Presiden Joko Widodo (Jokowi) enggan memberikan penilaian gaya debat putranya sekaligus cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka. Diketahui, Gibran menerima banyak kritik setelah debat cawapres kedua digelar.
"Saya nggak mau menilai lagi," ucap Jokowi di Pangkalan TNI AU Halim, Jakarta, Rabu (24/1/2024), dilansir detikNews.
Menurut Jokowi, bila ia berkomentar nanti akan muncul persoalan baru yang bisa menjadi perdebatan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menilai-nilai nanti jadi debat yang kedua," jelasnya.
Sementara itu, kritikan pedas untuk Gibran datang dari Dewan Penasihat TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Yenny Wahid. Menurut Yenny, gaya Gibran dalam debat merupakan tindakan yang tidak sopan.
"Jadi seharusnya kan debat ini adalah ajang bagi para pemirsa di seluruh Indonesia untuk melihat, apa isi kepala paslon berkaitan dengan kebijakan, berkaitan dengan regulasi, berkaitan dengan apa yang akan mereka usung menjadi prioritas kebijakan, ketika nanti menjabat sebagai presiden dan wakil dan wakil presiden," kata Yenny di JCC, Jakarta Pusat, Minggu (21/1/2024).
Bahkan, Yenny mengatakan suasana debat rusak lantaran penyampaian Gibran yang kurang sopan tersebut. Menurutnya, debat seharusnya tidak diisi dengan cara-cara untuk menjatuhkan orang lain.
"Nah agak sedikit disayangkan sih bahwa kemudian suasananya menjadi rusak ketika ada persoalan cara menyampaikan debat yang tidak sesuai dengan norma kesopanan di Indonesia," ucapnya.
"Jadi ada penilaian seolah-olah ada paslon tertentu yang berupaya untuk meremehkan paslon lainnya. Menurut saya kita membutuhkan debat yang bermartabat, debat yang menggali substansi, bukan debat yang diisi dengan upaya-upaya untuk menjatuhkan orang lain lewat cara-cara yang tidak sopan," lanjutnya.
(cln/apu)