Bupati Boyolali Said Hidayat menghentikan sementara tradisi salam metal di jajarannya setelah netralitas ASN di Boyolali jadi sorotan gegara viral video wanita berseragam ASN yang mengaku diminta mendukung Ganjar Pranowo.
Ternyata, penggunaan salam metal di lingkungan Pemkab Boyolali diatur dalam Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 101 Tahun 2022 tentang Slogan dan Semangat Membangun Boyolali Metal.
Dalam aturan itu dijelaskan bahwa metal merupakan singkatan dari Melangkah Bersama Menata Bersama Penuh Totalitas. Salam metal itu dilambangkan dengan acungan ibu jari, telunjuk, dan kelingking.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tetapi dalam kode tangannya untuk sementara waktu tidak untuk disampaikan dulu. Ini bagian upaya kita menghargai, menghormati, dalam rangka menyukseskan Pemilu 2024," kata Said Hidayat, Rabu (22/11/2023).
Diketahui, belakangan ini terbit Surat Keputusan Bersama (SKB) dari sejumlah menteri dan Bawaslu yang melarang ASN untuk bergaya dengan beberapa pose, salah satunya yang menyerupai salam metal.
"Nah kebetulan kan ada kesamaan tentang Boyolali Metal. Karena ada kesamaan itu, ini menyangkut etika yang harus kita pahamkan kepada ASN. Walaupun sudah kita konsultasikan, sebenarnya itu nggak masalah, tetapi kita punya komitmen untuk sementara waktu tidak kita gunakan dulu," ujar Said.
Bentuk Satgas Awasi Netralitas ASN
Said menambahkan, pihaknya sudah meminta Sekda Boyolali untuk membentuk satuan tugas yang mengawasi netralitas ASN. Sekretaris Daerah (Sekda) Boyolali, Wiwis Trisiwi Handayani, mengonfirmasi hal itu.
"Itu satgas internal saja. Maksudnya ruang lingkup internal bahwa kita punya ASN, itu kita awasi bersama-sama, tujuannya untuk menjamin agar netral," kata Wiwis.
Dia menjelaskan, Satgas pengawasan netralitas ASN ini terdiri dari Sekda selaku Ketua, dari BKP2D, Inspektorat, Diskominfo, dan Dinas yang memiliki ASN besar seperti Disdikbud dan Dinas Kesehatan.
Menurut Wiwis, pengawasan Satgas itu juga melingkupi aktivitas ASN di media sosial. "Biar pengawasannya komprehensif. Namanya Satgas Internal Netralitas ASN Kabupaten Boyolali," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, publik sempat dihebohkan dengan viralnya video wanita berseragam ASN yang mengaku diminta mendukung Ganjar Pranowo. Pemkab Boyolali dan PDIP telah membantah hal itu.
(dil/ahr)