Gali Septic Tank, Warga di Boyolali Temukan Batu Berukir Diduga Dwalajara

Gali Septic Tank, Warga di Boyolali Temukan Batu Berukir Diduga Dwalajara

Jarmaji - detikJateng
Selasa, 28 Nov 2023 22:10 WIB
Suratman menunjukkan temuan batu berukir diduga benda cagar budaya.
Suratman menunjukkan temuan batu berukir diduga benda cagar budaya. Foto: Jarmaji/detikJateng.
Boyolali -

Sebuah batu berukir diduga benda cagar budaya ditemukan di warga saat menggali tanah untuk septic tank. Batu itu diperkirakan merupakan dwalajara.

Batu tersebut ditemukan oleh pekerja bangunan yang sedang membangun ruko milik Suratman (55), di jalan Pengging-Sawit, Dukuh Plumutan, Desa Salakan, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali. Saat itu, sejumlah pekerja bangunan sedang menggali tanah di depan ruko untuk dibuat septic tank.

"Ditemukan Sabtu (25/11) kemarin, pekerja sedang menggali untuk septic tank," kata Suratman saat ditemui di ruko miliknya, Selasa (28/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Batu berbentuk talang air dengan bagian kepala berukir itu ditemukan di kedalaman sekitar 160 sentimeter. Saat ini batu tersebut telah diamankan Suratman.

Suratman mengatakan, temuan itu berawal saat dirinya merenovasi rumahnya dan dibangun ruko dua lantai. Pembangunan ruko itu sudah hampir jadi.

ADVERTISEMENT
Suratman menunjukkan temuan batu berukir diduga benda cagar budaya.Suratman menunjukkan temuan batu berukir diduga benda cagar budaya. Foto: Jarmaji/detikJateng

Dua pekerja menggali tanah di halaman depan ruko itu sejak Kamis (23/11). Pada Sabtu (25/11), pekerja yang sedang menggali tanah itu menemukan batu tersebut.

"Ditemukan di kedalaman sekitar 160 sentimeter. Selain batu ini juga ditemukan dua bata merah besar," jelasnya.

Batu itu ditemukan dalam posisi memanjang menghadap ke timur. Posisi saat ini menghadap ke jalan Pengging-Sawit. Galian untuk septic tank itu berada di depan ruko, sekitar 2 meter dari jalan raya.

Awalnya batu itu dikira batu biasa karena saat ditemukan masih bercampur tanah. Namun setelah diperhatikan, ternyata bentuknya memanjang dan ada bagian kepala dengan ornamen ukir. Lalu di tengah-tengahnya ada cekungan seperti untuk saluran air. Di bagian kepala juga terdapat lubang ke cekungan.

"Lalu saya minta dinaikkan ke atas, tapi tidak kuat. Lalu pecah jadi dua bagian. Lalu ada tetangga lewat tahu, dilaporkan ke Disdikbud. Saya mau cuci tidak boleh, diminta dibiarkan seperti itu dulu. Kalau boleh saya minta akan saya rawat, kalau nggak ya saya serahkan ke Disdikbud," terang Suratman.

Ketua Boyolali Heritage Society (BHS), Kusworo Rahardian, mengatakan dirinya mendapat kabar penemuan batu itu dari temannya. Kemudian dia mengecek ke lokasi dan melakukan pendataan sementara dan melaporkan temuan itu ke Disdikbud Boyolali dan Badan Pelestarian Kebudayaan (BPK) Regional X Jateng-DIY.

"Benda itu diduga cagar budaya yang mirip dengan talang air berukir atau diduga Dwalajara," kata Kusworo.

Dijelaskan, benda itu berukuran panjang 87 sentimeter, tinggi bagian talang 20 sentimeter. Kemudian kedalaman talang atau saluran air 9 sentimeter, tinggi bagian kepala ukiran bagian lobang 40 sentimeter.

"Benda sementara disimpan atau diamankan di salah satu bagian ruko. Bapak Suratman menyampaikan akan mengikuti arahan pemerintah untuk tindak lanjutnya," tandasnya.




(apl/dil)


Hide Ads