2 Minggu Ada 8 Kasus DBD di Klaten, Ini Kata Dinkes

2 Minggu Ada 8 Kasus DBD di Klaten, Ini Kata Dinkes

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Rabu, 24 Jan 2024 16:46 WIB
A girl runs surrounded by a fumigation vapour cloud in Dhaka, Bangladesh, October 12, 2023. REUTERS/Fatima Tuj Johora
Ilustrasi nyamuk dbd. Foto: REUTERS/FATIMA TUJ JOHORA
Klaten -

Kasus demam berdarah dengue (DBD) mulai muncul di Klaten di awal tahun 2024. Dalam dua pekan terakhir, delapan kasus DBD ditemukan jajaran Dinas Kesehatan.

"Minggu pertama bulan ini ada lima kasus dan minggu kedua ada tiga kasus, total ada delapan kasus. Untuk minggu ketiga ini belum ada laporannya," jelas Kabid Pengendali dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Pemkab Klaten, dr Hanung Sasmito Wibowo kepada detikJateng di kantornya, Rabu (23/1/2024) siang.

Dijelaskan Hanung, sejauh ini belum ada laporan kasus yang meninggal dunia. Meskipun kasus belum banyak di awal tahun, masyarakat tetap diminta antisipasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Imbauan untuk menanggulangi DBD itu bukan fogging tapi dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Yaitu mengubur barang bekas, kuras bak air, " jelasnya.

Saat ini, ungkap Hanung, musim hujan sudah tiba meskipun mundur hujannya. Untuk saat ini kendala utama untuk kasus terbaru kendala terkait musim.

ADVERTISEMENT

"Kendala terutama terkait musim, 2023 kan kemaraunya mundur, baru ada Januari ada hujan. Kebersihan dan sanitasi lingkungan juga harus dilakukan, Puskesmas sudah mulai siaga meski juga fokus pada polio", imbuh Hanung.

Wahyuning Nugraheni selaku sub koordinator pengendali dan pemberantasan penyakit bersumber binatang Dinas Kesehatan Pemkab Klaten menjelaskan Kasus DBD tahun 2024 minggu 1 ada lima kasus dan kedua ada tiga kasus.

"Total ada delapan kasus dengan nol kematian. Tahun 2023 minggu 1 ada tujuh kasus nol kematian dan minggu 2 ada sembilan kasus satu kematian, jadi tahun ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya di periode yang sama," kata Wahyuning kepada detikJateng.

Tahun 2023, sebut Wahyuning, total ada 308 kasus dengan 14 kasus meninggal dunia. Untuk menekan angka kasus, kuncinya tetap dengan PSN.

"Kuncinya tetap PSN untuk menanggulangi DBD. Masyarakat kita imbau untuk tetap waspada dan menggiatkan PSN," imbuh Wahyuning.




(cln/apl)


Hide Ads