Suami Korban Jembatan Kaca The Geong Limpakuwus Sebut Pengelola Lalai

Suami Korban Jembatan Kaca The Geong Limpakuwus Sebut Pengelola Lalai

Uje Hartono - detikJateng
Kamis, 26 Okt 2023 20:08 WIB
Rumah duka korban jembatan kaca The Geong Hutan Pinus Limpakuwus, di Desa Kertayasa, Kecamatan Mandiraja, Banjarnegara, Kamis (26/10/2023).
Rumah duka korban jembatan kaca The Geong Hutan Pinus Limpakuwus, di Desa Kertayasa, Kecamatan Mandiraja, Banjarnegara, Kamis (26/10/2023). Foto: Uje Hartono/detikJateng
Banjarnegara -

Insiden pecahnya jembatan kaca The Geong Hutan Pinus Limpakuwus, Banyumas mengakibatkan satu wisatawan meninggal dunia. Keluarga sesalkan kecerobohan pengelola wisata yang tidak melakukan uji kelayakan jembatan tersebut.

Suami FA, korban insiden pecahnya jembatan kaca The Geong Hutan Pinus Limpakuwus, Banyumas Arif Budi Santoso menyesalkan kelalaian dari pengelola wisata. Sebab, berdasarkan informasi yang ia terima jembatan tersebut belum siap namun sudah dibuka untuk wisatawan.

"Keluarga kaget, tahunya istri saya berlibur tapi malah mendapat musibah. Dan musibah itu dari kelalaian pihak pengelola wisata. Karena dari informasi yang ada, jembatan itu belum siap. Tetapi sudah ditawarkan untuk pengunjung, sudah dipersilahkan," ujarnya saat ditemui di rumah dukanya di Desa Kertayasa, Kecamatan Mandiraja, Banjarnegara, Kamis (26/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia, mestinya harus ada uji coba kelayakan sebelum ditawarkan untuk pengunjung. Sehingga terlihat apakah jembatan kaca tersebut sudah sesuai dengan ketentuan yang ada.

"Kalau belum siap, berarti kurang dikaji. Mungkin belum diuji coba apakah sudah sesuai ketentuan atau belum. Atau malah tidak ada ketentuan atau regulasi yang mengatur tentang keamanan objek wisata," kata dia.

ADVERTISEMENT

Perihal akan menempuh jalur hukum, Budi mengatakan belum sampai ke ranah itu. Mengingat saat ini masih dalam kondisi berduka.

"Kita masih suasana berduka, masih menenangkan pikiran. Kami juga menunggu itikad baik dari pengelola wisata," ujarnya lagi.

Namun demikian, ia tetap meminta harus ada yang bertanggung jawab atas insiden tersebut. Sehingga harapannya tidak terulang kembali insiden serupa, baik di objek wisata tersebut atau di tempat lain.

"Harus ada yang bertanggung jawab. Jangan biarkan ini berlalu. Biasanya kalau sudah lama nanti lupa, dan baru dibahas lagi setelah ada kejadian lagi. Biarlah istri saya menjadi yang terakhir, besok lagi sudah tidak ada kejadian seperti ini lagi," harapnya.

Ia juga berharap ada regulasi khusus yang mengatur tentang keamanan objek wisata. Tidak hanya terkait keamanan jembatan kaca, namun objek wisata secara keseluruhan.

"Tidak hanya keamanan jembatan kaca, tetapi secara keseluruhan harus ada regulasi yang mengatur itu," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, insiden maut terjadi di jembatan kaca The Geong Limpakuwus Banyumas, Rabu (25/10) kemarin. Jembatan kaca tersebut pecah saat dilintasi pengunjung, mengakibatkan seorang wisatawan meninggal dunia.




(ahr/aku)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikjateng


Hide Ads