Bagi seorang muslim yang tengah menjalankan puasa Ayyamul Bidh 15 Rajab dapat membaca doa buka puasa saat tiba waktunya. Agar memiliki panduan terkait doa berbuka puasa Ayyamul Bidh, temukan bacaan lengkapnya melalui paparan berikut.
Mengutip dari buku 'Pelajaran Adab Islam 1' yang disusun oleh Suhendri dan Ahmad Syukri, disebutkan bahwa seorang muslim dianjurkan untuk membaca doa saat waktu berbuka puasa telah tiba. Janganlah melewatkannya, karena momen tersebut menjadi salah satu cara memohon kepada Allah SWT untuk urusan di dunia maupun akhirat. Bahkan Rasulullah SAW bersabda:
ثلاثة لا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ والصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak yaitu pemimpin yang adil, orang yang berpuasa ketika dia berbuka, doa orang yang terdzolimi" (HR. Tirmidzi dan Ibnu Hibban).
Mengingat doa berbuka puasa sangat dianjurkan, hendaknya bagi seorang muslim untuk mengamalkannya. Tak terkecuali pada saat berbuka puasa Ayyamul Bidh 15 Rajab yang dapat dikerjakan pada 27 Januari 2024. Lantas seperti apa bacaan doa buka puasa Ayyamul Bidh 15 Rajab? Agar mengetahui hal tersebut dengan lebih jelas, simak uraiannya berikut ini.
Doa Buka Puasa Ayyamul Bidh 15 Rajab
Sejatinya, doa buka puasa Ayyamul Bidh sama seperti puasa yang lainnya. Namun, diketahui bahwa terdapat dua redaksi doa buka puasa berbeda yang selama ini digunakan oleh kaum muslim. Adapun perbedaan bacaan doa buka puasa tersebut antara lain:
1. Doa Buka Puasa dari Para Ulama
Merujuk dari buku 'Sukses Dunia Akhirat dengan Doa-doa Harian' yang disusun oleh Mahmud Asy-Syafrowi, ada doa buka puasa yang sering kali dilantunkan oleh sebagian besar umat Islam. Adapun doa yang dimaksud:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
"Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa'ala rizqika afthartu."
Artinya: "Ya Allah, untuk-Mu/karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, dan atas rezeki-Mu aku berbuka."
Doa tersebut biasanya dibaca sebelum atau ketika seorang muslim hendak berbuka puasa. Setelah ditelusuri, ternyata doa tadi redaksinya bukan diambil dari hadits Rasulullah SAW. Melainkan rangkaian kalimat doa yang dibuat oleh para ulama.
2. Doa Buka Puasa yang Dilantunkan Rasulullah SAW
Masih merujuk pada sumber yang sama, Al-Munawi dalam Faidhul Qadir berkata bahwa:
"Sahabat-sahabat kami yang lain menganggap sunnah berdoa di saat berbuka bagi orang yang puasa."
Lebih lanjut terdapat riwayat sahih yang disebutkan oleh Ibnu Umar r.a., bahwa Rasulullah SAW saat berbuka puasa senantiasa mengucapkan:
ذَهَبَ الظَّمَ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ تَعَالَى.
"Telah hilang rasa haus, telah basah urat-urat, dan telah pasti ganjaran, dengan kehendak Allah Ta'ala." (HR. Abu Dawud, Daruquthni, Hakim, dan Nasa'i. Daruquthni mengatakan bahwa hadits ini isnad-nya shahih).
Adab Berbuka Puasa
Bagi seorang muslim yang telah usai menjalankan puasa dan hendak berbuka, terdapat beberapa adab dalam berbuka puasa yang dapat menjadi panduan. Mengutip dari buku '63 Adab Sunnah' yang disusun oleh Rachmat Morado Sugiarto, berikut beberapa adab berbuka puasa:
1. Berdoa saat puasa dan berbuka puasa
Diriwayatkan bahwa:
"Sesungguhnya orang yang berpuasa memiliki doa yang tidak akan ditolak saat berbuka" (Sunan Ibnu Majah, 2/636 hadits 1752, Syuab al-Imran, 5/407 hadits 3621 dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash. Haditsnya hasan).
2. Menyegerakan berbuka
Apabila waktu maghrib telah tiba, hendaknya bagi seorang muslim untuk menyegerakan berbuka puasa. Rasulullah SAW mengatakan bahwa perbuatan tersebut adalah hal yang baik. Lebih lanjut, Rasulullah SAW bersabda:
"Manusia tetap dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka" (Muttafaqun alaih. Shahih Al-Bukhari, 3/36 hadits 1957. Shahih Muslim, 2/771 hadits 1098 dari Sahl bin Sa'd r.a.).
3. Berbuka dengan ruthab/kurma/air
Anas bin Malik berkata bahwa:
"Adalah Rasulullah SAW berbuka dengan beberapa biji kurma basah (ruthab) sebelum melakukan sholat (maghrib). Apabila tidak ada maka dengan beberapa biji kurma kering (tamaraat). Apabila tidak ada maka dengan beberapa teguk dari air" (Sunan Abu Daud, 4/39 hadits 2356. Musnad Ahmad, 20/110 hadits 12676).
4. Tidak berlebihan dan tidak mubadzir
Hal tersebut seperti firman Allah SWT dalam Surat Al-Isra' ayat 27 yang berbunyi:
اِنَّ الْمُبَذِّرِيْنَ كَانُوْٓا اِخْوَانَ الشَّيٰطِيْنِۗ وَكَانَ الشَّيْطٰنُ لِرَبِّهٖ كَفُوْرًا ٢٧
"Innal-mubadzdzirîna kânû ikhwânasy-syayâthîn, wa kânasy-syaithânu lirabbihî kafûrâ."
Artinya: "Sesungguhnya para pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya."
Nah, itulah tadi rangkuman lengkap mengenai bacaan niat buka puasa Ayyamul Bidh 15 Rajab yang dilengkapi dengan adab saat berbuka puasa. Semoga informasi ini bermanfaat ya, detikers!
(apl/apl)