Atap satu ruang kelas di SDN 6 Hadipolo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, ambruk setelah diguyur hujan deras. Pihak sekolah mengatakan atap itu memang sudah rusak sebelum ambruk.
Kepala SDN 6 Hadipolo, Sri Kristiani mengatakan atap ruang kelas itu ambruk pada Minggu (25/2) lalu. Sebelum atap itu ambruk, pihak sekolah telah mengajukan rehab tapi baru akan direalisasikan pada Maret 2024. Belum sempat direhab, atap tersebut sudah ambruk.
"Ini kejadian Minggu tanggal 25 Februari 2024 jam 5 sore," kata Sri kepada wartawan, Rabu (28/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita memang sudah mengajukan rehab dan kebetulan tahun ini sudah dapat, tapi belum dapat dibongkar ya sudah ambruk," imbuh dia.
Sri mengatakan atap yang ambruk itu terjadi di satu ruang kelas. Adapun dua ruang kelas lainnya juga sudah dalam kondisi tidak layak dan membutuhkan perbaikan. Sebelumnya, siswa kelas 2 sudah pindah ruang kelas sejak empat bulan lalu.
"Yang ambruk satu lokal, dua lainnya kena kaitan dari belandar, jadi ikut sedikit," ujar Sri.
"Kelas 2 empat bulan yang lalu di ruang guru, kelas 1 pindah di musala, yang kelas 3 di perpus," lanjut dia.
![]() |
Atas kejadian itu, Pj Bupati Kudus Muhamad Hasan Chabibie turun tangan untuk mengupayakan perbaikan.
"Setelah kami tinjau, ada tiga kelas yang tidak bisa digunakan kegiatan pembelajaran," kata Hasan dalam keterangan resmi yang diterima detikJateng dari Kominfo Kudus.
Hasan mengatakan, atap tiga ruang kelas itu rusak pada Minggu (25/2) sore setelah didera hujan deras. Tidak ada korban pada saat kejadian tersebut. Atap ruang kelas yang rusak itu meliputi kelas 1, 2, dan 3.
Lebih lanjut terdapat 19 siswa kelas 1, 23 siswa kelas 2, dan 23 siswa kelas 3 yang terkena imbas atap ambruk. Kegiatan belajar mengajar di tiga kelas sementara dipindah ke ruang perpustakaan, ruang guru, dan musala.
"Kalau siswa di ruang guru kan masih ada meja dan kursi kayak di ruang kelas, tapi yang belajar di perpus dan musala kasihan harus menulis dengan membungkuk. Nanti biar disiapkan meja kecil," ucap Hasan.
Hasan menambahkan, perbaikan segera dilakukan pada akhir Maret. Pihaknya menyiapkan dana Rp 200 juta untuk memperbaiki atap dan menggantinya dengan baja ringan agar lebih kokoh. Perbaikan diperkirakan berlangsung selama dua bulan.
"Insyaallah perbaikan dilakukan akhir Maret. Atapnya kami ganti pakai baja ringan untuk meminimalisir roboh," paparnya.
"Kami punya data sekolah dengan kategori rusak berat di Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Tapi harus dipastikan secara faktual. Kalau sudah, nanti akan kami ajukan perbaikan di APBD Perubahan atau APBD 2025," Hasan melanjutkan.
Kepala Disdikpora Kudus Harjuna Widada menjelaskan, perbaikan tiga ruang kelas di SD 6 Hadipolo masuk tahap perencanaan. Harjuna menjelaskan pada 2024, APBD yang digelontorkan untuk rehab 108 SD sekitar Rp 19,8 miliar, dan DAK sebesar Rp 5,3 miliar rupiah untuk rehab 7 SD.
Kemudian alokasi APBD untuk rehab 12 SMP sebesar Rp 2,8 miliar, dan DAK untuk perbaikan 7 SMP senilai Rp 2,7 miliar.
"Rehab SD dan SMP sudah kami alokasikan dari APBD dan DAK. Sementara perbaikan SD 6 Hadipolo segera kami lakukan," pungkas Harjuna.
(apl/dil)