Sebuah kotak berwarna oranye terpajang di depan Kantor Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Kotak dengan ketinggian sekira 1,5 meter itu bernama bis surat.
Dulu, keberadaan bis surat ini banyak dicari masyarakat untuk mengirimkan surat mereka kepada kerabat atau sanak keluarga. Namun saat ini keberadaan bis surat hanya dijadikan sebagai 'monumen' memorable.
Executive Manager Kantor Pos Cabang Sukoharjo Adhi Kuspramono mengatakan, minimnya pengiriman surat yang dilakukan oleh masyarakat membuat keberadaan bis surat mulai dihapuskan. Sejumlah bis surat sudah ditarik oleh Kantor Pos, namun untuk bis surat berukuran besar masih dipertahankan seperti di depan Kantor Kecamatan Grogol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Kabupaten Sukoharjo, bis surat sudah tidak aktif semua. Bis surat sudah kita tarik atau sudah eksekusi, tapi kita koordinasi dengan Pemda Sukoharjo, kalau mau dijadikan monumen memorable, akan kami simpan. Tapi akses untuk memasukkan surat kita sagel," kata Adhi saat ditemui detikJateng di kantornya, Kamis (12/10/2023).
![]() |
Meski secara fisik masih ada, namun lubang surat pada bis surat sudah disegel. Sehingga masyarakat sudah tidak bisa mengirimkan surat dengan melalui bis surat.
Dia menyarankan kepada masyarakat yang hendak mengirim surat, untuk datang langsung ke Kantor Pos. Sebab, proses pengiriman surat saat ini harus ada resi atau bukti pengiriman. Hal ini untuk memudahkan pengirim memantau suratnya.
"(Petugas) untuk wilayah pickup surat di Sukoharjo sudah tidak ada. Semua (bis Surat) sudah dinonaktifkan, sudah tidak ada petugas pickup,"ucapnya.
Ditemui terpisah, Camat Grogol Herdis Kurnia Wijaya mengatakan keberadaan bis surat di depan kantornya memang lebih untuk edukasi dan menumbuhkan nostalgia bagi masyarakat.
"Kita melihat dari bentuk fisik ada bagusnya, di zamannya dulu ada bis surat seperti itu, yang dulu berperan penting. Ini juga jadi edukasi untuk anak-anak jaman sekarang, melihat bis surat. Secara fisik tidak mengganggu kami, tapi secara fungsi sudah tidak berjalan," kata Herdis.
Dia mengatakan, keberadaan bis surat diperuntukkan bagi masyarakat. Pada zaman era kejayaan bis surat, kedinasan tidak mengirimkan surat melalui bis surat tersebut.
Biasanya surat kedinasan seperti di Kecamatan Grogol akan diambil oleh kurir atau dikirim melalui loket pos.
"Kalau administrasi di Kecamatan melalui surat, ada kurir dan fax. Karena tidak terukur kalau dimasukkan bis surat, karena tidak ada tanda terima. Fungsinya lebih ke masyarakat," ucapnya.
Deputi Eksekutif General Manager Kantor Pos Surakarta Syarkawi mengatakan, selain di depan Kantor Kecamatan Grogol, bis surat juga masih terpasang di sejumlah tempat. Seperti di Kartasura (Sukoharjo), Colomadu (Karanganyar), dan sejumlah titik di Kota Solo seperti di depan Kantor Telkom, Hotel Kusuma Sahid, Kantor Pos Tipes, dan Mojosongo.
"Masih ada di tujuh titik. Itu kotak bis surat yang besar semua. Tapi lubang suratnya sudah kami tutup," pungkas Syarkawi.
Dari penelusuran detikJateng, keberadaan bis surat, terutama di Sukoharjo memang masih banyak. Benda ini masih ditemukan berdiri kokoh di Jalan Pemuda.
Keberadaan bis surat juga terlihat masih ada di depan RSUD Bung Karno Sukoharjo. Selain itu ada pula yang masih berdiri di depan Pasar Sukoharjo.