Sterilisasi Selter Manahan Mulai Besok, Pedagang Harapkan Kompensasi

Sterilisasi Selter Manahan Mulai Besok, Pedagang Harapkan Kompensasi

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Selasa, 24 Okt 2023 15:06 WIB
Selter Manahan, Solo.
Selter Manahan, Solo. Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng.
Solo -

Jelang penyelenggaraan Piala Dunia U-17 di Solo, kawasan di Stadion Manahan akan disterilisasi, termasuk keberadaan pedagang kaki lima (PKL) di selter Manahan. Terkait dengan kebijakan ini pedagang pun meminta kompensasi dari Pemkot lantaran harus libur karena tidak punya lapak.

Rencananya pedagang di selter Manahan akan disterilkan mulai Rabu 25 Oktober 2023 besok. Salah satu pedagang selter Manahan, Siti (39) berharap adanya kompensasi. Tetapi, sampai hari ini belum ada tanda-tanda akan adanya kompensasi untuk pedagang.

"Sampai sekarang belum dikasih kompensasi, cuma nggak tahu ya kalau besok-besok. Dari kami sih sudah mengusahakan, dikasih atau nggaknya belum tahu," ungkapnya, Selasa (24/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siti menyampaikan, jumlah pedagang di selter Manahan total 120 pedagang. Nantinya pada pedagang tidak boleh berjualan hingga 5 Desember, sesuai dengan surat edaran dari Pemerintah Kota Solo.

Menurut Siti, waktu 40 hari ini sangat tanggung jika harus menyewa tempat berjualan di lokasi lain.

ADVERTISEMENT

"Kalau beberapa bulan gitu bisa nyari, ibaratnya nyari kontrak gitu bisa. Lah ini kan cuma 40 hari, masa orang jualan cuma 40 hari," kata Siti.

Pedagang selter Manahan, Solo.Pedagang selter Manahan, Solo. Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng

Ia menambahkan, tak sedikit pedagang yang hingga saat ini masih belum memiliki bayangan akan berjualan di mana. Menurut Siti, yang menjadi permasalahan tak hanya mencari tempat dagang, tapi juga mencari pelanggan.

"Waktunya tanggung, nyari tempatnya susah, nyari pelanggan susah. Ini juga yang bingung nggak cuma pedagang, pelanggannya juga bingung apalagi yang udah biasa di sini," beber Siti.

Siti berharap, pemerintah memberikan kompensasi agar pedagang yang tidak bisa berjualan tetap bisa memenuhi kebutuhan harian selama usaha mereka tutup sementara.

"Apalagi punya anak, ya butuhnya banyak. Kalau bentuk kompensasinya seperti apa kita terserah yang ngasih, yang penting ada aja," harapnya.

Hal senada diungkapkan pedagang lainnya, Hartanto (52). Hartanto menyampaikan, pengadaan event besar seperti Piala Dunia ini seharusnya juga memikirkan dampak bagi masyarakat kecil, terutama para pedagang.

"Mestinya yang terdampak juga dipikirkan, bukan cuma venue-nya saja, penginapannya, konsumsinya. Ya mereka dipikirkan konsumsinya, lah PKL siapa yang mikir konsumsinya?" ujarnya.

"Baru berapa bulan kita merangkak, sudah disuruh libur lagi. Di sana butuh modal lagi, nggak mudah. Belum tentu dapet pelanggan juga," sambungnya.

Selengkapnya baca di halaman berikutnya....

Sementara, pedagang lain Vandi (34) mengatakan bakal cari tempat berjualan lain jika nanti selter disterilkan.

"Soalnya 40 hari itu terlalu lama kalau menganggur, kalau cari kerjaan lain terlalu mepet. Kami (PKL) kan perlu hidup juga," ujarnya.

Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Heru Sunardi, membenarkan bahwa sterilisasi selter Manahan akan berlangsung hingga tanggal 5 Desember. Lantaran Piala Dunia U-17 akan dihelat mulai 10 November hingga 2 Desember.

Demi kelangsungan Piala Dunia, ia berharap para pedagang dapat mengikuti arahan. Terkait kompensasi, Heru menyampaikan, Wali Kota Solo sudah memikirkan hal tersebut.

"Sudah dipikirkan oleh Mas Wali, cuma saya belum bisa menyampaikan. Nanti biar disampaikan oleh Mas Wali, intinya Mas Wali sudah memikirkan sampai sejauh itu," sambungnya.

Tak hanya diberlakukan di selter Manahan, sterilisasi juga dilakukan di selter Kottabarat dan lokasi berjualan para PKL di halaman Gedung Wanita Manahan yang ada di bagian sudut belakang Stadion Manahan.

Halaman 2 dari 2
(apl/rih)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikjateng

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads