5 Doa Malam Nisfu Syaban yang Dianjurkan Lengkap dengan Amalan dan Keutamaan

5 Doa Malam Nisfu Syaban yang Dianjurkan Lengkap dengan Amalan dan Keutamaan

Anindya Milagsita, Paradisa Nunni Megasari - detikJateng
Sabtu, 24 Feb 2024 16:43 WIB
Amalan Malam Nisfu Syaban
Ilustrsi Nisfu Syaban 2024. Foto: Tim Infografis/Mindra
Solo -

Malam ini, umat Islam akan menyambut datangnya salah satu malam mulia, yaitu malam Nisfu Syaban. Sebagai salah satu ibadah untuk menyambut malam mulia tersebut, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa berikut ini.

Pada malam Nisfu Syaban yang jatuh pada 15 Syaban terdapat keutamaan yang dapat diraih umat Islam seperti dosa manusia akan dihapuskan bagi siapa pun yang bertaubat. Untuk itu, umat Islam dianjurkan untuk mengerjakan sederet amalan dan doa pada malam Nisfu Syaban.

Adapun anjuran ini sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW, "Apabila tiba malam Nisfu Syaban, maka malaikat berseru menyampaikan dari Allah: adakah orang yang memohon ampun maka aku ampuni, adakah orang yang meminta sesuatu maka aku berikan permintaannya" (HR al-Baihaqi dalam Syu'ab al-Iman).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Doa Malam Nisfu Syaban

Untuk menyambut datangnya malam Nisfu Syaban, umat Islam dianjurkan melafalkan doa khusus. Dengan membaca doa ini, kita berharap kepada Allah SWT agar diberikan umur yang panjang, murah rezeki, dan iman Islam yang semakin baik dan meningkat.

Adapun doa yang dapat diamalkan pada malam Nisfu Syaban adalah sebagai berikut.

ADVERTISEMENT

Doa Nisfu Syaban #1

Dikutip dari detikHikmah, berikut doa pertama yang bisa diamalkan umat Islam saat malam Nisfu Syaban:

اللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلالِ وَالإِكْرَامِ يَاذَا الطَّوْلِ وَالْإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلا أَنْتَ ظَهَرَ اللأَجِينَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِينَ وَأَمَانَ الخَائِفِينَ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُوْمًا أَوْ مَطْرُودًا أَوْ مُقْتَرًا عَلَى فِي الرِّزْقِ فَامْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ فِي أُمِّ الْكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَطَرْدِي وَاقْتَارَ رِزْقِي وَأَثْبِتْنِي عِنْدَكَ فِي أُمَ الْكِتَابِ سَعِيدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِي كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ الهِي بِالتَّجَلِي الْأَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِي يُفْرَقُ فِيهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ وَ يُبْرَمُ اصْرِفْ عَنِّي مِنَ البَلَاءِ مَا أَعْلَمُ وَمَا لَا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلامُ الغُيُوبِ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Allaahumma yaa dzal manni walaa yumannu 'alaika ya dzal jalaali wal ikraam, yaa dzath thouli wal in'aam laa ilaaha illaa anta, zhoharul laajiin, wa jaarol mustajiiriin, wa amaanal khoo-ifiin.

Allaahumma in kunta katabtanii 'indaka fii ummil kitaabi syaqiyyan awmahruuman awmathruudan awmuqtarron alayya fir rizqi famhu.

Allaahumma bifadhlika fii ummil kitaabi syaqoowatii wahirmaanii wathordil walq taaro rizqii wa atsbitnii indaka fii ummil kitaabi sa'iidam marzuuqom muwaffaqal lil khairaat. Fa innaka quita waqoulukal haqqu fii kitaabikal munzali 'alaa nabiyyikal mursali, yamhul laahumaa yasyaa-u wayutsbitu wa'indahuu ummul kitaabi.

llaahil bittajallil a'zhomi fii lailatin nishfi min syahri sya'baanal mukarromillatii yufraqu fiihaa kullu amrin haklim wayubromu ishrif 'annii minal balaa-l maa a'lamu wamaa laa a'lamu wa anta allaamu! ghuyuubi birohmatika yaa arhamar raahimiin.
Washollallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadiw wa'alaa aalihil washohbihi wasallam.

Artinya: "Ya Allah Tuhanku, wahai Yang memiliki anugerah dan tiada yang memberi anugerah kepadaMu, wahai Yang mempunyai keagungan dan kemuliaan, wahai yang mempunyai kekuasaan dan yang memberi nikmat, tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, tempat bernaung bagi orang-orang yang mengungsi, tempat berlindung bagi orang-orang yang memohon perlindungan dan tempat yang aman bagi orang-orang yang ketakutan.

Ya Allah Tuhanku, jika Engkau telah menetapkan diriku di dalam Ummul Kitab (Lauh Mahfuz) yang berada di sisiMu sebagai orang yang celaka, terhalang, terusir atau disempitkan rezekinya sudilah kiranya Engkau menghapuskan.

Ya Allah Tuhanku, berkat karuniaMu apa yang ada dalam Ummul Kitab yaitu perihal diriku sebagai orang yang celaka, terhalang, terusir dan sempit rezeki. Dan sudilah kiranya Engkau menetapkan di dalam Ummul Kitab yang ada di sisiMu agar aku menjadi orang yang berbahagia, mendapat rezeki yang banyak lagi beroleh kesuksesan dalam segala kebaikan karena sesungguhnya Engkau telah berfirman di dalam kitabMu dan firmanMu adalah benar yang diturunkan melalui lisan Nabi yang Engkau utus. Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan, dan di sisiNya ada Ummul Kitab.

Ya Tuhanku, berkat penampilan yang Mahabesar (dari rahmatMu) pada malam pertengahan bulan Syaban yang mulia ini diperincikanlah segala urusan yang ditetapkan dengan penuh kebijaksanaan. Sudilah kiranya Engkau menghindarkan diriku dari segala bencana yang aku ketahui dan yang tidak kuketahui serta yang lebih Kau ketahui (daripadaku), dan Engkau Maha Mengetahui segala yang gaib, berkat rahmatMu wahai yang maha penyayang di antara para penyayang.

Dan semoga Allah melimpahkan rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya, semoga Dia melimpahkan salam sejahtera (kepada mereka)."

Doa Nisfu Syaban #2

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى اللهُمَّ إِنِّيْ اللَّهُمَّ اِنِّى أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ وَ اْلمُعَافَاةَ الدَّائِمَةَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَة

Allaahumma innaka 'afuwwung tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii. Allaahumma innii asalukal 'afwa wal 'aafiyata wal mu'aafaataddi imati fiddiini waddunyaa wal aakhiroh.

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Pemurah, Engkau suka memaafkan maka maafkanlah aku. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon maaf, afiyah, dan keselamatan yang terus-menerus dalam agama dan dunia serta akhirat."

Doa Malam Nisfu Syaban #3

Dikutip dari laman resmi NU, sejatinya tidak ada doa khusus yang dilafalkan Rasulullah SAW pada saat Nisfu Syaban. Sebaliknya, terdapat doa Rajab yang dilafalkan oleh Rasulullah SAW, yang mana melalui doa ini disebutkan juga mengenai bulan Syaban dan Ramadhan.

Mengutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama, berikut doa yang diamalkan oleh Rasulullah SAW:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

"Allâhumma bârik lanâ fî Rajaba wa Sya'bâna wa ballighnâ Ramadhânâ."

Artinya: "Ya Allah, berkatilah kami pada bulan Rajab dan bulan Syaban. Sampaikan kami dengan bulan Ramadhan."

Doa Malam Nisfu Syaban #4

Dikutip dari buku 'Kalender Ibadah Sepanjang Tahun' karya Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, doa Nabi Adam adalah doa yang dibaca sang nabi tatkala turun ke bumi. Setelah turun di bumi, Nabi Adam kemudian thawaf tujuh kali, sholat dua rakaat, dan kemudian membaca doa tersebut.

Sebelumnya perlu dicatat, bahwa sejatinya tidak ada doa khusus untuk dibaca saat malam Nisfu Syaban sebagaimana keterangan dari Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki di situs NU Online. Doa ini dapat dipanjatkan semata-mata demi ampunan Allah SWT.

Untuk itu, bacaan doa Nabi Adam berikut ini dapat dibaca pada malam Nisfu Syaban:

اللّهُمّ إِنّكَ تَعْلَمُ سِرِّيْ وَعَلَانِيَتِيْ فَاقْبَلْ مَعْذِرَتِيْ وَتَعْلَمُ حَاجَتِيْ فَأَعْطِنِيْ سُؤَلِيْ وَتَعْلَمُ مَا فِيْ نَفْسِيْ فَاغْفِرْلِيْ ذَنْبِيْ. اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ إِيْمَانًا يُبَاشِرُ قَلْبِيْ وَيَقِيْنًا صَادِقًا حَتَّى أَعْلَمُ أَنَّهُ لَا يُصِيْبُنِيْ إِلَّا مَا كَتَبْتَ لِي وَرَضِّنِيْ بِقَضَائِكَ

/Allahumma innaka ta'lamu sirrī wa 'alāniyatī faqbal ma'żiratī wa ta'lamu ḥājatī fa'a'ṭinī su'alī wa ta'lamu ma fī nafsī fagfirlī żanbī. Allahumma innī as'aluka īmānan yubāsyiru qalbī wa yaqīnan ṣādiqan ḥattā a'lamu annahu lā yuṣībunī illā mā katabta lī wa raḍḍinī biqaḍā'ika/

Artinya: "Ya Allah, sungguh Engkau tahu apa yang tersembunyi dan tampak dariku, maka terimalah penyesalanku. Engkau tahu kebutuhanku, maka kabulkanlah permintaanku. Engkau tahu apa yang ada dalam diriku, maka ampunilah dosaku. Ya Allah sungguh aku memohon kepada-Mu iman yang menyentuh kalbuku dan keyakinan yang benar hingga aku tahu bahwa tidak akan menimpaku kecuali telah Engkau tetapkan atasku. Ya Allah berikanlah rasa rela terhadap ketetapanmu."

Doa Malam Nisfu Syaban #5

Adapun bacaan doa malam Nisfu Syaban yang berikutnya merupakan bacaan doa Nabi Yunus AS.

Disampaikan dalam laman resmi Nahdlatul Ulama, bahwa melalui kitab Kanzun Najah was Surur, Syekh 'Abdul Hamid Al-Makki menjelaskan:

ذكر بعض الصالحين : أن من قرأ : (لَا إِلَهَ إِلَّا أَنتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ الظَّالِمِينَ ) ليلة النصف من شعبان بعدد حروفها بحساب الْجُمَّل ؛ وهو عدد ( ٢٣٧٥ ) خمسة وسبعون وثلاث مئة وألفان ؛ فإنَّ تلاوة هذه الآية في هذه الليلة بالعدد المذكور تكون أماناً في ذلك العام من البلايا والأوهام.
Artinya: "Sebagian orang sholeh menyebutkan, 'Siapapun yang membaca, 'lâ ilâha illâ anta sub-ḫânaka innî kuntu minadh-dhâlimîn' (Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang dzalim)' pada malam Nisfu Syaban, maka akan dihitung (pahalanya] berdasarkan jumlah huruf dalam kalimat tersebut, yaitu 2.375. Membaca ayat ini pada malam Nisfu Syaban dalam jumlah yang disebutkan di atas akan memberikan perlindungan di tahun itu dari malapetaka dan delusi'." (Abdul Hamid Al-Makki, Kanzunnajah was Surur, [Beirut: Darul Hawi: 2009], halaman 172-173).

Lalu disampaikan juga bahwa beliau menyampaikan alasan mengapa doa Nabi Yunus dianjurkan dibaca di malam Nisfu Syaban. Berikut uraian penjelasannya:

قلت : كيف لا تكون أماناً ؟! وقد روى ابن عباس رضي الله تعالى عنهما ، عنه عليه الصلاة والسلام قال : لقد كان دعاء أخي يونس عجيباً : أوله تهليل، وأوسطه تسبيح، وآخره إقرار بالذَّنْبِ : لَا إِلَهَ إِلَّا أَنتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ الظَّالِمِينَ ﴾ ما دعا به مهموم ولا مغموم ولا مكروب ولا مديون في يوم ثلاث مرات إلا استجيب له إلى غير ذلك من الأحاديث المجموعة في (خزينة الأسرار) وغيرها

Artinya: "Aku berkata, 'Bagaimana mungkin wirid tersebut tidak memberi keamanan? Ibnu Abbas pernah meriwayatkan dari Nabi SAW, 'Doa saudaraku Yunus sungguh menakjubkan. Diawali dengan lafal tahlil, bagian tengahnya adalah lafal hamdalah, dan akhirnya adalah pengakuan dosa, yaitu, 'lâ ilâha illâ anta sub-ḫânaka innî kuntu minadh-dhâlimîn' (Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim)'."

Berikut bacaan doa Nabi Yunus AS:

لَّا إِلَهَ إِلَّا أَنتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ الظَّلِمِينَ

"Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minadz dzaa-limiina."

Artinya: "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang dzalim" (QS. Al-Anbiya: 87).

3 Amalan Nisfu Syaban

Mengutip laman resmi NU, berikut ini amalan yang bisa dikerjakan saat malam Nisfu Syaban.

Puasa Sunnah

Salah satu amalan Nisfu Syaban yang dianjurkan untuk dilakukan adalah dengan mengerjakan puasa sunnah. Terdapat salah satu hadits yang menyebutkan tentang anjuran berpuasa sunnah Nisfu Syaban. Dijelaskan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

Artinya: "Bulan Syaban adalah bulan di mana manusia mulai lalai yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan" (HR. An Nasa'i, dijelaskan oleh Syaikh Al Albani bahwa hadits ini hasan).

Sholat Sunnah

Selain mengerjakan puasa sunnah, seorang muslim juga dapat menunaikan sholat sunnah. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah menjelaskan tentang amalan sholat sunnah Nisfu Syaban. Adapun isi dari hadits tersebut adalah sebagai berikut:

إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا، فَإِنَّ اللَّهَ يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا، فَيَقُولُ: أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ أَلَا مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ أَلَا مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ أَلَا كَذَا أَلَا كَذَا، حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ

Artinya: "Jika malam Nisfu Syaban datang, maka bangunlah di malam harinya, dan berpuasalah di siang harinya. Sesungguhnya Allah pada malam itu turun ke langit dunia hingga terbit malam hari. Dia berfirman, 'Ingatlah, adakah yang memohon ampunan kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuninya. Adakah yang memohon rezeki, niscaya Aku akan memberinya. Adakah yang sedang ditimpa ujian, niscaya Aku akan menyelamatkannya. Begitu seterusnya, hingga terbit fajar'."

Melantunkan Istighfar

Amalan lain yang hendaknya tidak dilewatkan oleh seorang muslim adalah melantunkan istighfar. Diketahui bahwa memohon ampunan atau istighfar, sangat dianjurkan bagi seorang muslim. Merujuk dari buku 'Keagungan Rajab dan Sya'ban' yang disusun oleh Abdul Manan bin Haji Muhammad Sobari, berikut lantunan istighfar yang dapat diamalkan oleh seorang muslim selama Nisfu Syaban:

اسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ الأَهْوَايُّ القَيُّومِ عَفَارُ الذُّنوبِ وَسَنَارُ الْعُيُوبِ وَاتُوبُ إِلَيْهِ تَوْبَةً عَبْدِ ظَالِم لِنَفْسِهِ لَا يَمْلِكُ صَرَ وَ نَفْعًا وَلَا حَيَاةً ولا نشوراً

Artinya: "Ya Allah, Yang Maha Agung, tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Hidup, yang pengampun segala dosa, penutup segala macam keaiban dan aku taubat kepada-Nya. Taubat hamba yang telah mendzalimi dirinya, aku tidak kuasa mendatangkan kemudharatan dan kemanfaatan dan tidak mampu mematikan dan tidak mampu menghidupkan dan tidak ada tempat kembali."

3 Keutamaan Nisfu Syaban

Malam Penuh Ampunan

Dikutip dari laman resmi NU, pada malam Nisfu Syaban, Allah SWT mengampuni semua dosa-dosa hamba-Nya selama satu tahun, terhitung sejak malam tersebut hingga malam pertengahan bulan Syaban selanjutnya. Dalam riwayat Ahmad bin Nadlar melalui jalur Sayyidina Mu'ad bin Jabar, Rasulullah SAW bersabda:


يَطَّلِعُ اللهُ عَلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِهِ اِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ


Artinya: Allah swt melihat kepada semua makhluk-Nya pada malam pertengahan bulan Sya'ban, maka Dia memberi ampunan pada semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan (dengan saudaranya).

Memohon Rezeki

Selanjutnya, seorang muslim dapat memohon rezeki kepada Allah SWT. Keutamaan Nisfu Syaban tersebut dijelaskan dalam salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib. Mengutip dari buku 'Meraih Surga dengan Puasa' yang disusun oleh H. Herdiansyah Achmad, Lc., melalui riwayat tersebut dijelaskan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Jika datang malam Nisfu Syaban, sholatlah dan puasalah pada siang harinya karena Allah akan menurunkan ampunannya di malam itu, mulai dari terbenamnya Matahari hingga pagi hari. Kemudian Allah berfirman, 'Ingatlah Aku akan mengampuni orang yang meminta ampunan dari-Ku, ingatlah Aku akan memberikan rezeki pada orang yang meminta rezeki pada- Ku, ingatlah Aku akan mengabulkan orang yang meminta kesehatan pada-Ku, dan ingatlah Aku akan begini dan begitu (yakni meminta apa saja) meminta pada Allah sampai munculnya fajar'." (HR Ibnu Majah).

Diangkatnya Amal Manusia

Merujuk dari laman resmi Muhammadiyah, dijelaskan bahwa salah satu keutamaan Nisfu Syaban adalah diangkatnya amal manusia pada saat itu. Hal tersebut sejalan dengan hadis riwayat Usamah bin Zaid r.a., bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Bulan itu, banyak manusia yang lalai, yaitu (bulan) antara Rajab dan Ramadhan, bulan diangkatnya amal-amal kepada Rabb semesta alam, dan aku ingin amalku diangkat dalam keadaan aku sedang berpuasa."

Nah, itulah bacaan doa malam Nisfu Syaban yang bisa diamalkan beserta amalan dan keutamaan salah satu malam mulia tersebut. Jangan lupa diamalkan ya!




(par/rih)


Hide Ads