BPBD Jateng: Musim Hujan Puncaknya di Februari 2025

BPBD Jateng: Musim Hujan Puncaknya di Februari 2025

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Jumat, 13 Des 2024 20:17 WIB
Kepala BPBD Jateng, Bergas Catursari, di Simpang Lima Semarang, Kota Semarang, Jumat (13/12/2024).
Kepala BPBD Jateng, Bergas Catursari, di Simpang Lima Semarang, Kota Semarang, Jumat (13/12/2024). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Semarang -

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah (Jateng) menyebut puncak musim hujan diprakirakan terjadi pada Februari 2025. Masyarakat diimbau mewaspadai potensi bencana seperti banjir hingga longsor.

Hal ini disampaikan Kepala BPBD Jateng, Bergas Catursari seusai Apel Kesiapsiagaan Bencana Baznas di Simpang Lima Semarang.

"Sebagaimana hasil dari pada prakiraan BKMG, bahwa sejak September, November, itu sudah mulai masuk musim hujan, di mana puncaknya nanti di bulan Februari. Nanti kita akan beralih musim lagi di sekitar April-Mei," kata Bergas di Simpang Lima Semarang, Jumat (13/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bergas mengatakan, sepanjang tahun ini ada lebih dari 200 kejadian bencana di Jateng. Bencana yang paling banyak terjadi yaitu banjir dan tanah longsor.

"Masyarakat harus bisa mengetahui karakteristik bencana yang sering mereka alami untuk bisa bersiap bersiaga dan tahu apa yang harus dilakukan, misal penyelamatan harta benda untuk wilayah banjir," ujar dia.

ADVERTISEMENT

Bergas kemudian menjelaskan peta rawan bencana di wilayah Jateng.

"Daerah kota-kota di Pantura (pantai utara) dan Pansela (pantai selatan) itu punya potensi banjir. Kalau yang kota-kota di daerah Jawa Tengah punya potensi longsor," jelasnya.

"Kalau yang memakan korban jiwa itu longsor di Purworejo, sementara itu yang longsor. Kalau banjir alhamdulillah semoga tidak terjadi (korban) MD (meninggal dunia)," imbuh Bergas.




(dil/afn)


Hide Ads