Pantauan detikJateng pukul 16.51 WIB, kendaraan didominasi mobil dan motor tampak mengular sekira 800 meter. Tampak sudah ada sekira enam juru parkir yang ikut mengurai kepadatan lalu lintas, salah satunya Joko (50).
"Siang juga sudah macet, tapi mulai parah tadi 16.30 WIB, karena di Joglo tutup orang-orang muternya jauh. Lah ini kan lewatnya terminal, yang ke arah selatan pasti muter semua," tutur Joko kepada detikJateng di Masjid Sheikh Zayed, Kamis (18/1/2024).
Ia mengatakan, sebelum Jalan Sumpah Pemuda dan Jalan Ki Mangun Sarkoro ditutup, Jalan Ahmad Yani terpantau cukup lancar. Sejak adanya penutupan pada 15 Januari, lalu lintas kembali padat.
"Sebelumnya lancar, ditutup tanggal 15 macet, cuma nggak separah kayak ditutup total. Jam 18.00 atau 19.00 WIB nanti lancar, ini kan bareng pekerja-pekerja pulang semua jadi macet juga," terangnya.
![]() |
Joko mengatakan masih ada jalan alternatif lain jika pengendara tidak ingin melewati Viaduk Gilingan. Akan tetapi tidak semua pengendara mengetahui, khususnya para pengendara yang tidak berasal dari Kota Solo.
"Alternatifnya di sini aja kalau orang-orang tahu, tapi kalau warga kampung sekitar sini pasti tahu. Kalau yang dari Kalioso, Sumber nggak tahu jalannya," ujarnya.
"Lewat Sumbernayu bisa, perempatan Cengklik bisa, cuma masuknya Makam Bonoloyo itu. Tapi kalau arah ke Sumber nggak bisa, harus lewat sini semua. Karena kalau dari Kalioso sekitarnya jauh," terangnya.
Sementara itu, salah satu warga sekitar yang juga menjadi ojek, Fitri (39) mengatakan kemacetan selalu terjadi setiap sore. Pasalnya berbarengan dengan para pengendara yang pulang kerja.
Selain itu, beberapa truk atau bus besar yang tak bisa melewati terowongan karena memiliki tinggi lebih dari 3,2 meter itu pun membuat lalu lintas macet karena harus putar balik.
"Kalau bisa dilewati ya dilewati, tapi kadang orang sini mau membantu muterke, lumayan dapat Rp 5-10 ribu," tuturnya kepada detikJateng.
Ia mengatakan lalu lintas juga macet karena harus melewati Viaduk Gilingan yang lumayan sempit, sehingga mereka harus bergiliran untuk melewati viaduk. Hingga pukul 17.15 WIB, penumpukan kendaraan masih tampak di sekitar Viaduk Gilingan. Hanya saja sudah tidak sepanjang sebelumnya.
(apl/ams)