Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menghadiri Temu Akbar Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) se-Jawa Tengah di Lapangan Kridosono, Blora. Prabowo mengatakan adanya korelasi antara pertahanan dengan pertanian.
"Tanpa pertanian, tanpa pangan tidak ada negara Republik Indonesia. Tentara tidak bisa perang tanpa makan. Dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berutang budi kepada para petani Indonesia, saudara-saudara sekalian," ucap Prabowo dalam sambutannya, Kamis (18/1/2024).
Dia juga mengatakan peran pertanian terhadap keberlangsungan tentara ketika zaman perang. Prabowo berterima kasih kepada petani Indonesia yang telah berperan aktif terhadap negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Waktu kemerdekaan melawan penjajah, melawan Inggris. Kita tidak punya anggaran, belum ada APBN. Yang beri makan adalah rakyat Indonesia, yang beri makan TNI adalah petani-petani Indonesia, saudara-saudara sekalian," jelasnya.
Hadir dalam acara tersebut, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi, Bupati Blora Arief Rohman, dan para pejabat lainnya. Ribuan petani dari LMDH juga menghadiri acara kunker Menhan dan Mentan tersebut.
"Hai perwira-perwira muda, hai prajurit-prajurit muda. Kau harus selalu membela rakyat Indonesia. Kau adalah tentara rakyat, kau harus membela petani kita. Dan kau berjuang dengan mereka. Kita bangun negara hebat," tegas Prabowo.
Prabowo pun bercerita kisahnya saat masih aktif menjadi tentara hingga saat ini selalu ada sumbangsih pangan. Dia mengaku memperjuangkan swasembada pangan. Besarnya pertanian di Indonesia, Prabowo menilai Indonesia tidak perlu impor.
"Bangsa kita, republik kita, negara kita harus bisa produksi sendiri. Tidak perlu dan tidak boleh kita impor dari luar. Ini harus menjadi tekad kita, saudara-saudara sekalian," bebernya.
Prabowo mengatakan perlunya swasembada pangan tanpa ada ketergantungan dengan negara lain.
"Kita harus swasembada pangan. Mengelola dan mengatur sehingga Indonesia akan swasembada pangan, rakyat kita akan produksi pangannya sendiri. Rakyat kita akan berdiri di atas kaki kita sendiri. Kita tidak perlu mengimpor dan kita tidak perlu tergantung dengan bangsa lain," jelasnya.
(ahr/rih)