Sejumlah wilayah di Jawa Tengah saat ini sudah memasuki musim hujan. Wilayah tersebut terutama berada di dataran tinggi atau pegunungan.
Kasi Data dan Informasi BMKG Kelas I Semarang, Iis Widya Harmoko mengatakan pertanda memasuki musim hujan atau pancaroba sudah terlihat di beberapa wilayah. Curah hujan lebih dari 50 mm pada dasarian (10 hari) ketiga bulan Oktober juga terjadi di beberapa daerah.
"Jateng sudah musim hujan. Beberapa daerah pada dasarian ketiga bulan Oktober curah hujan sudah 51 mm selama 10 hari. Itu indikasi masuk musim hujan. Musim hujan itu bila satu dasarian di atas 50 mm. Namun juga melihat dasarian sebelumnya juga," kata Iis saat ditemui di kantornya, Selasa (7/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iis menjelaskan, sebaran curah hujan belum merata dan yang sudah masuk musim hujan yaitu wilayah pegunungan, terutama di lereng gunung Slamet.
![]() |
"Sudah masuk musim hujan di sekitar Gunung Slamet, ada Banjarnegara, Wonosobo perbatasan. Dataran tinggi di Temanggung, Kendal, Pemalang, Pekalongan, Purbalingga, Banyumas dan Tegal itu dataran tingginya yang terindikasi masuk musim hujan. Curah hujan sudah di atas 50 mm," jelasnya.
Iis menambahkan, hujan yang melanda saat ini masih dalam kategori intensitas rendah dengan curah hujan 50 mm dan intensitas menengah dengan curah hujan 51-100 mm. Karena masuknya musim hujan sedikit bergeser, puncak musim hujan juga diprakirakan bergeser ke bulan Januari-Februari 2024.
"Musim hujan molor dua hingga tiga dasarian. Puncaknya kita prediksi di bulan Januari dan Februari. Ada beberapa spot (puncak musim hujan) Januari. Puncaknya Februari," ujar Iis.
Baca juga: 7 Rumah di Sudiroprajan Solo Ludes Terbakar |
(dil/sip)