إِحْدَى وَعِشْرِينَ سَنَةً
Artinya:
"Sahabat Ibnu Abbas berkata, Al-Quran diturunkan dari Lauh al-Mahfuzh secara menyeluruh kepada para malaikat pencatat wahyu di langit dunia, kemudian Jibril turun membawanya secara berangsur, satu dan dua ayat, di waktu yang berbeda-beda selama 21 tahun." (Syekh Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad al-Qurthubi, al-Jami' li Ahkam Al-Quran/Tafsir al-Qurthubi, juz 2, hal. 297).
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنْصُورٍ، قَالَ: ثنا عَبْدُ اللهِ بْنُ رَجَاءٍ، قَالَ: ثنا عِمْرَانُ الْقَطَّانُ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنِ ابْنِ أَبِي الْمَلِيحِ، عَنْ وَاثِلَةَ، " عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: نَزَلَتْ صُحُفُ إِبْرَاهِيمَ أَوَّلَ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ، وَأُنْزِلَتِ التَّوْرَاةُ لِسِتٍّ مَضَيْنَ مِنْ رَمَضَانَ، وَأُنْزِلَ الْإِنْجِيلُ لِثَلَاثَ عَشْرَةَ خَلَتْ، وَأُنْزِلَ الْقُرْآنُ لِأَرْبَعٍ وَعِشْرِينَ مِنْ رَمَضَانَ
"Bercerita kepadaku Ahmad bin Manshur, ia berkata, bercerita kepadaku Abdullah bin Raja', ia berkata, bercerita kepadaku Imran al-Qaththan dari Qatadah dari Ibnu Abil Malih dari Watsilah dari Nabi, beliau bersabda; lembaran-lembaran Nabi Ibrahim turun pada awal bulan Ramadhan, Taurat diturunkan pada 6 Ramadhan, Injil diturunkan pada 13 Ramadhan, Al-Quran diturunkan pada 24 Ramadhan."
كَمَا حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ قَالَ ثنا أَبُو بَكْرِ بْنُ عَيَّاشٍ، عَنِ الْأَعْمَشِ، عَنْ حَسَّانَ بْنِ أَبِي الْأَشْرَسِ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ أُنْزِلَ الْقُرْآنُ جُمْلَةً مِنَ الذِّكْرِ فِي لَيْلَةِ أَرْبَعٍ وَعِشْرِينَ مِنْ رَمَضَانَ، فَجُعِلَ فِي بَيْتِ الْعِزَّةِ
Artinya:
"Sebagaimana bercerita kepadaku Abu Kuraib, beliau berkata, bercerita kepadaku Abu Bakr bin 'Ayyasy dari al-A'masy dari Hassan bin Abi al-Asyras dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas beliau berkata; Al-Quran diturunkan secara keseluruhan pada malam 24 dari bulan Ramadhan, kemudian diletakan di Baitul Izzah."
Itulah penjelasan lengkap mengenai malam Nuzulul Quran yang diperingati pada 17 Ramadhan. Semoga bermanfaat!
(dil/apl)