Bangsawan Keraton Solo Diisukan Digerebek karena Kumpul Kebo, Ini Bantahannya

Bangsawan Keraton Solo Diisukan Digerebek karena Kumpul Kebo, Ini Bantahannya

Agil Trisetiwan Putra - detikJateng
Jumat, 01 Des 2023 18:24 WIB
Wakil Pengageng Sasono Wilopo Keraton Kasunanan Solo, KP Dani Nur Adiningrat.
Foto: Wakil Pengageng Sasono Wilopo Keraton Kasunanan Solo, KP Dani Nur Adiningrat. (Agil Trisetiawan Putra/detikJateng)
Solo -

Kabar tak sedap menghampiri Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta atau Keraton Solo, KP Dani Nur Adiningrat. Dia diisukan digerebek warga di kawasan Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo dengan dugaan kumpul kebo.

Kabar tersebut tersebar melalaui pesan WhatsApp. Di mana ada gambar dan video yang menunjukkan sejumlah warga tengah berkumpul di suatu rumah.

"Pengageng Sasana Wilapa versi Raja PB XII, K.R.A. Dany Nursugama digroprok warga diketahui kumpul kebo," tulis pesan berantai seperti yang diterima detikJateng, Jumat (1/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat detikJateng meminta konfirmasi ke pihak kepolisian, Kapolsek Mojolaban AKP Tarto mengaku belum mendapatkan laporan perihal tersebut.

"Kami belum mendapatkan laporan hal tersebut. Kami tahunya, dari teman-teman media," kata Tarto, Jumat (1/12).

ADVERTISEMENT

Hal senada juga diungkapkan Kepada Desa (Kades) Palur, Sugito. Dirinya mengungkapkan belum mengetahui adanya kejadian kumpul kebo di wilayahnya.

"Belum ada laporan," kata Sugito.

KP Dani Nur Adiningrat Membantah

Dihubungi terpisah, KP Dani Nur Adiningrat membantah adanya penggerebekan dan kumpul kebo seperti yang diisukan tersebut.

"Tidak benar bahwa itu penggerebekan, tidak benar bahwa itu saya kumpul kebo. Saya ke situ itu karena ada kejadian. Saya diwaduli adik angkat saya, ada keluarganya di sana yang datang dari Jawa Timur, kok diingatkan sama pak RT, pak RW, kok saudaranya menginap," kata Dani.

Mengaku Mendapat Kekerasan Fisik dan Verbal

Dani mengaku mendapatkan kekerasan fisik maupun verbal dalam kejadian itu. Dia mengidentifikasi ada satu orang yang melakukan pemukulan dan satu orang melakukan penistaan agama.

"Ada bukti CCTV kalau kedatangan saya setelah pak RT, pak RW, dan beberapa warga. Jadi digambar itu tidak benar kalau itu penggerebekan dan kumpul kebo. Saya bukan kebo, saya manusia, saya punya harga diri, kehormatan, dan integritas," pungkasnya.




(apu/rih)


Hide Ads