Air Bengawan Solo Masih Hitam, PDAM Solo Minta Warga Jangan Buang Limbah

Air Bengawan Solo Masih Hitam, PDAM Solo Minta Warga Jangan Buang Limbah

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Senin, 18 Des 2023 13:56 WIB
Kondisi air Sungai Bengawan Solo masih tampak hitam, Senin (18/12/2023) siang 12.02 WIB.
Foto: Kondisi air Bengawan Solo masih tampak hitam, Senin (18/12/2023) siang pukul 12.02 WIB. (Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng)
Solo -

Air Bengawan Solo yang tercemar limbah sempat membuat operasional di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Jurug dan Jebres dihentikan. Meski kini sudah mulai beroperasi, air Bengawan Solo masih keruh dan berbau alkohol.

Dalam pantauan detikJateng, air Bengawan Solo siang ini masih tampak hitam meski tidak sepekat sebelumnya. Warna air yang hitam ini diduga diakibatkan oleh limbah tekstil, sementara bau menyengat alkohol diakibatkan oleh limbah etanol.

Direktur Perumda Air Minum Toya Wening (PDAM) Kota Solo, Agustan mengatakan, air Bengawan Solo kini sudah bisa diolah sehingga IPA Jurug dan IPA Jebres sudah bisa beroperasional meski air masih tampak hitam. Sebelumnya, operasional sempat dihentikan selama enam jam, sejak pukul 09.00 WIB hingga 15.00 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bisa dilihat itu semburatnya sudah mulai hilang, jadi ini bisa kita antisipasi dengan lumpur agar warnanya lebih mendingan. Biasanya kalau sudah dicampur lumpur itu bisa kita olah," kata Agustan kepada detikJateng di IPA Jurug, Jebres, Senin (18/12/2023).

Sebagai salah satu sumber air baku PDAM, air Bengawan Solo akan terus digunakan hingga kapan pun. Oleh karena itu, Agustan berharap seluruh warga Kota Solo bisa sama-sama menjaga lingkungan dan tidak membuang limbah sembarangan.

ADVERTISEMENT

"Sungai Bengawan Solo itu menjadi salah satu sumber air baku PDAM, itu akan dipertahankan sampai kapan pun," ungkap Agustan.

"Sehingga harapan kami ayo dong kita pelihara dengan baik, jangan dijadikan sebagai tempat pembuangan limbah," harapnya.

Ia mengatakan, edukasi terkait proses pembuangan limbah yang benar sebetulnya sudah diberikan. Tinggal bagaimana para masyarakat bisa menerapkan hal tersebut dengan baik tanpa perlu menunggu ketika air sudah tercemar.

"Kan semuanya sekarang sudah tahu permasalahannya ini berasal dari limbah industri tekstil dan limbah industri alkohol, sudah kelihatan dan sudah tahu. Bahkan tempat-tempatnya juga mestinya sudah pada tahu. Bahkan yang membuang pun pasti sudah tahu," ungkapnya.

Menurutnya, kesadaran akan masalah-masalah lingkungan ini seharusnya sudah tertanam benar di masyarakat Kota Solo yang akan merasakan dampak pencemaran lingkungan itu secara langsung.

Ia berharap, masyarakat terutama para pelanggan PDAM Solo bisa sama-sama menjaga kebersihan air Bengawan Solo. Khususnya bagi para pelaku usaha, agar bisa lebih memerhatikan baku mutu air limbah sebelum dibuang ke sungai.

"Semua limbah yang dihasilkan oleh pabrik itu kan sudah ada aturan bahwa harus diolah dulu, setelah diolah memenuhi baku mutu, baru kemudian dibuang," jelasnya.




(apu/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads