Israel dilaporkan melakukan pembatasan terhadap akses maupun jumlah jemaah Palestina untuk memasuki Masjid Al Aqsa. Pemukim Israel justru diperkenankan masuk dengan penjagaan dari polisi pendudukan Israel.
Dilansir detikHikmah, Palestinian News & Information Agency (WAFA) pada Selasa (7/11/2023) melaporkan bahwa masjid bersejarah itu dipadati oleh pemukim Israel, baik yang sedang melakukan tur maupun ritual.
Kegiatan tur itu dilakukan di halaman masjid yang diisi dengan edukasi tentang Kuil Yahudi di Masjid Al Aqsa. Sementara sebagian lainnya melakukan ritual Talmud di dekat Kubah Batu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun pembatasan tersebut terlihat nyata pada Jumat pekan lalu. Media lokal Al Quds menyebut hanya 5.500 jemaah dari Palestina yang diperbolehkan mengikuti salat Jumat.
Padahal, dalam kondisi normal, ibadah salat Jumat di masjid itu bisa diikuti oleh 50 ribu jemaah. Situasi ini terjadi selama 4 pekan terakhir.
"Masjid tersebut tampak kosong karena pembatasan ketat Israel," kata pejabat Departemen Wakaf Islam yang enggan disebutkan namanya, dilansir dari detikHikmah yang mengutip Anadolu Agency, Rabu (8/11/2023).
Sementara Al Quds melaporkan bahwa pengusiran terhadap jemaah salat Jumat itu dilakukan secara keras. Polisi pendudukan Israel mengusir dengan menembakkan gas air mata.
"Saksi mata melaporkan bahwa pasukan pendudukan (Israel) menembakkan peluru logam berlapis karet dan gas air mata beracun. (Mereka juga) mengejar jamaah (dan) memukuli beberapa dari mereka," demikian keterangannya.
(ahr/apl)