Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sebelas Maret (UNS) mengeluarkan petisi berisi desakan kepada civitas akademika UNS. Mereka meminta civitas akademika UNS menyikapi soal kemunduran demokrasi.
Presiden BEM UNS, Agung Lucky Pradita mengatakan petisi berjudul 'Petisi Mendesak Civitas Akademika UNS dalam Menyikapi Kemunduran Demokrasi Indonesia' itu kini sudah ditandatangani 1.400 oleh civitas akademik UNS.
"Petisi tersebut harapannya adalah untuk mendesak UNS berani bersikap dan berdiri tegap demi menyelamatkan demokrasi Indonesia. Kini sudah ada sudah terisi lebih dari 1.400 dan diisi seluruh civitas akademika UNS," kata Agung saat dihubungi detikJateng, Selasa (6/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petisi tersebut, kata Agung, untuk membantu memberikan suara kepada UNS dan mendukung upaya menjaga integritas sistem politik di Indonesia.
"Dengan menandatangani petisi ini, sekalian membantu memberikan suara kepada UNS dan mendukung upaya untuk menjaga integritas sistem politik Indonesia. Petisi tersebut penting untuk menyuarakan masa depan Indonesia dalam melawan ancaman terhadap demokrasi Indonesia," bebernya.
Agung mengaku prihatin dengan kondisi demokrasi di Indonesia memasuki tahun politik ini. Menurutnya, UNS sebagai perguruan tinggi seharusnya menjaga ilmu pengetahuan dan nilai demokrasi.
"Sebagai mahasiswa UNS merasa prihatin dengan kondisi demokrasi di Indonesia. UNS sebagai perguruan tinggi yang seharusnya penjaga ilmu pengetahuan dan kawah candradimuka pengetahuan harus menjadi tempat di mana nilai-nilai demokrasi ditegakkan dan dipertahankan," ucapnya.
Untuk itu dia mendesak agar UNS berani bersikap tegas dalam mempertahankan nilai-nilai demokrasi dan Pancasila.
"Sebagai mahasiswa UNS mendesak agar UNS berani bersikap tegas dalam mempertahankan nilai-nilai demokrasi dan Pancasila. Dengan menandatangani petisi ini, mereka berharap untuk mendukung upaya menjaga integritas politik Indonesia dan melawan ancaman terhadap demokrasi," pungkasnya.
(aku/dil)