Ganjar soal Debat Ketiga Capres: Saya Persoalkan Kebijakan, Bukan Pribadi

Ganjar soal Debat Ketiga Capres: Saya Persoalkan Kebijakan, Bukan Pribadi

Anang Firmansyah - detikJateng
Selasa, 09 Jan 2024 21:13 WIB
Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo saat melakukan kunjungan ke Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa (9/1/2024).
Foto: Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo saat melakukan kunjungan ke Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa (9/1/2024). (Anang Firmansyah/detikJateng)
Banyumas -

Calon Presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengaku memiliki kepribadian tegas dan keras. Meski begitu dirinya mengklaim tidak pernah menyinggung persoalan pribadi capres lainnya dalam debat ketiga.

"Sebenarnya kita sudah bisa tahu bagaimana di antara kita harus saling menghargai. Saya keras, saya tegas, saya punya data tapi saya tidak mempersoalkan pribadi," kata Ganjar saat bertemu dengan relawan, kader PDIP dan partai pengusung di Kantor DPC PDIP Banyumas, Selasa (9/1/2024).

"Yang saya persoalkan adalah kebijakannya, programnya, capaiannya. Kenapa disampaikan? Karena inilah pendidikan politik paling penting untuk menjadi preverensi buat para pemilih," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ganjar menyinggung soal sejumlah data yang disampaikan pada saat debat kemarin. Menurutnya semua data yang disampaikan berdasarkan sumber yang bisa dipertanggungjawabkan. Ia juga meminta agar dalam konteks debat kalau ada data yang keliru untuk diluruskan.

"Kenapa kemarin Capres anda ini berani membuka, maka saya sampaikan pada saat kemarin, bapak ibu kalau data saya dikatakan keliru, tolong dibantah. Tapi membaca data harus bawa datanya, kecuali punya daya ingat yang tinggi. Maka saya membawa agar tidak keliru, sumbernya satu per satu. Saya ingin menunjukkan kepada publik bahwa beginilah cara yang paling bagus untuk menilai. Dan kita semuanya akan diuji," terangnya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, ini merupakan cara sederhana untuk memperlihatkan pada publik apakah para capres ini berkompeten atau tidak. Ia ingin agar visi, misi, program capres bisa tersampaikan dengan jelas.

"Itu sebenarnya cerita yang sangat sederhana untuk menunjukkan pada publik apakah kemudian para kandidat memang punya misi, visi, ada progamnya, tahu caranya dan mana yang menjadi persoalan harus diselesaikan. Di debat pertama saya sudah kepengin seperti itu," jelasnya.

"Kemudian saya lihat berbagai pola debat yang kadang-kadang menjebak. Maka pada saat itu saya sampaikan kepada KPU biarkan masing-masing kandidat membawa data. Agar publik teredukasi betul," sambung Ganjar.

Ganjar beranggapan bahwa masyarakat yang belum memiliki pandangan pilihan, akan terpengaruh pasca menyaksikan debat capres. Sebab, ia berkaca pada saat awal mencalonkan diri menjadi Gubernur Jawa Tengah.

"Orang menyampaikan bahwa hari berikutnya ditulis di media, ini tidak akan mempengaruhi pemilih. Saya tidak yakin. Saya ingat tahun 2013 waktu maju gubernur pertama. Debat saya yang pertama meroketkan nama Ganjar-Heru saat itu karena publik melihat. Tapi saat itu debat belum terlalu banyak," ujarnya.

Ia meyakini masyarakat saat ini tengah menimbang-nimbang sebelum menjatuhkan pilihan pada presidennya masing-masing.

"Saya yakini hari ini para pemilih pasti sudah mulai menimbang-nimbang ulang atas beberapa sikap yang ditunjukkan dari perdebatan kemarin," pungkasnya.




(apu/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads