Kabar tak sedap menghampiri Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta atau Keraton Solo, KP Dani Nur Adiningrat. Dia diisukan digerebek warga di kawasan Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo dengan dugaan kumpul kebo.
Kabar tersebut tersebar melalaui pesan WhatsApp. Di mana ada gambar dan video yang menunjukkan sejumlah warga tengah berkumpul di suatu rumah.
"Pengageng Sasana Wilapa versi Raja PB XII, K.R.A. Dany Nursugama digroprok warga diketahui kumpul kebo," tulis pesan berantai seperti yang diterima detikJateng, Jumat (1/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat detikJateng meminta konfirmasi ke pihak kepolisian, Kapolsek Mojolaban AKP Tarto mengaku belum mendapatkan laporan perihal tersebut.
"Kami belum mendapatkan laporan hal tersebut. Kami tahunya, dari teman-teman media," kata Tarto, Jumat (1/12).
Hal senada juga diungkapkan Kepada Desa (Kades) Palur, Sugito. Dirinya mengungkapkan belum mengetahui adanya kejadian kumpul kebo di wilayahnya.
"Belum ada laporan," kata Sugito.
KP Dani Nur Adiningrat Membantah
Dihubungi terpisah, KP Dani Nur Adiningrat membantah adanya penggerebekan dan kumpul kebo seperti yang diisukan tersebut.
"Tidak benar bahwa itu penggerebekan, tidak benar bahwa itu saya kumpul kebo. Saya ke situ itu karena ada kejadian. Saya diwaduli adik angkat saya, ada keluarganya di sana yang datang dari Jawa Timur, kok diingatkan sama pak RT, pak RW, kok saudaranya menginap," kata Dani.
Mengaku Mendapat Kekerasan Fisik dan Verbal
Dani mengaku mendapatkan kekerasan fisik maupun verbal dalam kejadian itu. Dia mengidentifikasi ada satu orang yang melakukan pemukulan dan satu orang melakukan penistaan agama.
"Ada bukti CCTV kalau kedatangan saya setelah pak RT, pak RW, dan beberapa warga. Jadi digambar itu tidak benar kalau itu penggerebekan dan kumpul kebo. Saya bukan kebo, saya manusia, saya punya harga diri, kehormatan, dan integritas," pungkasnya.
(apu/rih)