Kondisi Pegunungan Kendeng wilayah Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati, cukup kritis. Sebagian besar tutupan lahan sudah tidak ada. Seperti apa penampakannya?
Seperti lahan di Desa Wukirsari Kecamatan Tambakromo, terpantau gersang. Tidak ada pohon jati di lereng Pegunungan Kendeng itu. Hanya tanaman semusim yang sedang tumbuh.
Berbagai elemen masyarakat pun tengah turun langsung untuk melakukan penanaman. Ada sebanyak 1.500 tanaman buah ditanam mereka di lereng Pegunungan Kendeng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah 2 Provinsi Jawa Tengah, Harnawa mengatakan Pegunungan Kendeng yang melewati Pati terbilang sangat kritis. Menurutnya tutupan lahan jauh berkurang. Kondisi terlihat hijau hanya di wilayah Tambakromo.
"Kalau kita kritisnya memang sangat kritis, kita lihat tutupan lahannya sebagian besar memang tutupan lahan jauh berkurang, yang hijau itu hanya di wilayah Tambakromo," jelas Harnawa ditemui di sela-sela penanaman tanaman di Pegunungan Kendeng, Jumat (8/12/2023).
"Ketika di sebelah Sukolilo, Kayen itu semua gundul," Harnawa melanjutkan.
Harnawa mengatakan kondisi lahan kritis di Pegunungan Kendeng menyebabkan rawan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor di daerah sekitar. Menurutnya, perlu untuk dilakukan penanaman pohon.
"Bencana alam sebagian besar karena hilangnya tutupan lahan, kalau kita lihat musim kemarau kemarin kesibukan dan kekeringan, ketika musim hujan disibukkan bencana banjir dan tanah longsor," terang dia.
Senada dikatakan Camat Tambakromo, Mirza Nur Hidayat. Dia berujar kerusakan hutan di Pegunungan Kendeng merata. Menurutnya di daerahnya ada sekitar seribuan hektare yang kondisinya saat ini gundul.
"Ini pertama 500 hektare, di Maitan ada 500 hektare, ada jangkauan sulit di balik bukit jumlahnya sekitar ada 300-an hektare," ungkapnya.
Meski demikian, ia meminta kepada masyarakat agar tidak lengah untuk melakukan penghijauan hutan di Pegunungan Kendeng. Apalagi kondisi lahan kritis di Pegunungan Kendeng berpotensi menyebabkan bencana alam.
"Harapan saya ke depan semoga dengan penanaman pohon ini tangkapan air di Kendeng ini bisa lebih maksimal, bisa mengurangi risiko banjir yang ada di daerah bawah," ungkapnya.
Kasdim 0718/Pati, Mayor Cba Maulana Muttaqin Fahmy mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menanam di Pegunungan Kendeng. Tujuannya untuk mengembalikan fungsi hutan mencegah bencana banjir dan longsor. Total ada sebanyak 1.500 tanaman buah ditanam di lereng Pegunungan Kendeng.
"Kita bersama-sama melaksanakan penanaman pohon di Pegunungan Kendeng ini maksud dan tujuan untuk mengembalikan fungsi hutan dengan tujuan yaitu untuk mencegah bencana alam yaitu banjir dan tanah longsor," ungkap Maulana di lokasi.
"Jadi ini lokasi termasuk rawan, karena ini merupakan daerah tertinggi yang jika hutan gundul akan menyebabkan banjir," lanjutnya.
(apu/ams)