Banjir Pantura Karanganyar Demak Surut, Aspal Mengelupas Jadi Tumpukan

Banjir Pantura Karanganyar Demak Surut, Aspal Mengelupas Jadi Tumpukan

Mochamad Saifudin - detikJateng
Sabtu, 23 Mar 2024 17:21 WIB
Jalan mengelupas di Jalan Raya Babadan, Desa Karanganyar, Karanganyar, Demak, Sabtu (23/3/2024).
Foto: Jalan mengelupas di Jalan Raya Babadan, Desa Karanganyar, Karanganyar, Demak, Sabtu (23/3/2024) (Mochamad Saifudin/detikJateng)
Demak -

Jalur Pantura Desa Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, Demak telah surut hari ini. Namun, aspal baru sepanjang satu kilometer mengelupas.

Pantauan detikJateng, aspal mengelupas tersebut dari Dukuh Megarsari, Karanganyar hingga Babadan Jembatan Tanggulangin. Tak hanya aspal mengelupas, di titik tersebut ada juga jalan berlubang.

Jalan rusak tersebut pada dua sisinya, jalur Semarang-Kudus Km 44 dan jalur sebaliknya. Aspal terlihat mengelupas parah hingga menjadi tumpukan. Sebagian aspal yang mengelupas berada berjajar di atas median jalan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga Dukuh Babadan RT 3 RW 5 Desa Karanganyar, Halimi (60) mengatakan aspal tersebut usianya baru sekitar dua mingguan saat dihantam arus deras banjir akibat tanggul jebol Sungai Wulan yang kedua. Jalan nasional yang aspalnya mengelupas tersebut salah satunya berada di depan rumahnya.

"Itu aspal baru, dua mingguan setelah banjir pertama. Iya (mengelupas karena kena arus deras banjir kedua)," kata Halimi saat ditemui di rumahnya sedang bersih-bersih rumah, Sabtu (23/3/2024).

ADVERTISEMENT

"Hampir semuanya mengelupas semua. Karena memang arusnya sangat deras sekali. Kemarin saya lihat video share-sharean itu ada orang mau nyeberang aja talinya putus (karena arusnya deras)," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa dirinya mulai membersihkan rumah hari ini. Ia mengaku sudah pulang ke rumah sejak kemarin, tetapi rumahnya masih terendam sekitar 50 cm.

"Baru hari ini bersih-bersih. Sebenarnya saya sudah pulang kemarin (22/3), cuman airnya dalam rumah. Masih satu lutut," ujarnya.

Ia menerangkan bahwa sebelumnya dirinya mengungsi ke rumah anaknya di Kudus. Lantaran di rumahnya sempat terendam sekitar 1 meter lebih.

"Bekas temboknya segini, satu meter lebih sedikit," terangnya.

Jalan mengelupas di Jalan Raya Babadan, Desa Karanganyar, Karanganyar, Demak, Sabtu (23/3/2024).Jalan mengelupas di Jalan Raya Babadan, Desa Karanganyar, Karanganyar, Demak, Sabtu (23/3/2024). Foto: Mochamad Saifudin/detikJateng

Tanggapan Pemkab

Dimintai konfirmasi terpisah, Sekretaris Daerag Demak Akhmad Sugiharto menyebut bahwa perbaikan aspal yang mengelupas itu merupakan wewenang pemerintah pusat.

"Itu wewenang Binamarga (pemerintah pusat). Kalau usulan sudah kita usulkan setiap rapat terpadu penanganan banjir. Kita juga akan undang setelah semua banjir surut, agar segera diperbaiki," saat dihubungi detikJateng.

Akhmad menerangkan, jalan tersebut masih baru. Yakni perbaikan jalan pasca jebolnya tanggul Sungai Wulan yang pertama, Kamis (8/2).

"Iya, itu masih baru terus rusak lagi. Iya (setelah banjir yang pertama)," terangnya.

Pihaknya juga terus berkoordinasi terkait penanganan jalan Pantura. Pihaknya sebelumnya juga meminta penghentian sementara pembetonan jalan Pantura di ruas Desa Sedo, Demak.

"Kita juga sebelumnya berkoordinasi penghentian sementara pembetonan jalan yang di Jalan Pantura Desa Sedo, Kecamatan Demak. Soalnya itu kan sangat mengganggu saat proses evakuasi dan pengiriman logistik," ujarnya.




(apu/aku)


Hide Ads