Hamas Terlibat Perang Sengit dengan Israel, Gaza Makin Membara

Internasional

Hamas Terlibat Perang Sengit dengan Israel, Gaza Makin Membara

Tim detikNews - detikJateng
Senin, 30 Okt 2023 13:18 WIB
Situasi di Gaza saat komunikasi terputus usai serangan militer Israel.
Situasi di Gaza saat komunikasi terputus usai serangan militer Israel. Foto: Mohammed Abed/AFP
Solo -

Pertempuran kelompok Hamas dengan tentara Israel membuat Gaza kian membara. Otoritas kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas melaporkan lebih dari 8.000 orang, mayoritas warga sipil dan hampir separuhnya anak-anak, tewas akibat gempuran Israel dalam tiga pekan terakhir.

Dilansir detikNews, kelompok Hamas yang menguasai Jalur Gaza, menyatakan anggotanya terlibat pertempuran sengit dengan tentara Israel di wilayah Jalur Gaza. Pertempuran terjadi ketika militer Israel memperluas operasi darat di daerah kantong Palestina itu sambil terus melancarkan serangan udara.

Diberitakan AFP dan Al Arabiya, Senin (30/10/2023), Israel semakin mengintensifkan perang melawan Hamas meski seruan gencatan senjata menggema dari seluruh dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perang yang dipicu oleh serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober lalu itu diwarnai rentetan serangan udara Israel, yang sejak pekan lalu mengumumkan perluasan operasi darat ke wilayah Jalur Gaza untuk memusnahkan Hamas.

Pada Minggu (29/10) waktu setempat, sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, mengatakan para anggotanya, 'terlibat dalam pertempuran sengit... dengan pasukan pendudukan (Israel) yang menyerang di wilayah Gaza bagian barat laut'.

ADVERTISEMENT

Pernyataan itu disampaikan setelah militer Israel menyebut 'tahap' baru perang telah dimulai dengan serangan-serangan via darat sejak Jumat (27/10), yang merupakan peningkatan dari dua operasi singkat awal pekan lalu.

Pertempuran sengit itu terjadi saat para pemimpin dunia menekankan pentingnya meningkatkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza yang dilanda kehancuran akibat gempuran Israel secara terus-menerus.

Adapun Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu menegaskan Israel akan menghadapi 'perang yang panjang dan sulit'.

Diketahui, kelompok Hamas menyerbu wilayah Israel bagian selatan pada 7 Oktober. Serangan itu disebut paling mematikan dalam sejarah negara Yahudi tersebut. Para pejabat Tel Aviv menyebut lebih dari 1.400 orang tewas, sebagian besar warga sipil, dalam serangan Hamas itu.




(dil/ams)


Hide Ads