Bagian atap di Ndalem Sasana Mulya Keraton Solo yang tampak memprihatinkan mulai diturunkan. Pihak Keraton Solo melakukan identifikasi kerusakan di Sasana Mulya.
Pantauan detikJateng di Sasana Mulya, tampak sejumlah pekerja menurunkan genting dan penyangga usuk. Penurunan genting ini untuk mengurangi beban agar bangunan tersebut tidak roboh.
"Ini juga sambil mengecek tingkat kerusakan. Ini kita lakukan identifikasi dulu dan kita turunkan dulu genting termasuk kerpus mengurangi beban," kata kerabat Keraton Kasunanan Surakarta, KPH Eddy Wirabhumi ditemui di Sasana Mulya, Selasa (2/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eddy menyebut selain menurunkan genting pihaknya juga mengecek kayu-kayu yang rusak. Setelah dicek tingkat kerusakan, pihaknya juga menghitung jumlah dana untuk restorasi bangunan.
"Kalau nanti tidak kuat mungkin bisa diganti dengan yang lebih ringan yakni sirap. Kalau diganti sirap anggarannya habis berapa, jadi hari dihitung semua," ujarnya.
Eddy mengaku belum mengetahui anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan. Sebab, hingga saat ini pihaknya belum tahu tingkat kerusakan Sasana Mulya.
"Anggaran untuk perbaikan yang dibutuhkan berapa belum bisa dipastikan. Karena belum tahu seberapa kerusakannya, terutama kayu-kayu yang besar," jelasnya.
Pihaknya nanti ya akan melakukan konsultasi dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) untuk memperbaikinya.
"Kita punya tenaga ahli dan tentu kita akan konsultasi dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB). Karena saya bertahun-tahun melakukan seperti ini didampingi tim cagar budaya," bebernya.
Eddy mengatakan, Sasana Mulya harus diperbaiki karena lokasi tersebut merupakan bagian penting. Dirinya mengaku sudah sempat melaporkan lokasi tersebut ke pusat sebelum adanya rencana revitalisasi Keraton Solo.
"Dulu sudah pernah lapor pusat waktu menjelang revitalisasi. Kita istilahnya mengusulkan ini menjadi bagian penting untuk ditangani kalau tidak bisa ditangani seluruhnya dihilangkan dulu sifat bahayanya gitu," pungkasnya.
(ams/ahr)