IPA Semanggi Mandek Imbas Bengawan Solo Tercemar, 8 Ribu Pelanggan Terdampak

IPA Semanggi Mandek Imbas Bengawan Solo Tercemar, 8 Ribu Pelanggan Terdampak

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Kamis, 21 Des 2023 14:36 WIB
Kondisi air Bengawan Solo yang kembali tercemar limbah, berdampak berhentinya operasional IPA Semanggi.
Foto: Kondisi air Bengawan Solo yang kembali tercemar limbah, berdampak berhentinya operasional IPA Semanggi, Kamis (21/12/2023). (Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng)
Solo -

Air Bengawan Solo kembali tercemar limbah dan membuat operasional di IPA Semanggi dihentikan. Hal itu pun berdampak ke 8.000 pelanggan Perumda Air Minum Toya Wening (PDAM) Kota Solo.

Manager Produksi, Rosyid Agung Priyadi mengatakan sebelumnya operasional IPA Semanggi sudah sempat dihentikan pada Rabu (20/12) mulai pukul 05.00-15.00 WIB. Kemudian mulai tercemar lagi hari ini sejak pukul 01.00 WIB.

"Sampai 15.00 WIB sore itu limbah sudah mulai hilang, sudah mulai pudar, sehingga kita bisa melakukan pengambilan air baku kembali yang selanjutnya diolah di instalasi pengolahan air (IPA) yang ada di Semanggi. Tapi jam 01.00 malam (hari ini) limbahnya masuk lagi," kata Rosyid kepada awak media, di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Semanggi, Kamis (21/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga kita harus mematikan operasional pompa intake, juga operasional IPA Semanggi. Karena level reservoir kami yang didistribusikan ke pelanggan itu sudah habis," sambungnya.

Ia mengatakan, pihaknya sudah terus melakukan pemantauan untuk memonitor kapan limbah yang membuat air Bengawan Solo hitam pekat itu akan hilang. Menurutnya, hingga kini belum ada tanda-tanda limbah akan hilang.

ADVERTISEMENT

Penghentian IPA Semanggi itu sendiri berdampak pada 8.000 pelanggan. Distribusi air ke wilayah Mojo, Semanggi, dan sebagian di Pasar Kliwon terpaksa harus dihentikan. Ia memperkirakan, limbah datang dari pabrik tekstil dan pabrik alkohol.

"Distribusi ke pelanggan itu kurang lebih sekitar 8.000 pelanggan yang aliran distribusi airnya itu dari IPA Semanggi," tutur Rosyid.

"Secara detail kita belum memeriksa, cuma kalau di sini sih rata-rata mungkin dari limbah tekstil ataupun limbah dari alkohol. Jadi kalau dari warnanya barangkali ini limbah tekstil, tapi kalau dari baunya mungkin dari alkohol," lanjutnya.

Menurut pantauan detikJateng, tampak air Bengawan Solo di IPAL Semanggi hitam pekat. Beberapa ikan pun tampak mengambang di permukaan lantaran mati.

"Saya lihat tadi juga ada yang mati juga artinya bahwa ya limbah ini memang tidak memenuhi baku mutu air Bengawan Solo yang tercemar limbah," jelas Rosyid.

Jika sampai malam nanti IPA Semanggi masih berhenti beroperasional, maka dropping tangki air bersih kemungkinan juga akan disiapkan. Rosyid pun meminta adanya bantuan dari dinas terkait untuk menindaklanjuti permasalahan terkait adanya limbah yang mencemari Bengawan Solo.

"Kalau berkaitan dengan kualitas tentunya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) nah ini mohon bantuannya juga dari DLH untuk bisa bersama-sama kita mensolusikan permasalahan limbah ini," harapnya.

Kondisi air Bengawan Solo yang kembali tercemar limbah, berdampak berhentinya operasional IPA Semanggi.Kondisi air Bengawan Solo yang kembali tercemar limbah, berdampak berhentinya operasional IPA Semanggi, Kamis (21/12/2023). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng

Sementara itu, tercemarnya air Bengawan Solo ini berdampak pada masyarakat pelanggan PDAM Kota Solo di sekitar Semanggi. Tak sedikit dari mereka yang harus mencari sumber air dari tempat lain.

Seperti salah satu warga yang tengah melakukan pembangunan di Kelurahan Mojo, Pasar Kliwon, Idrus (33). Ia mengeluhkan air PDAM yang mati dan membuatnya harus mengambil air dari tempat lain.

"Lagi mbangun, proses pengecoran airnya ndak ada, akhirnya ngangsu dari Joyosuran pakai kendaraan (pikap)," ungkap Idrus saat ditemui detikJateng, Kamis (21/12).

Ia mengeluh lantaran air yang mati membuat proses pembangunan juga terhambat. Terhitung sudah tiga kali Idrus harus bolak-balik ke Joyosuran di mana air tidak mati.

"Sekitaran 10 ember, satu hari tiga kali. (Air mati) Dari tadi malam," tuturnya.

Ia pun berharap akan ada tindak lanjut untuk menangani masalah IPA Semanggi yang sudah mati dua kali tersebut. Hal senada dikatakan Ketua RT 05 RW 02 Semanggi, Suranto (57).

"Dari semalam tadi sampai tadi belum nyala, kemarin juga sulit. Sekira seminggu ini sulit. (Kami) Sangat terganggu, air kan kebutuhan pokok," ungkap Suranto kepada awak media.

Ia pun mengetahui bahwa IPA Semanggi berhenti beroperasional lantaran air Bengawan Solo kembali tercemar limbah alkohol. Sebagian besar warga pun hanya mengandalkan air dari PDAM, sehingga mereka harus menggunakan air dari masjid setempat yang menggunakan air sumur.

"Kalau kencing, buang air besar itu di masjid. Ada 30-an KK lah yang terdampak. Tadi (warga) yang di sana (Mojo) juga ada yang ngangsu di masjid," ungkap Suranto.

"Harapan kami supaya bagaimana mengatasi air PDAM supaya bisa lancar. Segera ditindaklanjuti, segara bisa dipakai," sambungnya.




(apu/rih)


Hide Ads