.webp)
Pemilu tinggal menghitung jari. Daftar Pemilih Tetap (DPT) pun sudah diumumkan sejak tahun lalu. Di Kota Pekalongan, nama-nama masuk DPT ada yang unik.
Ada yang satu huruf, dua huruf, bahkan ada nama berbunyi serupa dengan angka 5. Lucunya, mereka merupakan satu keluarga.
Dalam pantauan detikJateng, nama LY, Q dan Limma, tercatat di daftar pemilih, tepatnya di TPS 17, Kelurahan Degayu, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua PPS Degayu, A Syafaat, saat ditemui detikJateng, Kamis siang (8/2/2024), membenarkan di wilayahnya ada nama unik. Ketiga nama ini, merupakan kakak beradik.
Diakuinya, nama-nama tersebut sudah terdaftar dalam pemilu sebelumnya. Saat pertama, Syafaat mengaku memang kaget. Dirinya harus memastikan apakah namanya benar atau datanya salah saat pemutakhiran data.
"Ya kita sempat mengira itu bukan nama asli. Tapi, setelah kita konfirmasi dan melihat dokumen KTP dan KK, itu nama asli," kata Syafaat saat ditemui di sekretariat PPS Degayu.
LY, jenis kelamin laki-laki berumur 24 tahun. Q, seorang perempuan berumur 22 tahun dan Limma, perempuan berumur 19 tahun. "Semuanya kakak beradik warga RT 06 RW 08," katanya.
Diketahui, ketiganya anak pasangan dari Yachoni (56) dan Sutipah (52), yang beralamat di RT 06 RW 08, Keluarahan Degayu, Pekalongan Utara, Kota Pekalongan.
detikJateng, dengan diantar petugas PPS, mendatangi rumah keluarga Yachoni. Kepada detikJateng, pekerja serabutan ini kemudian mulai menceritakan nama-nama unik yang diberikan ke anak-anaknya tersebut.
Sebenarnya, masih ada satu anaknya yang namanya tak kalah unik, yakni 'Splendid'. Namun anaknya berada di luar kota dan telah memiliki KK sendiri.
 Yachoni (56) menunjukan kartu keluarganya empat anaknya diberi nama unik pada Kamis (8/2/2024). Foto: Robby Bernardi/detikJateng |
Arti Nama 'LY', 'Q', dan 'Limma', Bahkan 'Splendid'
Yachoni, menceritakan anak pertamanya yang laki-laki yang diberi nama 'Splendid'. Anak ketiganya diberi nama 'LY', anak keempatnya diberi nama 'Q', dan anak kelima diberi nama 'Limma'.
"Kalau nama anak-anak yang katanya unik itu yang ngasih nama saya, dua lainnya yang ngasih nama istri saya. Semuanya ada artinya," katanya.
Nama 'Splendid' untuk anak pertama itu artinya agar nasibnya lebih gemilang, memuaskan, lebih baik dan lebih bagus. Anak ketiga, LY, lahir saat krisis moneter di tahun 1999.
"Saat itu lagi kena dampak krisis moneter ya, pekerjaan saya masih loyo, lahirlah anak itu. Saya kasih nama LY, ya artinya loyo. Diharapkan tidak akan loyo namun kuat dalam berjuang," ungkapnya.
Sedangkan anak nomor empat diberi nama Q.
"Tahun 2001 anak kami lahir perempuan, saya bernama Q. Kalau dalam bahasa Arab jagalah. Jadi kami menginginkan Q bisa menjaga kakak-adik dan dirinya, menjaga semuanya," ucapnya.
"Kebetulan nama Q tersebut kalau kita lihat huruf Q, dapat dibaca Qyu. Artinya Queen sebagai ratu," tambahnya.
Demikian juga dengan anak nomor lima, yang diberi nama Limma dengan penambahan 'M' melengkapi lima huruf di nama Limma.
"Anak nomor lima, saya beri nama Limma. Biar genap ada lima karakter huruf saya tambahin huruf M, jadi namanya Limma. Bisa berarti perih. Diharapkan dia berani perih, siap sedia dalam menghadapi cobaan," tambah Yachoni.
Ia juga sempat beberapa kali disibukkan saat mengurus kependudukan, terutama KTP dan KK.
"Petugas, biasanya kembali bertanya untuk memastikan kebenaran nama-nama tersebut. Tapi, sekarang ini, kayaknya sudah ada larangan ya memberikan nama satu huruf pada anak," ucapnya.
(apu/aku)
