Kisah Tempat Keramat di Balik Asal-usul Desa Ayamputih Kebumen

Kisah Tempat Keramat di Balik Asal-usul Desa Ayamputih Kebumen

Rinto Heksantoro - detikJateng
Minggu, 12 Nov 2023 10:38 WIB
Desa Ayam Putih, Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen. Foto diunggah Minggu (12/11/2023).
Kisah Tempat Keramat di Balik Asal-usul Desa Ayamputih Kebumen. (Desa Ayamputih, Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen. Foto: Rinto Heksantoro/detikJateng)
Kebumen -

Salah satu desa di Kebumen, Jawa Tengah bernama Ayamputih. Lantas, apakah desa tersebut ada hubungannya dengan hewan unggas seperti namanya? Simak ceritanya.

Ayamputih merupakan salah satu nama desa di Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen. Berjarak sekitar 16 km ke arah selatan dari alun-alun kota Kebumen, desa ini terletak di pesisir Pantai Selatan.

Desa ini terbentuk sebelum masa kemerdekaan sekitar tahun 1933. Adalah Bambang Nurbita, tokoh yang saat itu babat alas membuka desa yang kemudian diberi nama Ayamputih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awalnya saat itu ada lima orang berjalan bersama menyusuri pantai selatan. Kemudian mereka itu berbagi batas-batas desa. Sekitar tahun 1933. Untuk yang paling selatan ditentukan oleh Bambang Nurbita yang mendirikan Desa Ayam Putih. Kemudian yang lain juga memberi nama desa masing-masing di sekitar Ayam Putih," kata sesepuh desa setempat, Tugiman (58) saat ditemui detikjateng di Balai Desa Ayamputih, Selasa (7/11/2023).

Sebelum memberi wilayah dengan nama Ayamputih, ketika itu Bambang Nurbita sedang istirahat di sela-sela dirinya membersihkan pesisir selatan yang saat itu masih berupa hutan belantara. Entah dari mana datangnya, tiba-tiba muncul ayam berwarna putih dalam jumlah banyak.

ADVERTISEMENT

Lokasi babat alas yang juga dijadikan sebagai tempat istirahat oleh Bambang Nurbita itu kini dijadikan sebagai petilasan yang dikeramatkan. Warga juga sering menggelar ritual untuk ngalap berkah.

"Ayamputih awalnya ada tempat keramat Pitik (Ayam) Putih. Ketika itu yang babat alas yaitu tadi Bambang Nurbita saat istirahat melihat banyak Pitik Putih di sekitarnya, sekarang jadi petilasan tempat keramat. Itu lah kemudian desa ini diberi nama Desa Ayamputih oleh beliau," jelasnya.

Namun, nama Ayamputih rupanya tak seputih namanya. Sang pendiri desa kemudian mengucapkan sabda bahwa siapa pun yang kelak menjadi kepala desa di wilayah tersebut, jika lelaki akan selalu bermasalah dengan perempuan, begitu pula sebaliknya.

Meskipun pemimpin desa selalu memiliki masalah pribadi, namun masalah tersebut tak sampai mengganggu aktivitas pemerintahan desa. Hingga kini, warga setempat hidup berdampingan dengan damai.




(sip/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads