Bupati Kebumen Arif Sugiyanto memastikan kios pasar pagi yang sudah dibangun pemkab menjadi tempat yang aman dan nyaman, serta bebas pungli. Hal ini dilakukan agar masyarakat bisa berdagang tanpa tekanan dan intimidasi.
Ia menambahkan saat ini pasar pagi tengah dibangun kembali agar lebih representatif, sehingga para pedagang lebih nyaman dan aman tidak kehujanan dan kepanasan. Pihaknya juga memastikan penyediaan area parkir agar tidak macet atau mengganggu lalu lintas dengan cara memundurkan kios yang berada di tepi jalan.
"Saya pastikan semua aset milik daerah itu gratis, termasuk kios pasar paginya nanti gratis. Hanya bayar retribusi sesuai regulasi yang ada. Saya sendiri sudah mendengar ada slentingan kios pasar pagi yang sedang kita bangun sudah ditawarkan Rp 100 juta untuk disewa. Saya pastikan itu tidak ada, kalau ada silakan bisa lapor ke Bupati," tegas Arif dalam keterangan tertulis, Kamis (19/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi tidak ada jual beli kios, jual beli bangunan yang ada retribusi, dan itu sudah diatur dalam Perda," tambahnya.
Ia mengaku siap menurunkan retribusi kios pasar yang dinilai memberatkan para pedagang di tengah sepinya pasar rakyat/tradisional. Arif mengatakan jika pedagang merasa keberatan dengan kenaikan retribusi karena adanya Perda 2019, mereka dapat mengajukan keberatan ke pemda dengan menyertakan KTP sebagai syarat administrasi.
"Penurunannya bisa mencapai 50 persen, bila memungkinkan bisa sampai kita gratiskan, karena memang kita tidak mau memberatkan masyarakat, mengingat banyak yang mengeluh saat ini kondisi pasar rakyat kian sepi, seperti halnya di tempat-tempat lain," jelasnya.
Hal ini ia tegaskan usai adanya upaya penggiringan para pedagang pasar pagi untuk kembali menempati Pasar Tumenggungan. Ia menilai penggiringan tersebut merupakan komoditas politik yang tidak realistis.
Menurutnya, para pedagang dijanjikan akan dikembalikan ke Pasar Tumenggungan. Namun, Arif bersyukur para pedagang pagi sepakat menolak karena mereka sudah dibangunkan tempat yang aman dan nyaman.
"Tadi kita menanyakan langsung ke para pedagang apakah betul mereka mau kembali ke Pasar Tumenggungan, mau hujanan-hujanan lagi, mau kebanjiran lagi. Jawaban mereka nggak mau. Tetap maunya di tempat baru yang sekarang sedang kita bangun," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Pagi Yono Gunawan mengungkapkan ada tim sukses yang mendatangi para pedagang pasar pagi. Mereka melakukan pendataan para pedagang dan meminta untuk memenangkan pasangan kepala daerah tersebut, dengan janji akan memindahkan pedagang pasar pagi ke Pasar Tumenggungan.
"Tapi kami menolak, kami tidak mau untuk dipindah ke Pasar Tumenggungan karena di sini kita sudah aman dan nyaman. Kalau di sana nanti kita kehujanan lagi, udah gitu banjir dan banyak pungli. Terus terang kami menolak," ujarnya.
Yono turut menyayangkan para pedagang pasar pagi yang dibawa-bawa urusan politik, khususnya Pilkada 2024. Ia mengaku ingin para pedagang dapat mencoblos calon sesuai dengan pilihannya.
menurutnya, apa yang sudah dilakukan oleh Pemkab Kebumen sudah baik dalam merelokasi para pedagang pasar pagi dengan menyediakan tempat yang lebih layak. Ia pun memohon pedagang pasar lain untuk menyadari jika aktivitasnya terganggu karena pasar pagi masih dalam proses perbaikan.
"Kalau pedagang atau pembeli yang merasa ada yang terganggu itu wajar karena ini masih dalam proses pembangunan, nanti kalau sudah jadi pasti akan tampak rapi, dan kita berharap ke depan kita tidak dipindah-pindah lagi," tandasnya.
Sebagai informasi, pembangunan pasar pagi ditargetkan selesai pada tahun ini. Adapun jumlah pedagang pasar pagi tercatat sebanyak 800 pedagang.
(akn/ega)