Peluncuran dilaksanakan di Pendopo Kecamatan Kebumen, Kamis (2/11/2023) ditandai penandatanganan Komitmen Bersama Pembangunan Desa Cerdas oleh Kepala Desa, Camat, Kepala Dinas Terkait dan diketahui Bupati Kebumen.
Arif menyambut baik adanya pilot project pembangunan Desa Cerdas. Desa Cerdas merupakan konsep yang menggabungkan teknologi informasi dan komunikasi untuk peningkatan kualitas hidup dan layanan publik bagi warga untuk mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan di desa.
"Desa Cerdas ini dalam rangka upaya percepatan transformasi pembangunan desa agar mandiri, sejahtera dan demokratis melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di semua bidang," kata Arif Sugiyanto didampingi Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih.
Pembangunan daerah, Arif menegaskan, harus didorong dari bawah. Menurutnya, sebuah daerah tidak akan maju, kalau masyarakat desanya juga tidak maju. Untuk itu penting sekali mendorong masyarakat agar lebih adaptif dengan perubahan zaman, terutama dalam hal teknologi informasi dan komunikasi.
"Dengan desa cerdas ini diharapkan tercipta sebuah masyarakat yang cerdas, ekonomi yang cerdas, tata kelola yang cerdas, lingkungan yang cerdas, kehidupan yang cerdas dan mobilitas yang cerdas," imbuhnya.
Arif bersyukur, desa di Kabupaten Kebumen sudah melek internet. Layanan dan informasi disajikan secara digital. Bahkan semua desa di Kebumen saat ini sudah menerapkan sistem Cash Management System (CMS) dalam hal pengelolaan dana desa. Hal ini menjadikan keuangan desa lebih transparan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Kebumen, Sukamto menyatakan pembangunan Desa Cerdas dilakukan secara bertahap, disesuaikan dengan potensi desanya. Dimulai dari perbaikan tata kelola yang cerdas untuk pelayanan publik, dan akhirnya tercipta sebuah kemandirian desa, serta peningkatan ekonomi masyarakat desa dan peningkatan kualitas hidup warganya.
"Pilot projectnya sementara kita laksanakan di tiga desa dulu, yaitu Desa Kawedusan, Tanahsari, dan Wonosari di Kecamatan Kebumen," ucapnya.
"Salah satu alasannya, Desa Kewedusan sudah diusulkan sebagai Desa Digital. Lalu Desa Tanahsari dikenal masyarakatnya maju di bidang wirausaha jas hujan, dan lain-lain. Kemudian untuk Desa Wonosari yang inovatif dan berhasil membuat inovasi Mie Keriting (Makanan instan cegah kerdil dan stunting) yang masuk Top 45 Inovasi Nasional (Lomba Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik) yang diselenggarakan oleh Kementerian PANRB. Tiga desa ini yang sementara kita dorong," pungkasnya.
(prf/ega)