Banjir di Demak tak kunjung surut sejak beberapa hari terakhir. Bupati Demak, Eisti'anah mengungkap sejumlah penyebab banjir parah di wilayahnya.
"Jadi penyebabnya sudah diketahui, karena memang debit air yang sangat tinggi, limpahan dari atas. Jadi kalau kemarin di kecamatan lain itu limpahan Sungai Tuntang, kalau ini itu limpahan dari Sungai Wulan atau dari Bendung Kedungombo. Nah ini yang jadi penyebabnya adalah dua tanggul jebol dan tanggul-tanggul sungai tersier yang memang ada jebolan banyak sekali," ujar Esti'anah saat ditemui di pengungsian Gedung IPHI Desa Ngaluran, Karanganyar, Selasa (14/2/204).
Esti'anah menyebut banjir parah di Demak ini merupakan siklus 100 tahun sekali. Menurutnya, Kabupaten Demak baru pertama kali ini mengalami banjir parah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah diharapkan dengan penyebab yang sudah diketahui ini, tadi kami sampaikan dari PUPR menyatakan ini kejadian besar 100 tahunan sekali," ujarnya.
"Dan baru pertama kali Kabupaten Demak mengalami seperti ini, tapi memang biasanya limpahnya belakang-belakang, tapi mungkin karena seringnya terjadi akhirnya lebih ada mitigasi yang baik, tetapi ini memang kalau kita melihat lebih dekat itu memang tanggulnya sudah banyak yang mengikis gitu ya, kritis, sehingga kami harapkan ada rutinan pemeliharaan," terangnya.
Dia menerangkan banjir Demak tak kunjung surut sejak Rabu (7/2) lalu. Bahkan, hari ini meluber ke wilayah barat tanggul Sungai Wulan yang jebol.
"Memang kondisi banjir ini semakin ke barat karena situasi atau kondisi geografis Kabupaten Demak yang memang mencekung, dan tentunya aliran yang begitu derasnya dan kita masih berusaha dari Kementerian PUPR menutup dua tanggul jebol di Sungai Wulan," ujarnya.
"Kami tadi ke Ngaluran, kemarin masih bisa digunakan, tapi tadi airnya nambah mengikuti kita (menuju arah barat)," pungkas dia.
(ams/apu)