Pecahnya jembatan kaca The Geong Limpakuwus Banyumas pada Rabu lalu mengakibatkan dua wisatawan terjatuh dari ketinggian sekitar 15 meter. Akibatnya, satu wisatawan meninggal dunia dan satunya lagi mengalami patah tulang pinggul.
Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Tengah pun diterjunkan untuk memeriksa jembatan kaca The Geong Hutan Pinus Limpakuwus yang pecah.
Dari hasil penyelidikan, tim Satreskrim Polresta Banyumas mengungkapkan bahwa destinasi wisata itu belum melalui uji kelaikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jembatan ini tidak ada uji kelaikan dari pihak terkait. Lalu kata pemilik usaha ini dibangun bersama karyawan," kata Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriyadi, Kamis (27/10/2023).
Agus mengatakan, di tempat wisata ini juga minim informasi tentang keselamatan bagi pengunjung. "Tidak ada sistem pengamanan memadai yang tertulis yang menjadi petunjuk bagi pengunjung pada saat masuk," ujarnya.
Menurut Agus, ada 4 wisatawan yang menjadi korban dalam insiden pecahnya jembatan kaca itu. "Korban ada 4, yang 2 tersangkut. Lalu 2 jatuh, 1 mengalami luka-luka. Yang 2 tersangkut mengalami luka lecet di kaki dan hanya menjalani rawat jalan," jelasnya.
Keluarga Korban Sebut Pengelola Lalai
Suami FA, korban insiden pecahnya jembatan kaca The Geong Hutan Pinus Limpakuwus, Banyumas, Arif Budi Santoso menyesalkan kelalaian pihak pengelola wisata. Berdasarkan informasi yang ia terima, jembatan tersebut belum siap namun sudah dibuka.
"Keluarga kaget, tahunya istri saya berlibur tapi malah mendapat musibah. Musibah itu dari kelalaian pihak pengelola wisata. Dari informasi yang ada, jembatan itu belum siap. Tetapi sudah ditawarkan untuk pengunjung, sudah dipersilahkan," ujar Arif saat ditemui di rumah duka di Desa Kertayasa, Mandiraja, Banjarnegara, Kamis (26/10/2023).
Budi mengaku belum akan menempuh jalur hukum, mengingat keluarganya masih berduka. Namun, dia tetap meminta harus ada yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Semua Wahana Jembatan Kaca di Banyumas Ditutup
Buntut dari insiden maut jembatan kaca The Geong Limpakuwus Banyumas, Pemkab Banyumas memutuskan menutup seluruh wahana jembatan kaca di wilayahnya.
"Dengan kejadian itu, semua tempat wisata yang punya potensi spot itu kami tutup sampai dikeluarkannya sertifikat laik fungsi. Jadi sebelum ada sertifikat keluar, semua belum boleh digunakan," kata Pj Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro, Kamis (26/10/2023).
Ia sudah memerintahkan dinas terkait agar menelepon para pengelola tempat wisata yang memiliki wahana jembatan kaca. Ia juga akan membuat surat edaran terkait aturan ini.
Diketahui, diBanyumas terdapat sejumlah wahana jembatan kaca. Di antaranya di Taman Wisata Botani Baturraden, Lokawisata Baturraden, Kawasan Wisata Taman Langit, Safari See To Sky dan Menara Teratai Purwokerto.
(dil/sip)