Bangunan Liar di Pantura Kudus Digusur buat Sentra Industri Hasil Tembakau

Bangunan Liar di Pantura Kudus Digusur buat Sentra Industri Hasil Tembakau

Dian Utoro Aji - detikJateng
Jumat, 03 Nov 2023 12:47 WIB
Kudus -

Petugas gabungan membongkar sejumlah warung dan salon yang berdiri di tanah milik Pemerintah Kabupaten Kudus. Tanah itu akan digunakan untuk membangun sentra industri hasil tembakau.

Pantauan detikJateng, Jumat (3/11), petugas membongkar satu per satu bangunan di pinggir jalur Pantura Kudus wilayah Desa Klaling, Kecamatan Jekulo, itu. Alat berat pun dikerahkan.

Kepala Satpol PP Kudus, Kholid, mengatakan ada sekitar tujuh bangunan liar yang berdiri di tanah Pemkab Kudus tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum dilakukan pembongkaran, Kholid mengatakan sudah ada sosialisasi dan peringatan sampai tiga kali.

"Ini ada warung makan, salon, salon kecantikan," kata Kholid saat ditemui di lokasi, Jumat (3/11/2023).

ADVERTISEMENT

Menurut Kholid, para pemilik bangunan itu menerima dengan adanya pembongkaran. menerimakan. Sebelumnya mereka telah diperingatkan untuk mengosongkan bangunannya.

"Satu peleton, kami melaksanakan eksekusi dibantu TNI-Polri. Kita bantu mengeluarkan barang-barang," ujarnya.

Pembongkaran bangunan liar di pinggir jalur Pantura Kudus-Pati wilayah Desa Klaling, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jumat (3/11/2023).Pembongkaran bangunan liar di pinggir jalur Pantura Kudus-Pati wilayah Desa Klaling, Jekulo, Kudus, Jumat (3/11/2023). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

Kepala Tenaga Kerja, Perindustrian, Koperasi, dan UKM Kabupaten Kudus, Rini Kartika, mengatakan di tanah seluas 3,6 hektare itu akan didirikan sentra industri hasil tembakau.

"Kami lakukan ini (penggusuran) karena kami sudah memberikan peringatan satu, dua, tiga, tapi ada yang tidak mengindahkan. Jadwalnya pembongkaran, kami juga sudah kasih surat peringatan per 30 Oktober 2023 dan langsung pembangunan pagar keliling," kata Rini di lokasi.

Rini menambahkan, para pedagang di lahan itu akan direlokasi. "Pedagang nanti ada relokasi, kita siapkan relokasi di 10 meter dari jalan. Ini kan warga Desa Klaling, tetap perhatikan kemanusiaan, karena memang mata pencarian pedagang, supaya masih bisa melangsungkan hidupnya," jelasnya.

Sementara itu, salah satu pedagang, Mulyani (43) mengaku tidak terima karena warungnya dibongkar. Warga Desa Klaling itu mengaku sudah berdagang makanan di pinggir jalur Pantura Kudus-Pati selama sekitar 15 tahun.

"Sosialisasi hanya pertama, (setelah itu) langsung SP satu, dua, dan tiga," kata Mulyani saat ditemui di lokasi.

Dia berharap pemerintah menyediakan lokasi baru yang layak. bagi pedagang yang layak. "Kalau relokasi lokasinya jauh dari jalan siapa yang mau beli? Belum membangun lagi, mulai dari awal lagi, modalnya dari mana," ucap Mulyani.

(dil/sip)


Hide Ads