Menunaikan puasa sunnah adalah salah satu amalan yang dianjurkan dikerjakan umat Islam pada bulan Rajab. Mengingat jarak antara bulan Rajab dan Ramadhan yang berdekatan, maka tak sedikit umat Islam yang bertanya-tanya boleh atau tidaknya menunaikan puasa Rajab sekaligus qadha Ramadhan.
Puasa qadha ramadhan merupakan puasa yang dilakukan umat Islam untuk membayar utang puasa Ramadhan pada tahun sebelumnya. Adapun hukum membayar utang puasa Ramadhan tersebut adalah wajib.
Mengingat adanya keistimewaan pada bulan Rajab, maka bolehkah menunaikan puasa Rajab sekaligus qadha Ramadhan? Berikut penjelasannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi umat muslim yang masih memiliki hutang puasa Ramadhan tahun sebelumnya wajib hukumnya untuk membayar hutang tersebut sebelum memasuki bulan Ramadhan tahun ini. Sementara itu, pada bulan Rajab ini juga dianjurkan menunaikan puasa sunah Rajab untuk mendapatkan keutamaan yang berlimpah.
Bolehkah Puasa Rajab Sekaligus Qadha Ramadhan?
Seperti apa hukum puasa Rajab dan puasa Qadha jika dilaksanakan secara bersama-sama? Mengutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama, menggabungkan niat puasa Rajab dan puasa Qadha hukumnya sah alias diperbolehkan. Bahkan, pahala keduanya pun bisa didapatkan bagi seseorang yang menunaikannya.
Masih merujuk pada sumber yang sama, Syekh al-Barizi menjelaskan bahwa meskipun hanya niat melaksanakan puasa qadha Ramadhan, secara otomatis pahala berpuasa Rajab juga bisa didapatkan.
Hal tersebut sejalan dengan yang terdapat dalam kitab Fathul Mu'in beserta hasyiyahnya, I'anatuth Thalibin yang menyebut:
وبالتعيين فيه النفل أيضا فيصح ولو مؤقتا بنية مطلقة كما اعتمده غير واحد (وقوله ولو مؤقتا) غاية في صحة الصوم في النفل بنية مطلقة أي لا فرق في ذلك بين أن يكون مؤقتا كصوم الاثنين والخميس وعرفة وعاشوراء وأيام البيض أو لا كأن يكون ذا سبب كصوم الاستسقاء بغير أمر الإمام أو نفلا مطلقا (قوله بنية مطلقة ) متعلق بيصح فيكفي في نية صوم يوم عرفة مثلا أن يقول نويت الصوم (قوله كما اعتمده غير واحد) أي اعتمد صحة صوم النفل المؤقت بنية مطلقة وفي الكردي ما نصه في الأسنى ونحوه الخطيب الشربيني والجمال الرملي الصوم في الأيام المتأكد صومها منصرف إليها بل لو نوى به غيرها حصلت إلخ زاد في الإيعاب ومن ثم أفتى البارزي بأنه لو صام فيه قضاء أو نحوه حصلا نواه معه أو لا وذكر غيره أن مثل ذلك ما لو اتفق في يوم راتبان كعرفة ويوم الخميس انتهى
Artinya: "Dan dikecualikan dengan persyaratan ta'yin (menentukan jenis puasa) dalam puasa fardhu, yaitu puasa sunah, maka sah berpuasa sunnah dengan niat puasa mutlak, meski puasa sunah yang memiliki jangka waktu sebagaimana pendapat yang dipegang oleh lebih dari satu ulama. Ucapan Syekh Zainuddin, meski puasa sunah yang memiliki jangka waktu, ini adalah ghayah (puncak) keabsahan puasa sunah dengan niat puasa mutlak, maksudnya tidak ada perbedaan dalam keabsahan tersebut antara puasa sunnah yang berjangka waktu seperti puasa Senin-Kamis, Arafah, Asyura' dan hari-hari tanggal purnama. Atau selain puasa sunah yang berjangka waktu, seperti puasa yang memiliki sebab, sebagaimana puasa istisqa dengan tanpa perintah imam, atau puasa sunnah mutlak. Ucapan Syekh Zainuddin, dengan niat puasa mutlak, maka cukup dalam niat puasa Arafah dengan niat semisal, saya niat berpuasa. Ucapan Syekh Zainuddin, sebagaimana pendapat yang dipegang oleh lebih dari satu ulama, maksudnya lebih dari satu ulamaberpegangan dalam keabsahan puasa sunah dengan niat puasa mutlak. Dalam kitabnya Syekh al-Kurdi disebutkan, dalam kitab Al-Asna demikian pula Syekh Khatib al-Sayarbini dan Syekh al-Jamal al-Ramli, berpuasa di hari-hari yang dianjurkan untuk berpuasa secara otomatis tertuju pada hari-hari tersebut, bahkan apabila seseorang berniat puasa beserta niat puasa lainnya, maka pahala keduanya berhasil didapatkan."
Niat Puasa Rajab
Sebelum melaksanakan puasa Rajab, hendaknya bagi seorang muslim untuk membaca niat terlebih dahulu. Dengan membacanya diharapkan dapat menjadi pengingat bahwa puasa yang akan dijalani semata-mata bertujuan untuk beribadah kepada Allah SWT.
Adapun bacaan doa niat puasa Rajab yang dikutip dari buku 'Dahsyatnya Puasa Wajib & Sunnah Rekomendasi Rasulullah' karya Amirulloh Syarbini dan Sumantri Jamhari adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةٌ لِلَّهِ تَعَالَى.
"Nawaitu shauma syahri rajaba sunnatan lillaahi ta'aala."
Artinya: "Saya niat puasa bulan Rajab, sunnah karena Allah Ta'ala."
Niat Puasa Rajab Sekaligus Qadha Ramadhan
Selain mengamalkan niat puasa Rajab, bagi umat Islam yang akan melangsungkan puasa qadha Ramadhan di waktu yang sama juga hendaknya membaca niat puasa qadha terlebih dahulu. Mengutip dari buku 'Pintar Puasa Wajib dan Sunnah' yang disusun oleh Nur Solikhin, berikut bacaan doa niat puasa qadha yang dapat dibaca oleh seorang muslim:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءٍ فَرْضَ رَمَضَانً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu Shouma Ghodin 'an qadaa'in fardho ramadhoona lillahi ta'alaa.
Artinya: "Aku niat puasa esok hari sebagai ganti fardhu Ramadhan karena Allah Ta'ala."
Demikian penjelasan mengenai boleh atau tidaknya menunaikan puasa Rajab sekaligus qadha Ramadhan lengkap dengan bacaan niatnya.
(par/ahr)