Umat Hindu Kota Malang Gelar Tawur Agung Kesanga Jelang Nyepi 1947 Saka

Umat Hindu Kota Malang Gelar Tawur Agung Kesanga Jelang Nyepi 1947 Saka

Muhammad Aminudin - detikJatim
Jumat, 28 Mar 2025 20:35 WIB
upacara tawur kesanga
Ogh-ogoh dibakar (Foto: Muhamad Aminuddin)
Malang -

Umat Hindu di Kota Malang menggelar Tawur Agung Kesanga menjelang perayaan Hari Raya Nyepi 1947 Saka. Prosesi keagamaan ini dipusatkan di Lapangan Rampal, Kota Malang.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Malang I Made Wartana mengatakan Tawur Agung Kesanga sebagai bagian dari rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi 1947 Saka.

Sebelumnya, umat Hindu di wilayah Malang Raya melakukan upacara Melasti yang digelar di Pantai Balekambang, Kabupaten Malang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tawur Agung Kesanga adalah rangkaian perayaan Nyepi yang intinya adalah membangun dan membayar hutang kepada alam semesta. Umat Hindu percaya bahwa alam semesta telah memberikan kehidupan kepada manusia," ujar Made kepada wartawan di lapangan Rampal, Jumat (28/3/2025).

Made mengatakan dalam ajaran Hindu diajarkan tentang Tri Hita Karana atau tiga penyebab kebahagiaan. Untuk itu harmonisasi antara makhluk hidup, pencipta, dan juga alam semesta harus selalu dipegang teguh.

ADVERTISEMENT

Ratusan umat Hindu mengawali Tawur Agung Kesanga dengan mengarak ogoh-ogoh dan kembali ke lokasi acara di lapangan Rampal. Kemudian dilanjutkan dengan membakar ogoh-ogoh sebagai simbol menetralisir energi negatif yang muncul selama satu tahun terakhir.

"Kami juga ingin menetralisir energi negatif selama setahun kemarin, dengan ogoh-ogoh yang nantinya dibakar," jelas Wartana.

Ogoh-ogoh yang dibawa keliling kemudian dibawa kembali ke Lapangan Rampal untuk dibakar. Pembakaran tersebut menyimbolkan netralisir energi negatif yang muncul selama satu tahun terakhir.

"Kami juga ingin menetralisir energi negatif selama setahun kemarin, makanya tadi disimbolkan dengan ogoh-ogoh. Nanti di akhir akan dibakar agar energi negatifnya hilang," jelasnya.

Menurut Wartana, umat Hindu akan melakukan Catur Brata Penyepian dengan mematuhi 4 pantangan, besok. Mulai dari tidak bekerja, tidak bepergian, tidak menyalakan api atau listrik, dan tidak bersenang-senang.

"Besok full 24 jam kami akan melaksanakan Nyepi dengan 4 larangan. Jadi hanya memikirkan kontemplasi, spiritualitas. Saya pikir makna ini relevan dengan tema Nyepi kali ini, yaitu Mandawa Sewa," bebernya.

Sementara rangkaian acara Nyepi akan ditutup dengan Ngembak Geni atau halal bihalal yang dilaksanakan pada 30 Maret 2025 mendatang.




(mua/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads