Miris! Baru 1 Wahana Jembatan Kaca di Banyumas yang Punya Sertifikasi Pemda

Miris! Baru 1 Wahana Jembatan Kaca di Banyumas yang Punya Sertifikasi Pemda

Anang Firmansyah - detikJateng
Selasa, 31 Okt 2023 16:25 WIB
Jembatan kaca The Geong Limpakuwus Banyumas pecah hingga menewaskan 1 wisatawan, Rabu (25/10/2023).
Jembatan kaca The Geong Limpakuwus Banyumas pecah hingga menewaskan 1 wisatawan, Rabu (25/10/2023). Foto: Anang Firmansyah/detikJateng
Banyumas -

Sertifikat laik fungsi (SLF) untuk wahana jembatan kaca menjadi sorotan usai insiden maut di Jembatan Kaca The Geong Hutan Pinus Limpakuwus Banyumas. Di Banyumas SLF dari dinas terkait baru dimiliki Menara Teratai Purwokerto.

Sebagai informasi, di Kabupaten Banyumas terdapat sejumlah wahana jembatan kaca. Di antaranya Taman Wisata Botani Baturraden, Lokawisata Baturraden, Kawasan Wisata Taman Langit, Safari See To Sky dan Menara Teratai Purwokerto.

"Kami mengeluarkan SLF di Menara Teratai, di sana ada jalan kaca. Kami sudah melakukan kajian yang ada di sana. Kalau yang lain belum ada yang masuk ke kami," kata Kepala Bidang Penataan Bangunan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banyumas, Imam Wibowo saat dimintai konfirmasi, Selasa (31/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak adanya SLF juga berlaku untuk jembatan kaca atau wahana wisata The Geong Limpakuwus. Imam memastikan tidak ada SLF yang dikeluarkan oleh pihaknya.

"Proses perizinan sampai sekarang belum pernah ada permohonan izin persetujuan bangunan gedung maupun SLF untuk jembatan atau wahana wisata The Geong Limpakuwus," terangnya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, syarat pembuatan SLF yakni pihak pengelola atau pemilik wahana jembatan maupun jalan kaca mengajukan ke DPU. Kemudian dari DPU bakal melakukan proses verifikasi perencanaan yang ada yang diajukan oleh pemilik wahana.

"Jembatan itu direncanakan untuk kekuatan berapa, ketebalan kaca berapa, kemudian kami sesuaikan dengan standar teknis yang ada di kami. Ketika itu sudah memenuhi syarat, kemudian melakukan rekomendasi teknis persetujuan gedungnya atau persetujuan terhadap struktur yang ada di sana," jelasnya.

Safari See To Sky Klaim Kantongi SLF dari Arsitek

Sementara itu, pengelola wisata Safari See To Sky, Prayitno menjelaskan jembatan kaca yang ada di lokasinya sudah memiliki standarisasi kajian dari DPU dan DED dari tim arsitek.

"Kita sudah memenuhi standar kajian dari PU, DED dari tim arsitek. Namun memang belum ada SLF. Nanti akan didaftarkan segera," kata Prayitno.

Selengkapnya baca di halaman berikut.

Wahana jembatan kaca yang ada di Safari menurutnya menggunakan kaca jenis tempered dan sudah laminated.

"Ketebelan kacanya 2,4 cm. Pakai tempered dan laminated," terangnya.

Ia mengungkapkan selama ini yang ia ketahui kepemilikan SLF hanya diperuntukkan bangunan tinggi. "SLF itu sebenarnya itu untuk bangunan gedung yang tinggi. SLF dan SLO itu berkaitan," ujarnya.

Ia mengatakan selama ini informasi terkait SLF sangat minim. Namun dirinya berpengalaman membangun jembatan kaca di Taman Langit pada tahun 2018 lalu.

"Nggak ada info. Kalau kami karena pernah bikin pada tahun 2018 ada kajian tim teknis dari PU. Terus kita juga pakai ahli kaca dari Surabaya. Kita memang spesifikasi khusus," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: 'Bawor' Sapi Kurban Prabowo di Banyumas Seberat 1 Ton"
[Gambas:Video 20detik]
(ams/apl)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikjateng


Hide Ads