Para pedagang di selter Stadion Manahan harus tutup 40 hari terkait penyelenggaraan Piala Dunia U-17 di Kota Solo. Hingga kini Pemkot Solo belum menyediakan uang kompensasi bagi para pedagang.
Meski demikian, Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo Heru Sunardi mengatakan pihaknya siap untuk menyediakan tempat sementara bagi pedagang yang ingin tetap berjualan.
"Ada pilihan, kalau terlalu lama tidak berjualan kurang lebih 40 hari, ada beberapa tawaran. Satu, kami punya selter-selter yang kosong. Kedua di Sriwedari, nanti biar dikomunikasikan dengan pariwisata, titik-titik mana yang bisa untuk berjualan," kata Heru saat ditemui, Selasa (24/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Heru, selter yang masih kosong itu ada di beberapa titik, salah satunya di kawasan kuliner Kerten Timur. Pihaknya akan memberi keleluasaan bagi para pedagang untuk memilih.
"Cuma itu nanti kita kembalikan kepada pilihan para pedagang yang ada di Manahan maupun Kottabarat," jelasnya.
Terkait kemungkinan untuk memberikan kompensasi kepada para pedagang akibat sterilisasi Stadion Manahan itu, Heru mengatakan Pemkot Solo sudah mempertimbangkannya.
"Sudah dipikirkan oleh Mas Wali, cuma saya belum bisa menyampaikan. Nanti biar disampaikan oleh Mas Wali, intinya Mas Wali sudah memikirkan sampai sejauh itu," ungkapnya.
Untuk diketahui, sebelumnya Pemerintah Kota Solo telah menerbitkan surat edaran terkait sterilisasi selter Manahan. Kebijakan tersebut kemudian membuat para pedagang terpaksa menutup usahanya mulai 25 Oktober hingga 5 Desember 2023.
"Nanti mulai tanggal 25 Oktober sampai 5 Desember, pedagang tidak boleh berjualan. Tidak hanya di Stadion Manahan tapi juga di Lapangan Kottabarat," terang Heru.
(ahr/apl)