"Saat jatuh awalnya saya berpikir apakah ini bagian dari akting, karena kepalanya membentur saya. Dan saat itulah saya berbelok, coba ditolong dulu setelah itu saya harus jalan dan Mas Rudy (Ketua DPC PDIP Solo) menyampaikan berita itu, sungguh kami berduka," katanya usai melayat di rumah duka, Minggu (11/2/2024).
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu mengaku sempat kaget dengan dialog yang dibacakan oleh Subono dalam kampanye Akbar kemarin. Apalagi di akhir pembacaan, Subono sempat mengutip pesan yang sering ia tulis.
"Pesan-pesannya sungguh dalam seperti apa yang terekam di media, dan saya kaget mendengarkan sangat serius pesannya. Waktu pesan itu diucapkan, itu bukan waktu sedang pentas," ungkapnya.
"Sejatinya yang beliau sampaikan dan kata-kata terakhir beliau mengutip apa yang saya tulis tuanku rakyat, sebuah mandat yang kira-kira mesti ditunaikan untuk membela mereka yang susah," lanjutnya.
Ia juga terkagum dengan sosok Subono yang masih berlatih untuk tampil di kampanye akbar. Padahal, kata Ganjar, Subono merupakan pakar dari pedalangan.
"Mas Rudy cerita ke saya beliau latihan berhari-hari, dengan sangat serius. Mas Ganjar, Pak Bono itu dah niat, beliau mau tampil latihan dengan sangat luar biasa. Padahal, beliau itu pakarnya masih melakukan itu," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, salah satu seniman yang berdandan sebagai tokoh Semar jatuh dan dikabarkan meninggal dunia setelah menyambut paslon nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud Md di depan Balai Kota Solo. Kejadian tersebut terjadi saat Ganjar dan Mahfud hendak diberi wayang oleh Puan Maharani dan Arsyad Rasjid.
Dari pantauan detikJateng, awalnya Ganjar dan Mahfud kirab dari Ngarsopuro menuju ke Jalan Slamet Riyadi dan berhenti di depan Balai Kota. Sampai di Balai Kota, rombongan disambut tarian wayang orang dan salah satu yang berperan yakni Blacius Subono berdandan tokoh Semar.
Usai menari, Ganjar dan Mahfud dipanggil ke atas panggung dan diberi wayang. Subono berdiri di belakang Ganjar. Tak lama kemudian, Subono sempat memegang tangan rekan yang ada di sampingnya, lalu dirinya jatuh ke depan dan sempat mengenai punggung Ganjar.
Ganjar dan yang lain kaget dengan dengan jatuhnya seniman itu. Ganjar juga sempat menolong Subono dan akhirnya Subono dilarikan ke belakang.
Subono meninggal dunia di usia 70 tahun dan meninggalkan satu orang istri Endang Saraswati, dua orang anak dan enam cucu.
(aku/aku)