Salah satu ibadah yang dianjurkan pada malam Nisfu Syaban adalah membaca surat Yasin sebanyak tiga kali. Meski sebagian ulama menganjurkan hal tersebut, tidak sedikit umat Islam yang masih mempertanyakan tentang hukum membaca surat Yasin tiga kali pada malam Nisfu Syaban atau pertengahan bulan Syaban.
Mengacu pada Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024 yang diterbitkan Kementerian Agama RI, 15 Syaban akan jatuh pada 25 Februari 2024. Perlu dicatat bahwa pergantian tanggal pada kalender Hijriah terjadi pada saat matahari terbenam di ufuk barat. Jadi, kita sudah memasuki malam Nisfu Syaban pada 24 Februari 2024.
Malam Nisfu Syaban adalah waktu pengampunan segala dosa seperti yang dijelaskan dalam hadits riwayat Al-Baihaqi berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Rahmat) Allah swt turun ke bumi pada malam Nisfu Syaban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan)." (HR al-Baihaqi).
Hukum Membaca Surat Yasin Tiga Kali Malam Nisfu Syaban
Pada malam Nisfu Syaban, banyak masyarakat yang membaca surat Yasin sebanyak tiga kali. Bacaan tersebut disertai dengan permohonan keberkahan umur, harga, dan kebutuhan lainnya.
Mengutip laman resmi Nahdlatul Ulama, sebenarnya ibadah ini tidak perlu dipermasalahkan. Pasalnya, aktivitas tersebut tidak menimbulkan masalah secara syar'i. Surat Yasin yang dibaca sendiri terdapat di dalam Al-Quran. Pihak yang dimohon untuk memberikan keberkahan juga tidak lain adalah Allah SWT.
Permohonan tersebut ditujukan untuk kebaikan dalam kehidupan dunia dan akhirat, baik untuk kepentingan pribadi maupun masyarakat secara umum. Penjelasan ini dikemukakan dengan rinci oleh Sayyid Muhammad bin Alwi bin Abbas al-Maliki dalam keterangan berikut.
لَكِنْ لَا مَانِعَ أَنْ يَضِيفَ الْإِنْسَانُ إِلَى عَمَلِهِ مَعَ إِخْلَاصِهِ مَطَالِبَهُ وَحَاجَاتِهِ الدِّينِيَّةِ وَالدُّنْيَاوِيَّةِ، الْحَسِيَّةِ وَالْمَعْنَوِيَّةِ، الظَّاهِرَةِ وَالْبَاطِنَةِ، وَمَنْ قَرَأَ سُورَةَ يَسٍ أَوْ غَيْرَهَا مِنَ الْقُرْآنِ لِلَّهِ تَعَالَى طَالِبًا الْبَرَكَةَ فِي الْعُمْرِ، وَالْبَرَكَةَ فِي الْمَالِ، وَالْبَرَكَةَ فِي الصِّحَّةِ فَإِنَّهُ لَا حَرَجَ عَلَيْهِ، وَقَدْ سَلَكَ سَبِيلَ الْخَيْرِ (بِسُرُطِ أَنْ لَا يَعْتَقِدَ مَشْرُوعِيَّةَ ذَلِكَ بِخُصُوصِهِ) فَلْيَقْرَأْ يَسًّ ثَلاثًا، أَوْ ثَلَاثِينَ مَرَّةً، أَوْ ثَلَاثِ مِئَةٍ مَرَّةً، بَلْ لِيَقْرَأِ الْقُرْآنَ كُلَّهُ لِلَّهِ تَعَالَى خَالِصًا لَهُ مَعَ طَلَبِ قَضَاءِ حَوَائِجِهِ وَتَحَقِيقِ مَطَالِبِهِ وَتَفْرِيجِ هَمِّهِ وَكَشْفِ كُرْبِهِ، وَشِفَاءِ مَرَضِهِ وَقَضَاءِ دِينِهِ، فَمَا الْحَرَجُ فِي ذَلِكَ؟ وَاللَّهُ يُحِبُّ مِنَ الْعَبْدِ أَنْ يَسْأَلَهُ كُلَّ شَيْءٍ، حَتَّى مِلْحَ الطَّعَامِ وَإِصْلَاحِ شُسْعِ نَعْلِهِ
Artinya:
Tapi tak ada larangan bagi seseorang yang mengiringi amal salehnya dengan permintaan dan permohonan hajat agama dan dunia, jiwa dan raga, lahir dan batin. Siapa saja yang membaca surat Yasin atau surat lainnya dengan ikhlas lillahi ta'ala sambil memohon keberkahan pada usia, harta, dan kesehatan, maka hal itu tak masalah. Artinya, orang ini telah menempuh jalan yang baik (dengan catatan ia tidak meyakini bahwa amal salehnya itu disyariatkan secara khusus untuk hajat tersebut). Silakan membaca surat Yasin 3 kali, 30 kali, 100 kali, atau mengkhatamkan 30 juz Al-Quran secara ikhlas lillahi ta'ala diiringi dengan permohonan atas segala hajat, doa agar harapan terwujud, permintaan agar dibukakan dari kebimbangan, pengharapan agar dibebaskan dari kesulitan, permohonan kesembuhan dari penyakit, permintaan kepada Allah agar utang terbayar. Lalu di mana masalahnya? Allah senang terhadap hamba-Nya yang bermunajat kepada-Nya atas pemenuhan hajat apapun termasuk hajat atas garam pelengkap masakan dan hajat atas tali sandal yang rusak. (Sayyid Muhammad bin Alwi bin Abbas Al-Maliki, Ma Dza fi Syaban? Cetakan pertama, 1424 H, halaman: 119).
Sayyid Muhammad bin Alwi dengan tegas menyatakan bahwa permohonan, munajat, dan doa kepada Allah SWT tidak mengurangi keikhlasan dari amal tertentu. Artinya, hamba-hamba Allah diizinkan untuk berdoa agar Allah memenuhi kebutuhan mereka tanpa perlu khawatir akan keikhlasan amal yang telah dilakukan. Konsep ini dikenal dalam agama dengan istilah 'tawassul' atau 'wasilah'.
Salah satu dalil yang mendukung konsep tawasul adalah cerita dalam hadits shahih tentang tiga orang yang terperangkap di dalam gua. Dalam keadaan putus asa, masing-masing dari mereka berdoa kepada Allah sambil menyebutkan amal-amal saleh yang pernah mereka lakukan dengan tulus.
Melalui tawasul dengan amal saleh tersebut, batu besar yang menutup gua perlahan-lahan bergeser. Penjelasan rinci mengenai tawasul ini disampaikan oleh Syekh Ibnu Taimiyah, terutama dalam artikel berjudul 'Qaidah Jalilah fit Tawassul wal Wasilah' (Sayyid Muhammad bin Alwi, 1424 H: 120).
Istilah 'wasilah' juga digunakan dalam Al-Quran, seperti dalam surat Al-Maidah ayat 35, yang mengajarkan bahwa untuk mendekatkan diri kepada Allah, diperlukan wasilah berupa amal ketaatan.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa membaca surat Yasin sebanyak tiga kali pada malam Nisfu Syaban diperbolehkan.
Keutamaan Membaca Surat Yasin Tiga Kali Malam Nisfu Syaban
Dikutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama, dalam kitab Mujribat dijelaskan bahwa pada malam Nisfu Syaban, disarankan membaca Surat Yasin sebanyak tiga kali dengan niat yang berbeda:
- Surat Yasin pertama dibaca untuk meminta kelapangan umur yang penuh berkah, kesalehan, dan ketakwaan kepada Allah SWT serta mendapatkan keberanian.
- Surat Yasin kedua dibaca untuk meminta perlindungan dari segala jenis bencana, godaan, dan ancaman, baik yang bersifat nyata maupun spiritual.
- Surat Yasin ketiga dibaca untuk meminta hati yang kaya secara rohaniah, tidak mudah tergantung pada selain Allah, dan untuk meneguhkan iman dan Islam hingga akhir kehidupan.
Demikian penjelasan mengenai hukum membaca surat Yasin tiga kali pada malam Nisfu Syaban. Semoga bermanfaat!
(par/apl)