Umat Hindu di Kabupaten Magelang melakukan Upacara Melasti di Tuk Mas, atau sumber mata air Kalimas di Desa Lebak, Kecamatan Grabag. Upacara Melasti ini bertujuan untuk menyucikan diri dari segala kotoran menyambut Hari Raya Nyepi 1 Saka 1946.
Pemangku Pura Wira Buwana Akmil Magelang, I Gede Suardiyasa mengatakan, Perayaan Nyepi tiap Tahun Baru Saka yang jatuh sekitar bulan Maret. Dalam bahasa Jawa disebut bulan Kesanga yang penuh dengan tantangan.
Suardiyasa menerangkan, dalam bulan Kesanga ini umat manusia haruslah mawas diri, melakukan inspeksi diri dalam menyambut tahun baru berikutnya sehingga diharapkan bakal lebih baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Agama Hindu tidak terlepas dari air, sering agama Hindu disebut dengan Agama Tirta. Jadi harapannya, bagaimana membersihkan dunia dan badan jasmani itu melalui air sehingga kotoran dilepaskan sebetulnya di laut. Kalau tidak ada laut bisa di sumber air," katanya kepada wartawan di Pura Wira Buwana Akmil Magelang, Jumat (8/3/2024).
"Jadi dengan harapan menghanyutkan kekotoran yang ada di tubuh, kekotoran alam semesta ini. Kita mengambil sarining amarta untuk kembali membersihkan dunia dan kita sendiri. Dengan harapan, kita menyambut Tahun Baru dengan suasana baru, dengan suasana hening, suci nirmala. Kemudian, tahun berikutnya kita lalui dengan lebih baik," sambung I Gede Suardiyasa.
Melasti, katanya, berasal dari kata lasti yang berarti berangkat ke samudra atau laut untuk menghanyutkan kotoran-kotoran. Kemudian, membersihkan badan termasuk simbolis-simbolis.
"Puncaknya Minggu, sehari sebelum Nyepi di sini (pura) sembahyang. Pada saat malam Nyepi, setelah sembahyang sudah mulai berpuasa selama 24 jam sampai besoknya," ujarnya.
(apu/rih)